HomeInfo SehatKesehatan UmumPerlukah Keracunan Makanan Diobati dengan Antibiotik?
Kesehatan Umum

Perlukah Keracunan Makanan Diobati dengan Antibiotik?

dr. Dyah Novita, 11 Okt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Makanan yang secara tak sengaja terkontaminasi bakteri, berisiko membuatmu keracunan makanan. Untuk mengatasi keracunan makanan, apakah antibiotik selalu menjadi solusinya?

Perlukah Keracunan Makanan Diobati dengan Antibiotik?

“Sayang, mubazir…” Mungkin itu yang pertama kali terpikir olehmu saat melihat sisa makanan dalam jumlah yang lumayan. Alhasil, tanpa pikir panjang lagi, kamu langsung melahapnya hingga tak bersisa. 

Dasar apes, kamu justru mengalami keracunan makanan karena makanan tersebut telah terkontaminasi. Pada kondisi seperti ini, perlukah konsumsi antibiotik?

Gejala keracunan makanan bisa bermacam-macam, mulai dari dehidrasi hingga diare. Parahnya lagi, gejala tersebut dapat timbul antara 1 hingga 10 jam dalam sehari. 

Biasanya, keracunan makanan dikaitkan dengan tingkat kematangan saat proses memasak. Bisa jadi makanan tidak dimasak dengan suhu yang tepat, sehingga bakteri di dalamnya belum benar-benar mati. 

Tak hanya itu, proses penyajian dan penyimpanan yang tidak baik serta waktu kedaluwarsa juga bisa mengundang bakteri yang dapat mengontaminasi makanan. 

Lalu, apakah perlu minum antibiotik untuk keracunan makanan? Simak pembahasannya di bawah ini, ya. 

Kondisi Keracunan Makanan yang Harus Minum Antibiotik

Mual Muntah Sepanjang Hari saat Hamil,  Apa Sebabnya? (Narong Jongsirikul/Shutterstock)

Obat antibiotik dapat digunakan untuk jenis keracunan makanan tertentu.

Jenis keracunan makanan yang memerlukan antibiotik adalah keracunan makanan akibat kontaminasi bakteri. 

Untuk memastikan apakah itu berhubungan dengan kontaminasi bakteri atau bukan, diperlukan pemeriksaan darah atau tinja. 

Beberapa jenis bakteri yang dapat menjadi penyebab, antara lain Listeria, Salmonella, Clostridium perfringens, E.coli, dan sebagainya. 

Ini adalah kondisi keracunan makanan yang membutuhkan penggunaan antibiotik: 

  • Terdapat darah di cairan muntah atau tinja
  • Penglihatan kabur
  • Diare lebih dari 3 hari
  • Demam lebih 38 derajat Celsius
  • Muntah setiap makan atau minum 

Jadi ya, mengatasi keracunan makanan bisa dengan penggunaan antibiotik, asalkan memang sesuai indikasi dan sudah berkonsultasi kepada dokter. 

Artikel Lainnya: Pertolongan Pertama pada Keracunan Makanan yang Harus Diketahui

Mengatasi Keracunan Makanan Tanpa Antibiotik 

Amankah Minum Air Es Saat Menyusui? (NaruFoto/Shutterstock)

Jika keracunan makanan tergolong ringan biasanya disebabkan oleh infeksi virus, dan tanpa perawatan apa pun sebenarnya gejala dapat hilang dengan sendirinya. Sebab, keracunan sangat berhubungan dengan sistem imunitas tubuh.

Apabila kamu punya sistem imunitas tubuh yang baik, tentu gejala keracunan makanan tidak akan memburuk dan tidak berlangsung lama. Namun, jika sebaliknya, gejala bisa semakin parah dan berlangsung lama. 

Berikut ini beberapa penanganan awal yang bisa dilakukan untuk mengatasi keracunan tanpa antibiotik: 

1. Minum Cukup Air

Keracunan makanan dapat menimbulkan gejala muntah dan diare berulang. Jika tidak diatasi dengan baik, kondisi ini akan membuat tubuh kehilangan banyak cairan. 

Oleh karena itu, cukupilah asupan cairan dengan minum air putih, konsumsi minuman elektrolit atau makanan berkuah (seperti sop atau soto) secara sedikit demi sedikit untuk mengembalikan cairan serta elektrolit tubuh. 

2. Penuhi Waktu Istirahat 

Istirahat yang cukup diperlukan saat mengalami keracunan makanan, karena saat itu terjadi tubuh akan terasa lemas. 

Dengan istirahat yang cukup, dapat membantu mengembalikan energi yang hilang. 

Untuk membantumu tidur nyenyak, pastikan kondisi kamar mendukung seperti membuat lampu jadi remang, tidak menyalakan televisi, meletakkan aromaterapi yang menenangkan, dan sebagainya. 

3. Konsumsi Probiotik 

Probiotik adalah mikroorganisme yang dapat membantu menjaga sistem pencernaan.

Probiotik ini dapat kamu konsumsi sampai kondisi tubuh mulai pulih kembali. 

Sumber makanan probiotik yang bisa kamu konsumsi meliputi tempe, kefir, kimchi, dan yoghurt.  

4. Perhatikan Asupan Makanan 

Untuk mempercepat proses pemulihan, sebaiknya kamu tidak mengonsumsi makanan berlemak, makanan yang teksturnya sulit dicerna, dan makanan pedas. 

Artikel Lainnya: Usai Keracunan Makanan, Konsumsi Asupan Ini

Konsumsi antibiotik memang kerap kali diandalkan untuk keracunan makanan. 

Meski demikian, periksakan terlebih dahulu kondisimu ke dokter sebelum minum antibiotik. Hal ini penting agar tahu apa penyebab dari keracunan makanan tersebut, dan apakah memerlukan antibiotik untuk mengatasi masalah yang ada. 

Karena jika asal konsumsi antibiotik tanpa pengawasan dokter, kamu bisa mengalami resistensi antibiotik.

Apabila kamu ingin tanya seputar topik ini, konsultasikan lewat layanan Tanya Dokter. Dapatkan info penyakit dan penanganannya hanya di aplikasi KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu selalu!

[RS]

AntibiotikKeracunan makanan

Konsultasi Dokter Terkait