Masalah Infeksi

E. coli

dr. Marsita Ayu Lestari, 13 Nov 2023

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Infeksi Escherichia coli adalah infeksi pada usus yang disebabkan oleh bakteri E. coli dan dapat menyerang segala usia. Gejala infeksi E. coli umumnya berupa diare, nyeri perut, muntah, dan demam.

E. coli

Infeksi Escherichiacoli (E. coli)

Dokter Spesialis

kolaborasi antar multidisiplin kedokteran bergantung kondisi kesehatan penderita, seperti dokter umum, dokter spesialis anak (untuk anak), dan dokter spesialis penyakit dalam (untuk dewasa)

Gejala 

diare, mual, muntah, nyeri perut/kram perut, demam, diare disertai darah, kembung, nafsu makan menurun

Faktor risiko

anak kecil, bayi baru lahir, lansia, wanita hamil, orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah (diabetes, kanker, HIV/AIDS), mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, penggunaan obat yang memengaruhi produksi asam lambung, bepergian ke daerah dengan sanitasi lingkungan yang tidak memadai

Cara diagnosis

wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang

Pengobatan

mencukupi cairan tubuh, obat, edukasi

Obat

obat yang bersifat meredakan gejala, seperti parasetamol, ondansetron,, suplementasi zinc, antibiotik, dan probiotik.

Komplikasi

dehidrasi, diare kronis, sindrom iritasi usus besar, sindrom hemolitik uremik, bakteremia, sepsis, gagal ginjal

Kapan harus ke dokter?

periksakan diri ke dokter, bila terdapat gejala dan tanda infeksi E. coli;

segera ke instalasi gawat darurat, bila terdapat salah satu gejala berikut: diare/muntah dengan frekuensi sering atau jumlah banyak, kram perut, diare disertai darah, demam tinggi (suhu tubuh di atas 38,5° Celsius), terdapat salah satu tanda dehidrasi

Pengertian Infeksi Escherichia coli (E. coli)

Infeksi Escherichia coli (E. coli) adalah penyakit di usus yang disebabkan oleh bakteri bakteri E. coli. Gejalanya bervariasi dari ringan hingga berat bergantung pada jenis bakteri, seperti diare, sakit perut, muntah, dan demam. 

Escherichia coli (E. coli) adalah bakteri berbentuk batang yang biasanya hidup di usus manusia. Bakteri ini berfungsi untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dan umumnya tidak membahayakan kesehatan. Namun, beberapa jenis bakteri E. coli dapat menyebabkan masalah pencernaan dan berbahaya bagi tubuh. 

Infeksi bakteri Escherichia coli sebenarnya tidak hanya menyerang usus, tapi juga bagian di luar usus, seperti saluran kemih, otak, dan paru-paru. 

Infeksi E. coli dapat menyerang segala usia dan menyebabkan berbagai penyakit, seperti gastroenteritis (muntaber), infeksi saluran kemih, dan pneumonia. Bila tidak diobati, infeksi E. coli dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti sepsis dan gagal ginjal terutama pada lansia dan anak kecil.

Artikel Lainnya: Sepuluh Bakteri Baik yang Menguntungkan bagi Manusia

Penyebab Infeksi Escherichia coli (E. coli)

Secara umum, cara penularan bakteri E. coli ke tubuh manusia, meliputi kebiasaan tidak sehat, seperti:

  • Tidak mencuci tangan dengan benar setelah buang air besar atau menyentuh kotoran hewan ternak yang terkontaminasi
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri
  • Melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi dan tidak mencuci tangan

Terdapat beberapa jenis bakteri E. coli yang dapat membahayakan kesehatan, yaitu:

  • Shiga Toxin producing E. coli (STEC) / Verocytotoxin-producing E. coli (VTEC) / Enterohemorraghic E. coli (EHEC)
  • EnterotoxigenicE. coli (ETEC)
  • Enteropathogenic E. coli (EPEC)
  • EnteroaggreggativeE. coli (EAEC)
  • EnteroinvasiveE. coli (EIEC)
  • Diffusely adherentE. coli (DAEC)

Beberapa macam E. coli di atas umumnya merupakan bakteri menyebabkan diareSementara diare berdarah dapat disebabkan oleh STEC. Bakteri ini menghasilkan racun (toksin Shiga) yang mampu merusak usus kecil dan sel-sel organ tubuh yang lain, seperti jumlah trombosit menurun, kurang darah (anemia), dan sindrom hemolitik uremik.

Di samping itu, terdapat beberapa bakteri E. coli yang menyebabkan infeksi di luar usus, yaitu:

  • Neonatal meningitis causing E.coli (NMEC) menyebabkan meningitis pada bayi baru lahir
  • Uropathogenic E. coli (UPEC) menyebabkan infeksi saluran kemih, misalnya sistitis dan pielonefritis
  • Sepsis associated E. coli (SEPEC) menyebabkan bakteremia dan septikemia (keracunan darah akibat bakteri)

Faktor Risiko Infeksi Escherichia coli (E. coli)

Infeksi bakteri E. Coli dapat terjadi pada siapa saja. Namun, terdapat kondisi yang meningkatkan risiko untuk terkena penyakit akibat infeksi bakteri ini, seperti:

  • Anak kecil dan bayi baru lahir
  • Lanjut usia (lansia)
  • Wanita hamil
  • Orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah, seperti pengidap diabetes, kanker, dan HIV/AIDS
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, seperti sayur dan buah yang terkontaminasi (tidak dicuci dengan benar), susu mentah, air mentah, atau daging sapi yang kurang matang
  • Menggunakan peralatan masak atau makan yang tidak bersih
  • Penggunaan obat yang memengaruhi produksi asam lambung, seperti lansoprazole, omeprazole, pantoprazole, dan esomeprazole
  • Bepergian ke daerah dengan sanitasi lingkungan yang tidak memadai

Gejala Infeksi Escherichia coli (E. coli)

Gejala infeksi E. coli bergantung pada jenis bakteri dan bagian tubuh yang terdampak. Gejalanya berupa diare, yang umumnya muncul rerata 3-4 hari setelah terinfeksi STEC.

Pada infeksi bakteri selain STEC, masa inkubasi biasanya muncul antara 8 jam hingga 3 hari. Di samping diare, gejala infeksi E. coli yang dapat terjadi, meliputi:

Perlu juga diperhatikan tanda-tanda dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) pada infeksi E.coli, seperti:

  • Pusing
  • Kelelahan
  • Mata cekung
  • Air mata berkurang ketika bayi menangis
  • Bibir dan lidah kering
  • Haus berlebihan
  • Detak jantung lebih cepat dari normal
  • Buang air kecil lebih jarang dari biasanya
  • Kebingungan
  • Penurunan kesadaran

Artikel Lainnya: Dampak Mengonsumsi Air Minum Terpapar E. Coli bagi Tubuh

Diagnosis Infeksi Escherichia coli (E. coli)

Dokter akan menentukan diagnosis infeksi E. coli melalui wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Selain itu, dokter juga mempertimbangkan pemeriksaan penunjang seperti:

  • Pemeriksaan Feses

Pemeriksaan mikroskopis dan kultur feses untuk mengidentifikasi penyebab.

  • Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan hitung darah lengkap, fungsi ginjal, kadar gula darah dan elektrolit untuk mengidentifikasi tanda-tanda infeksi E. coli dan komplikasi.

Pengobatan Infeksi Escherichia coli (E. coli)

Perawatan penyakit usus akibat infeksi E. coli bertujuan untuk meredakan gejala. Pilihan pengobatan akan didiskusikan oleh dokter bersama penderita atau keluarga. Berikut cara mengobati infeksi E. coli:

1. Mencukupi Kebutuhan Cairan

Diare dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, penderita dianjurkan untuk mengonsumsi oralit atau menerima cairan melalui infus. 

Di samping itu, mengonsumsi air putih dan makanan berkuah juga dapat membantu untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh. 

2. Minum Obat

Pemberian obat-obatan, seperti parasetamol untuk mengatasi demam, ondansetron untuk meredakan mual dan muntah, suplementasi zinc, dan probiotik. Aturan mengonsumsi, kemungkinan efek samping, dan lama terapi akan ditentukan oleh dokter.

Pemberian antibiotik umumnya tidak direkomendasikan secara rutin bagi penderita infeksi EHEC/STEC. Alasannya, karena dapat memperberat penyakit dan meningkatkan risiko sindrom hemolitik uremik.

3. Perawatan di Rumah 

Dokter akan menasehati penderita atau keluarga sebagai upaya untuk mempercepat pemulihan. Berikut beberapa perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala infeksi bakteri E. coli:

  • Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter
  • Untuk anak yang sedang menerima ASI, maka lanjutkan pemberian ASI pada anak
  • Mencuci tangan dengan air bersih dan mengalir secara rutin
  • Selama masa pemulihan, sebaiknya tidak mengonsumsi makanan berlemak, makanan tinggi serat, dan produk susu
  • Istirahat yang cukup
  • Bila terdapat tanda-tanda dehidrasi, segera ke instalasi gawat darurat terdekat

Pengobatan infeksi E. coli bergantung pada jenis bakteri, derajat keparahan penyakit, dan usia penderita. Secara umum, penyakit ini melibatkan kolaborasi antarmultidisiplin kedokteran bergantung kondisi kesehatan penderita.

Gejala infeksi biasanya membaik dalam waktu 5-10 hari. 

Artikel Lainnya: Sering Konsumsi Telur Mentah, Ini Bahayanya

Pencegahan Infeksi Escherichia coli (E. coli)

Sampai saat ini, belum tersedia vaksin untuk infeksi E. coli berbahaya. Upaya pencegahan infeksi adalah dengan mengendalikan faktor risiko dan cara penularannya. 

Berikut upaya pencegahan infeksi bakteri E. coli yang berbahaya:

  • Mencuci tangan di bawah air mengalir dengan sabun atau pembersih tangan yang mengandung alkohol. Lakukan hal ini secara rutin, terutama setelah buang air besar, setelah mengganti popok, sebelum dan setelah makan, menyentuh pegangan di angkutan umum atau hewan ternak.
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang matang. Pasalnya, proses memanaskan makanan bisa mematikan bakteri.
  • Mencuci bersih buah atau sayuran sebelum dikonsumsi. Begitu juga dengan peralatan masak yang digunakan.
  • Penyediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci peralatan makan, dan sebagainya.
  • Mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter, seperti pemakaian obat yang berpengaruh pada asam lambung.
  • Melakukan kontrol rutin ke dokter bagi individu dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.
  • Sedapat mungkin konsultasi dulu ke dokter, sebelum melakukan perjalanan ke daerah dengan sanitasi yang kurang memadai.

Komplikasi Infeksi Escherichia coli (E. coli)

Bila tidak diobati secara efektif, beberapa kasus infeksi E. coli berisiko menimbulkan komplikasi berbahaya. Berikut komplikasi infeksi bakteri E. coli:

Kapan Harus ke Dokter ?

Periksakan diri ke dokter, bila terdapat gejala dan tanda infeksi E. coli seperti di atas. Segera ke instalasi gawat darurat, bila terdapat salah satu gejala berikut:

  • Diare atau muntah dengan frekuensi sering atau jumlah banyak 
  • Kram perut
  • Demam tinggi (suhu tubuh di atas 38,5° Celsius) 
  • Diare disertai darah
  • Terdapat salah satu tanda dehidrasi, seperti pusing, kelelahan, mata cekung, air mata berkurang ketika bayi menangis, bibir dan lidah kering, haus berlebihan, detak jantung lebih cepat dari normal, buang air kecil lebih jarang dari biasanya, kebingungan, atau penurunan kesadaran.

Jika kamu ingin tahu lebih banyak mengenai infeksi E. coli, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online dan Temu Dokter.

(APR)