Obat Kesehatan Mental

Bupropion

apt. Evita Fitriani., S. Farm, 03 Nov 2022

Ditinjau Oleh apt. Sinthiya Nur Azizah., S. Farm

Icon ShareBagikan
Icon Like

Bupropion digunakan untuk mengatasi depresi, baik ringan maupun berat. Seperti apa cara kerja obat Bupropion? Kita simak artikelnya berikut ini.

Bupropion

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Antidepresan

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan lansia 

Bentuk obat

Tablet 

Bupropion untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: 

Obat hanya boleh diberikan apabila manfaatnya melebihi besarnya risiko terhadap janin.

 

Peringatan Menyusui: 

Obat ini dapat terserap ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Merek Dagang

Zyban, Tabex, Chantix

Pengertian

Bupropion adalah sediaan obat yang sering digunakan untuk mengobati depresi.

Selain itu, Bupropion juga dapat digunakan sebagai terapi pada orang-orang yang ingin berhenti merokok.

Bupropion termasuk dalam kelas obat antidepresan. Senyawa ini bekerja dengan meningkatkan jenis aktivitas tertentu di dalam otak.

Ingat, Bupropion termasuk obat keras yang digunakan berdasarkan resep dokter. Selama penggunaannya, pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter.

Keterangan

  • Golongan: obat keras
  • Kategori: antidepresan
  • Kandungan: bupropion HCL 100 mg dan bupropion HCL 150 mg
  • Satuan penjualan: strip
  • Kemasan: boks 10 strip @10 tablet
  • Farmasi: Sandoz
  • Harga Bupropion: -

Kegunaan

Manfaat Bupropion dapat digunakan untuk:

  • Untuk mengatasi masalah depresi
  • Membantu menghentikan kebiasaan merokok

Dosis dan Aturan Pakai

Berikut adalah anjuran dosis pemakaian Bupropion secara umum.

Tujuan: mengatasi depresi

1. Bentuk: tablet immediate release

  • Dewasa: untuk dosis awal 100mg, sebanyak 2 kali sehari selama 3 hari. Selanjutnya, dosis bisa ditingkatkan jadi 100mg, 3 kali sehari

Dosisnya bisa dinaikkan jadi 150mg, 3 kali sehari, selama beberapa minggu penggunaan

  • Lansia: dosis sebanyak 37,5 mg, 2 kali sehari

2. Bentuk: tablet sustained release

  • Dewasa: untuk dosis awal 150mg pada pagi hari, sekali sehari. Dosis bisa ditingkatkan jadi 2 kali sehari

Usai 4 minggu, dosis bisa dinaikkan, tapi tak lebih dari 200mg, 2 kali sehari

  • Lansia: dosis awal 100mg per hari. Dosis maksimal 300mg/hari

3. Bentuk: tablet extended release

  • Dewasa: pemberian dosis awal 150mg/hari. Dosis bisa ditingkatkan jadi 300mg/hari. Dosis maks 450mg/hari

Tujuan: berhenti merokok

Bentuk: tablet

  • Dewasa: berikan 150 mg untuk dosis awal, satu kali sehari selama 3 hari. Selanjutnya dosis bisa ditingkatkan jadi 150 mg, 2 kali sehari, selama 7 – 12. Dosis obat maksimal adalah 300 mg/hari
  • Lansia: berikan dosis 150 mg, satu kali sehari, selama 7 - 9 minggu

Artikel lainnya: Kenali Gejala Depresi Terselubung dan Cara Mengatasinya

Cara Menggunakan

  • Ikuti petunjuk dokter dan instruksi yang ada di kemasan obat
  • Efek dari obat ini baru akan dirasakan setelah 1 bulan atau lebih penggunaan
  • Ikuti selalu petunjuk dokter dalam menghentikan penggunaan obat. Dokter biasanya perlu menurunkan dosis secara bertahap hingga waktunya berhenti
  • Jika kamu memiliki masalah saluran cerna, sebaiknya konsumsi obat saat makan
  • Bila kamu lupa mengonsumsi obat maka sebaiknya lupakan dosis yang tertinggal pada jadwal konsumsi berikutnya
  • Hindari mengonsumsi obat Bupropion mendekati waktu tidur

Cara Penyimpanan

Simpan obat ini pada suhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin bisa muncul saat mengonsumsi Bupropion antara lain:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Gelisah
  • Insomnia
  • Mulut kering
  • Tremor
  • Nafsu makan menurun
  • Tinnitus
  • Sulit buang air besar dan air kecil
  • Aritmia

Overdosis

Konsumsi Bupropion sesuai dengan dosis yang direkomendasikan dokter. Jika berlebihan, kamu dapat mengalami gejala overdosis berikut:

  • Reaksi alergi (bengkak pada bibir dan mata)
  • Sulit bernapas
  • Halusinasi
  • Jantung berdetak cepat
  • Penurunan kesadaran
  • Kejang

Artikel lainnya: Cara Membangkitkan Semangat Saat Anda Mengalami Depresi

Kontraindikasi

Hindari penggunaan obat pada orang dengan riwayat alergi Bupropion.

Interaksi obat

  • Risiko peningkatan efek samping jika digunakan dengan obat penghambat monoamine oksidase (MAOI), levadopa, dan amantadin
  • Risiko peningkatan efek toxic Bupropion jika digunakan bersama obat penghambat beta
  • Risiko terjadinya kejang jika digunakan bersama antipsikotik, teofilin, atau kortikosteroid

Peringatan dan Perhatian

  • Hindari konsumsi Bupropion 2 minggu setelah kamu mengonsumsi obat penghambat MAO
  • Informasikan dokter apabila kamu punya riwayat:
  • Gangguan mental
  • Gangguan bipolar
  • Skizofrenia
  • Informasikan dokter jika punya riwayat:
  • Kejang
  • Hipertensi
  • Tumor otak ataupun tulang belakang
  • Glaukoma
  • Diabetes
  • Gangguan ginjal
  • Gangguan hati
  • Penyakit jantung
  • Hindari minuman beralkohol selama menggunakan Bupropion karena dapat meningkatkan risiko efek samping
  • Informasikan dokter jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan lain, baik herbal maupun kimia
  • Hindari mengemudikan kendaraan selama mengonsumsi obat ini

Kategori Kehamilan

Bupropion masuk dalam kategori C. Yakni, studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin.

Namun, belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Artikel lainnya: Waktu yang Dibutuhkan untuk Sembuh dari Depresi

Peringatan Kehamilan

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Peringatan Menyusui

Obat ini dapat terserap ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Penyakit Terkait

  • Depresi
  • Bipolar
  • Kecanduan nikotin

Rekomendasi Obat Sejenis

  • Zyban
  • Tabex
  • Chantix

Dapatkan info lainnya seputar kesehatan dan gaya hidup dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

[HNS/NM]