Obat Malaria

Hydroxychloroquine

apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm, 26 Sep 2022

Ditinjau Oleh apt. Evita Fitriani., S. Farm

Hydroxychloroquine adalah obat untuk mengobati malaria. Adakah kegunaan Hydroxychloroquine lainnya? Yuk, cari tahu di artikel ini.

Hydroxychloroquine

Golongan

Obat keras

Kategori Obat

Antimalaria/Disease Modifying Anti-Rheumatic Drug (DMARD)

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak

Bentuk obat

Tablet

Hydroxychloroquine untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori D: Hydroxychloroquine terbukti dapat berisiko pada janin. Obat hanya digunakan pada kondisi darurat, ketika tidak ada persediaan obat lain yang lebih aman bagi ibu hamil. 

Peringatan Menyusui: Hydroxychloroquine dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter jika busui akan menggunakan Hydroxychloroquine.

Merek Dagang

Tablet: Plaquenil, Hyloquine

Pengertian

Hydroxychloroquine adalah sediaan obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah malaria.

Senyawa di dalam obat bekerja dengan membunuh Plasmodium, parasit yang menyebabkan malaria. 

Selain sebagai antimalaria, Hydroxychloroquine digunakan pula untuk mengatasi gejala lupus dan rheumatoid arthritis.

Berikut informasi lengkap seputar obat Hydroxychloroquine tablet.

Keterangan

Tablet Hydroxychloroquine

  • Golongan: obat Keras
  • Kelas terapi: antimalaria dan DMARD
  • Kandungan: Hydroxychloroquine 200mg
  • Kemasan: dus, 10 strip @10 tablet
  • Produksi: Kimia Farma
  • Harga Hydroxychloroquine: Rp13.873/tablet

Kegunaan

Kegunaan Hydroxychloroquine adalah untuk mengobati malaria, gejala rheumatoid arthritis, dan systemic lupus erythematosus (SLE).

Artikel lainnya: Daftar Bahan Alami untuk Redakan Gejala Malaria

Dosis dan Aturan Pakai

Tergolong obat keras, berikut adalah anjuran dosis dan cara minum Hydroxychloroquine.

Tujuan: mengobati malaria akut

Bentuk: tablet

  • Dewasa: dosis awal 800 miligram (mg). Lanjutkan dengan 400mg setelah 6-8 jam dan selanjutnya 400mg sekali sehari selama 2 hari berikutnya, atau dapat diberikan 800mg sebagai dosis tunggal
  • Anak: dosis awal 13mg/kg sebagai dosis tunggal, kemudian 6,5mg/kg setelah 6, 24, serta 48 jam

Tujuan: mengobati gejala rheumatoid arthritis dan lupus eritematosus

Bentuk: tablet

  • Dewasa: dosis awal 400mg setiap hari sebagai dosis tunggal atau dalam dua dosis terbagi

Dosis pemeliharan sebanyak 200-400mg setiap hari, sesuai dengan respons klinis. Maksimal 6,5mg/kg/hari atau 400mg setiap hari

  • Anak: 6,5mg/kg/hari atau 400mg setiap hari

Tujuan: pencegahan malaria

Bentuk: tablet

  • Dewasa: dosis awal 400mg sekali seminggu, 2 minggu sebelum keberangkatan ke tempat endemik, dilanjutkan hingga 8 minggu saat berada di daerah endemik.

Alternatif dapat dilakukan jika periode awal 2 minggu tidak dimungkinkan, maka 800mg sebagai dosis awal dalam dua dosis terbagi dengan interval waktu 6 jam. 

Selanjutnya, 400mg sekali seminggu. Pemberian obat dilanjutkan hingga 8 minggu setelah berada di daerah endemik.

  • Anak: 6,5 mg/kg sekali seminggu, 2 minggu sebelum keberangkatan ke tempat endemik dilanjutkan sampai 8 minggu setelah berada di daerah endemik.

Alternatif jika 2 minggu awal tidak dimungkinkan, maka 13 mg/kg sebagai dosis awal dalam 2 dosis terbagi dengan interval 6 jam.

Kemudian pengobatan sekali seminggu sampai 8 minggu setelah berada di daerah endemik. Semua dosis harus diminum pada hari yang sama tiap minggu.

Cara Menggunakan

  • Gunakan Hydroxychloroquine sesuai dengan anjuran dan resep dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat
  • Tablet Hydroxychloroquine dapat digunakan bersamaan dengan makanan. Konsumsi obat secara teratur pada waktu yang sama. Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi ke dokter
  • Apabila kamu lupa, segera pakai obat jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jeda dengan waktu berikutnya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan

Cara Penyimpanan

Simpan Hydroxychloroquine pada suhu ruang, di tempat yang kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Artikel lainnya: Makanan yang Dianjurkan dan Dilarang untuk Penderita Lupus

Efek Samping

Efek samping Hydroxychloroquine yang mungkin terjadi yaitu:

  • Kardiomiopati, toksisitas miokard, aritmia ventrikel, aritmia, miopati, kejadian torsade de pointes (gangguan irama jantung)
  • Reaksi alergi
  • Pusing, gangguan emosi, sakit kepala, lekas marah
  • Anoreksia, diare, mual, kram perut, muntah
  • Lesu
  • Bronkospasme
  • Gagal hati akut
  • Penurunan berat badan
  • Gangguan penglihatan
  • Tinnitus
  • Alopecia
  • Sindrom steven johnson
  • Urtikaria
  • Berpotensi fatal: gagal jantung, hipoglikemia berat

Overdosis

Hydroxychloroquine yang digunakan berlebihan dapat memicu overdosis, seperti:

  • Sakit kepala
  • Gangguan penglihatan
  • Kejang
  • Hipokalemia
  • Gangguan irama dan konduksi
  • Perpanjangan interval QT
  • Torsade de pointes
  • Takikardia 
  • Sulit bernapas
  • Henti jantung

Segera minta bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119. Atau, segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat. Pantau keseimbangan elektrolit pasien.

Kontraindikasi

Hydroxychloroquine sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengan kondisi:

  • Makulopati pada mata
  • Hipersensitivitas pada Hydroxychloroquine dan komponen lainnya

Interaksi Obat

Penggunaan Hydroxychloroquine bersama zat aktif lain bisa memicu interaksi obat. Berikut daftarnya.

  • Hydroxychloroquine dapat meningkatkan efek hipoglikemik
  • Peningkatan risiko torsade de pointes dengan disopyramide, quinidine, amiodarone, sotalol, dan cisapride
  • Peningkatan risiko kejang bila digunakan bersama meflokuin
  • Antasida dapat mengganggu penyerapan Hydroxychloroquine
  • Pemberian bersama antimalaria lain, seperti mefloquine, dapat meningkatkan risiko kejang
  • Mengganggu aktivitas antiepilepsi
  • Pemberian bersama siklosporin dapat meningkatan kadar siklosporin dalam plasma.

Peringatan dan Perhatian

Hati-hati penggunaan obat Hydroxychloroquine pada pasien dengan:

  • Defisiensi G6PD
  • Diabetes melitus
  • Gangguan hematologi
  • Gastro Intestinal
  • Alkoholisme
  • Porfiria
  • Psoriasis
  • Gangguan ginjal dan hati
  • Ibu hamil dan menyusui

Artikel lainnya: Awas, Rheumatoid Arthritis Bisa Sebabkan Penyakit Paru!

Kategori Kehamilan

Hydroxychloroquine masuk dalam kategori D, atau obat terbukti dapat menimbulkan risiko pada janin.

Obat ini hanya digunakan pada kondisi darurat ketika tidak ada persediaan obat lain yang lebih aman untuk ibu hamil.

Peringatan Kehamilan

Informasikan dokter jika Anda akan menggunakan Hydroxychloroquine saat hamil atau ketika dalam program kehamilan.

Peringatan Menyusui

Hydroxychloroquine dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan dahulu kepada dokter jika ingin menggunakannya.

Penyakit Terkait

  • Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
  • Malaria
  • Rheumatoid Arthritis

Rekomendasi Obat Sejenis

Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung di tanya dokter online. Jangan tunggu sakit! #JagaSehatmu dari sekarang.

[HNS/NM]