Kesehatan Umum

16 Jenis Vaksin untuk Orang Dewasa Beserta Jadwalnya

Aprinda, 05 Mar 2024

Ditinjau Oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan

Tak cuma anak-anak, orang dewasa pun butuh imunisasi untuk melindungi tubuhnya dari penularan berbagai penyakit. Apa saja jenis vaksin yang direkomendasikan untuk orang dewasa?

16 Jenis Vaksin untuk Orang Dewasa Beserta Jadwalnya

Untuk melindungi diri dari berbagai penyakit, ada banyak upaya pencegahan yang perlu dilakukan, salah satunya dengan vaksinasi. Meski telah mendapatkan vaksin sewaktu kecil, namun ada sejumlah jenis vaksin yang perlu diperoleh saat dewasa.

Alasannya, karena efektivitas beberapa vaksin dapat menurun sehingga perlu dilakukan vaksinasi kembali. Lalu, apa saja jenis dan jadwal vaksin untuk orang dewasa? Mari ketahui selengkapnya lewat artikel di bawah ini:

1. Vaksin Influenza

Salah satu jenis vaksin yang disarankan untuk orang dewasa adalah vaksin influenza. Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, vaksinasi influenza sebaiknya dilakukan ketika kamu sering mengalami flu.

Berdasarkan rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), jenis vaksin yang satu ini diberikan setiap satu tahun sekali dan dapat dilakukan sejak usia 19 hingga di atas 65 tahun.

Sekarang ini, kamu bisa menggunakan Layanan Vaksin Influenza lewat aplikasi KlikDokter di mana pun dan kapan pun. Sangat mudah, bukan?

2. Vaksin Human Papillomavirus (HPV)

Tujuan diberikannya vaksin HPV alias Human Papillomavirus adalah untuk mencegah penyakit kanker serviks. Umumnya, virus ini ditularkan melalui hubungan seksual.

“Penting bagi wanita untuk mendapatkan vaksin HPV. Pasalnya, di Indonesia sendiri, angka penderita kanker serviks sangat tinggi,” tutur dr. Iqbal.

Tak hanya untuk wanita, ternyata vaksin HPV juga tersedia untuk laki-laki. Jadwal vaksin HPV pria bisa dimulai dari usia 19 hingga 26 tahun, sedangkan pada wanita bisa dilakukan mulai usia 19 hingga 55 tahun. Baik pria maupun wanita, vaksin HPV akan diberikan dalam 3 dosis.

Dianjurkan untuk melakukan vaksinasi HPV sebelum adanya kontak hubungan seksual. Bila sudah memiliki riwayat hubungan seksual, sebaiknya kamu perlu melakukan pap smear terlebih dahulu.

3. Vaksin Cacar Air

Selanjutnya, vaksin wajib untuk orang dewasa adalah vaksin cacar air. Para ahli menyarankan untuk melakukan vaksin cacar air pada orang yang belum pernah terkena cacar air sebelumnya. Pasalnya, gejala cacar air muncul di waktu dewasa cenderung lebih parah ketimbang di masa anak-anak.

Jadwal pemberian vaksin cacar air bisa sejak usia 19 hingga di atas 65 tahun. Untuk seseorang yang belum pernah menerima vaksin yang mengandung varicella VAR atau MMR sewaktu anak-anak, akan diberikan 2 dosis vaksin varisela dengan jarak 4-8 minggu.

Namun, jika sebelumnya pernah mendapatkan vaksin yang mengandung 1 dosis varicella, maka satu dosis lainnya akan diberikan dengan jarak minimal 4 minggu setelah dosis pertama.

4. Vaksin Hepatitis A

Jenis vaksin yang direkomendasikan untuk orang dewasa ini bertujuan mencegah penyakit hepatitis A. Penyakit yang menyerang hati ini umumnya ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar virus hepatitis.

Selain itu, orang yang pernah berhubungan seksual lewat anus juga disarankan untuk mendapatkan vaksin hepatitis A. Hal ini guna mencegah masuknya virus ke dalam hati dan menimbulkan peradangan pada sel hati. Berikut beberapa kondisi yang perlu mendapatkan vaksin hepatitis A:

  1. Penyakit liver kronis
  2. Infeksi HIV
  3. Pria yang berhubungan seks dengan pria
  4. Penggunaan narkoba suntikan atau non-injeksi
  5. Bekerja dengan virus hepatitis A di laboratorium penelitian atau dengan primata bukan manusia yang terinfeksi virus hepatitis A
  6. Bepergian ke negara-negara dengan kasus hepatitis A tinggi atau menengah
  7. Kontak pribadi dengan penderita hepatitis kronis

Pemberian vaksin hepatitis A pada orang dewasa bisa diperoleh sejak usia 19 hingga di atas 65 tahun sebanyak 2 dosis dengan jeda 6 bulan hingga 1 tahun.

5. Vaksin Hepatitis B

Tak hanya anak-anak, vaksin hepatitis B juga diperlukan oleh orang dewasa yang berusia 19 tahun ke atas. Penyakit liver yang disebabkan oleh virus hepatitis B ini bisa ditularkan melalui darah atau cairan tubuh.

Biasanya, media penularan dari virus ini adalah jarum suntik, persalinan, dan kontak seksual. Pemberian vaksin hepatitis B bisa dimulai sejak usia 19 tahun hingga 65 tahun ke atas. Biasanya, vaksin ini akan diberikan sebanyak 3 dosis, yaitu pada bulan ke-0, ke-1, dan ke-6.

6. Vaksin Tifoid

jadwal vaksin

Vaksin tifoid diberikan untuk mencegah demam tifoid atau yang lebih dikenal sebagai penyakit tipes. Dokter Iqbal menjelaskan bahwa vaksin tifoid dapat melindungi tubuh dari infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyerang saluran pencernaan.

Jenis vaksin untuk orang dewasa ini berisi kuman tifoid yang dilemahkan, sehingga dapat menstimulasi timbulnya kekebalan tubuh terhadap kuman tifoid.

Pada orang dewasa, jadwal vaksin tifoid biasanya dapat dilakukan mulai usia 19 tahun hingga 65 tahun ke atas sebanyak 1 dosis untuk 3 tahun.

Lewat aplikasi KlikDokter, kamu bisa menggunakan Layanan Vaksin Tipes secara mudah dan cepat! Salah satu jenis vaksin yang diberikan adalah Vaksin Typhim VI dari Kalventis.

7. Vaksin Pneumokokus (PCV)

Pneumococcal conjugate vaccine (PCV) diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit pneumonia. Penyakit radang paru ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae yang menyerang saluran pernapasan bagian bawah.

Biasanya, pneumonia sering menyerang orang dewasa dan risikonya bisa semakin tinggi pada orang yang berusia di atas 60 tahun dan orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah.

Untuk itu, seseorang yang berusia 19 hingga 64 tahun dengan masalah kesehatan kronis, alkoholik, atau merokok, sangat dianjurkan untuk mendapatkan vaksin PCV. Selain itu, orang dewasa usia 19 tahun atau lebih dengan kondisi imunokompromais juga wajib untuk mengikuti imunisasi PCV.

8. Vaksin Meningitis

Jenis vaksin ini juga termasuk ke dalam vaksin yang direkomendasikan untuk orang dewasa. Vaksin meningitis diberikan untuk melindungi tubuh dari infeksi penyakit meningitis. Terutama, saat kamu bepergian ke negara Timur Tengah, misalnya saat melakukan ibadah haji atau umrah ke Arab Saudi.

Apabila kamu hendak bepergian ke negara dengan penyakit hiperendemik atau epidemi meningokokus, sangat disarankan untuk mendapatkan 1 dosis MenACWY (menactra dan Menveo), serta vaksinasi ulang setiap 5 tahun jika risiko terpapar meningitis masih ada.

Artikel lainnya: Belum Pernah Terkena Cacar Air Saat Dewasa, Haruskah Vaksin Ulang?

9. Vaksin Demam Kuning

Mungkin, beberapa orang belum pernah mendengar jenis vaksin yang satu ini. Akan tetapi, vaksinasi demam kuning telah menjadi program imunisasi rutin di Amerika dan Afrika.

Sesuai namanya, vaksin demam kuning atau yellow fever merupakan vaksin yang bisa melindungi tubuh terhadap demam kuning. Dikutip dari Kementerian Kesehatan Indonesia, virus demam kuning bisa ditularkan ke manusia melalui nyamuk.

Hingga saat ini, belum ada laporan kasus penyakit demam kuning di Indonesia. Namun, anak dan orang dewasa diwajibkan untuk mendapatkan vaksin demam kuning ketika ingin mengunjungi negara-negara di Amerika atau Afrika.

10. Vaksin Difteri dan Tetanus

Apabila sewaktu kecil kamu belum pernah mendapatkan imunisasi tetanus dan difteri, dr. Iqbal menganjurkan untuk segera mendapatkannya ketika dewasa. Tujuannya, untuk mencegah penyakit difteri dan tetanus yang sebelumnya pernah menjadi wabah di Indonesia.

Perbedaan antara vaksin difteri dan tetanus yang diberikan untuk anak dan orang dewasa adalah besar dosis yang diberikan. Vaksin ini juga harus diberikan setiap 10 tahun.

11. Vaksin Japanese Encephalitis (JE)

Vaksin JE diberikan untuk mencegah penyakit radang otak atau ensefalitis dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap virus JE.

Japanese encephalitis virus (JEV) dapat menular melalui gigitan nyamuk yang nantinya akan menyerang susunan saraf pusat dan mengakibatkan radang otak.

Pemberian vaksin JE direkomendasikan untuk orang dewasa yang pindah ke negara endemik JE, berlibur jangka panjang, atau sering bepergian ke daerah endemik JE.

12. Vaksin Herpes Zoster

jadwal vaksin

Herpes zoster alias cacar api merupakan penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella zoster, yang juga menyebabkan penyakit cacar air. Setelah sembuh dari cacar air, virus tersebut tidak sepenuhnya hilang dari tubuh.

Virus menetap di dasar tulang tengkorak atau tulang belakang. Sewaktu-waktu, virus ini bisa kembali aktif dan menyebabkan herpes zoster. Vaksin herpes zoster bisa diberikan sebanyak 1 dosis untuk orang dewasa usia 50 hingga 65 tahun ke atas.

Artikel lainnya: Bolehkah Ibu Hamil Suntik Vaksin Meningitis Jelang Ibadah Haji?

13. Vaksin Campak (MR)

Tak hanya untuk anak-anak, vaksin MR atau campak juga bisa diberikan pada orang dewasa. Vaksin ini bisa memutus rantai penyebaran penyakit campak sekaligus rubella (campak Jerman).

Pemberian vaksin MR untuk orang dewasa biasanya tidak diwajibkan, apalagi jika sudah mendapatkan vaksinasi lengkap sewaktu kecil. Namun, jika tidak yakin apakah pernah menerimanya ketika kecil, maka tidak ada salahnya untuk mendapatkan vaksin campak sewaktu dewasa.

Biasanya, jadwal vaksin orang dewasa untuk campak adalah mulai dari usia 19 hingga 26 tahun sebanyak 1 atau dua dosis dengan jeda minimum 28 hari.

14. Vaksin Rabies

Vaksin rabies diberikan untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus rabies. Biasanya, penyakit ini disebabkan oleh gigitan anjing atau hewan lain yang membawa virus rabies.

Terdapat dua jenis vaksin rabies, yaitu Profilaksis Pra-Pajanan (PrPP) yang diberikan sebelum terpapar virus rabies dan Profilaksi Pasca Pajanan (PEP) yang diberikan untuk menghentikan timbulnya rabies setelah terpapar virus.

Orang dewasa yang berisiko tinggi terinfeksi rabies, seperti dokter hewan, petugas kesehatan yang menangani kasus rabies, atau teknisi yang berhubungan dengan hewan wajib untuk mendapatkan vaksin ini.

15. Vaksin COVID-19

Sejak tahun 2021, vaksin corona (COVID-19) diwajibkan untuk orang dewasa, anak-anak, dan lansia. Tujuan diberikannya vaksin COVID-19 adalah untuk mencegah penularan virus corona (SARS-CoV-2).

Hingga saat ini, terdapat 11 jenis vaksin COVID-19 yang telah mendapatkan izin dari Badan POM yang bisa kamu gunakan. Dosis vaksin COVID-19 disuntikan sebanyak 2 kali dalam rentan jarak penyuntikan 14 hingga 28 hari. Kemudian setelah 6 bulan, kamu perlu mendapatkan vaksin booster.

16. Vaksin BCG

Pemberian vaksin BCG bertujuan untuk mencegah penularan penyakit tuberkulosis yang menyerang paru-paru. Penyakit yang ditandai dengan batuk lebih dari 6 minggu, disertai nyeri dada, dan sesak napas ini bisa berpotensi membahayakan jiwa.

Vaksin BCG sebenarnya diberikan pada bayi di bawah usia 1 tahun. Vaksin ini jarang diberikan untuk orang dewasa di atas 16 tahun. Namun, orang yang berisiko tinggi tertular TB sangat mungkin diberikan vaksin kembali.

Artikel lainnya: Alasan Penyintas COVID-19 Juga Perlu Divaksinasi

Penting untuk diingat, vaksinasi menjadi hal penting yang harus diperhatikan untuk mencegah paparan penyakit berbahaya.

Apabila ada beberapa vaksin yang belum pernah kamu dapatkan sewaktu kecil atau ingin bepergian ke daerah endemik suatu penyakit tertentu, #JagaSehatmu dengan melakukan vaksinasi di fasilitas kesehatan terdekat.

Bila muncul efek samping setelah mendapatkan suntikan vaksin, jangan sungkan untuk konsultasi dengan dokter lewat layanan Tanya Dokter atau Kamu juga bisa buat janji dengan dokter di aplikasi KlikDokter, ya! Tunggu apalagi, download aplikasi KlikDokter sekarang juga!

Vaksinasivaksin

Konsultasi Dokter Terkait