Fapresor
Golongan |
obat keras |
Kategori obat |
obat hipertensi |
Dikonsumsi oleh |
dewasa |
Bentuk obat |
injeksi |
Fapresor untuk ibu hamil dan menyusui |
kategori C: studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia. |
Pengertian Fapresor
Fapresor adalah obat dengan kandungan metoprolol, obat golongan beta-bloker yang bekerja untuk meringankan beban kerja jantung dengan cara memblokir beberapa zat kimia tubuh yang memicu jantung bekerja lebih kuat penyebab hipertensi atau naiknya tekanan darah.
Fapresor digunakan untuk mengobati angina (nyeri dada), hipertensi (tekanan darah tinggi), aritmia (detak jantung tidak normal), terapi tambahan hipertiroid, dan profilaksis (pencegahan) migrain. Fapresor juga digunakan untuk menurunkan risiko kematian akibat gagal jantung.
Fapresor merupakan obat keras produksi PT Pratapa Nirmala yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Fapresor tersedia dalam bentuk Injeksi.
Artikel lainnya: Penyebab Detak Jantung Tidak Normal dan Cara Mengatasinya
Keterangan Fapresor
Fapresor Injeksi
- Golongan: obat keras
- Kelas terapi: obat hipertensi
- Kandungan Fapresor: metoprolol tartrate 1 mg/mL
- Kemasan: boks, ampul @5 mL
- Produksi: PT Pratapa Nirmala
- Harga Fapresor: Rp 25.000-Rp 55.000/ampul
Kegunaan Fapresor
Fapresor bermanfaat untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan, seperti:
- Infark miokard
- Aritmia
- Hipertensi
- Angina pectoris
- Terapi tambahan hipertiroid
- Profilaksis migrain
Dosis dan Aturan Pakai Fapresor
Fapresor adalah obat keras yang hanya dapat diperoleh melalui resep dokter. Adapun aturan minum obat Fapresor secara umum adalah sebagai berikut:
Tujuan: pencegahan aritmia saat anestesi
Bentuk: injeksi
Dosis yang dianjurkan: dewasa 2-4 mg, dapat diberikan dosis tambahan 2 mg bila perlu. Dosis maksimal 10 mg per hari
Tujuan: aritmia Jantung
Bentuk: injeksi
Dosis yang dianjurkan: dewasa dosis awal, diberikan 5 mg dengan kecepatan 1-2 mg/menit, dapat diulang, jika perlu dengan jarak 5 menit , dosis maksimal 10-15 mg.
Cara Menggunakan Fapresor
Ikuti anjuran dokter sebelum menggunakan Fapresor, bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan. Fapresor injeksi hanya boleh disuntikkan oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.
Artikel lainnya: Rekomendasi Berbagai Rempah untuk Membantu Menurunkan Darah Tinggi
Cara Penyimpanan
Simpan Fapresor pada suhu ruang, di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping Fapresor
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Fapresor, yaitu:
- Gangguan irama jantung bradikardia
- Palpitasi (sensasi jantung berdegup kencang)
- Masalah pencernaan, seperti mual, muntah, diare, sakit perut, konstipasi
- Rasa lelah
- Pusing
- Sakit kepala
- Depresi
- Gangguan tidur insomnia
- Ruam kulit
- Sesak saat beraktivitas
Overdosis
Penggunaan berlebihan pada Fapresor dapat mengakibatkan gejala, seperti:
- Hipotensi berat
- Bronkospasme (penyempitan saluran napas)
- Kejang
- Mual dan muntah
- Bradikardia (denyut jantung lebih lambat)
- Infark miokard
- Gagal jantung
- Henti jantung
- Sianosis (kulit membiru)
- Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
- Perubahan kesadaran
- Tidak sadarkan diri atau koma
- Hiperkalemia (kadar kalium tinggi dalam darah)
Bila ditemukan gejala di atas, segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Fapresor dengan Obat lain
Obat Fapresor dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi atau digunakan bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:
- Peningkatan konsentrasi plasma dengan inhibitor CYP2D6, seperti fluvoxamine, fluoxetine, paroxetine, sertraline, bupropion, clomipramine, desipramine, chlorpromazine, fluphenazine, haloperidol, thioridazine, propafenone, ritonavir, diphenhydramine, hydroxychloroquine, quinidine, termostadine.
- Peningkatan efek obat katekolamin seperti reserpin.
- Mengurangi konsentrasi plasma dengan penginduksi CYP2D6 misalnya rifampisin.
- Dapat menyebabkan bradikardia berlebihan dengan glikosida digitalis, klonidin, diltiazem, dan verapamil.
- Dapat meningkatkan efek kardiodepresan dari obat anestesi inhalasi.
- Peningkatan efek hipotensi dengan antihipertensi atau obat yang dapat mengurangi tekanan darah, seperti antidepresan trisiklik, barbiturat, dan fenotiazin.
- Penurunan efek antihipertensi dengan NSAID seperti indometasin.
- Peningkatan efek vasokontriksi dari alkaloid ergot.
Peringatan dan Perhatian
Beritahu dokter jika kamu mengalami nyeri dada, merasa sangat lelah, pernapasan atau detak jantung tidak teratur, bengkak pada wajah, kaki, jari, kesulitan bernapas, dan berat badan meningkat.
Bagi laki-laki, beritahu dokter jika kamu mengalami disfungsi ereksi atau penurunan gairah dalam hubungan seksual.
Beritahu dokter jika kamu mengalami hipoglikemia dengan tanda lemas, pusing, bingung, jantung berdebar-debar, gemetar, dan cemas.
Beritahu dokter jika kamu mengalami kecemasan, penglihatan kabur, menggigil, keringat dingin, kulit pucat, pusing, sakit kepala, rasa lapar meningkat, mual, mimpi buruk, kejang, gemetar, dan lemah.
Jangan berhenti minum Fapresor tanpa instruksi dokter. Juga jangan minum obat ini tanpa sepengetahuan dokter.
Beritahu dokter jika kamu sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Hal ini penting untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Artikel lainnya: Cara Mengatasi Serangan Jantung saat Sendirian
Kontraindikasi Fapresor
Selain itu, perhatikan pula adanya kontraindikasi. Hindari penggunaan apabila memiliki kondisi:
- Penyakit arteri perifer yang berat
- Syok jantung
- Hipotensi
- Feokromositoma
- Asidosis metabolik
- Asma
- Infark miokard dengan bradikardia
- Tekanan darah < 100mmHg
- Gagal jantung dekompensasi
Kategori Kehamilan dan Menyusui
Faspresor masuk ke dalam kategori C dalam kehamilan. Studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.
Obat dapat digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari resikonya. Namun konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter kamu sebelum menggunakan Fapresor saat hamil atau dalam masa program kehamilan.
Fapresor dapat terserap ke ASI, jangan gunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Penyakit Terkait
- Infark Miokard
- Aritmia
- Hipertensi
- Angina pektoris
Rekomendasi Obat Sejenis Fapresor
- Loprolol
- Metolar XR-25
Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Segera periksakan kesehatanmu agar sakit tidak berlanjut melalui fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Dapatkan pula berbagai obat dan suplemen yang kamu butuhkan dengan mudah hanya di KalStore.
[LUF]
- Drugs.com.15 Maret 2023.Metoprolol
- Mayoclinic.org.15 Maret 2023.Metoprolol
- Mims Indonesia.15 Maret 2023.Metoprolol