Kesehatan Umum

Pertolongan Pertama pada Keracunan Makanan yang Harus Diketahui

dr. Alvin Nursalim, SpPD, 11 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Keracunan makanan bisa berbahaya jika tak segera diatasi. Bagaimanakah pertolongan pertama pada keracunan makanan? Cari tahu di sini.

Pertolongan Pertama pada Keracunan Makanan yang Harus Diketahui

Keracunan makanan (food poisoning) bisa dialami siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Terlebih lagi jika Anda gemar jajan dan makan sembarangan. Mengapa demikian?

Pada umumnya, keracunan makanan disebabkan oleh konsumsi air atau makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri, virus, parasit, dan racun yang dilepaskan oleh bakteri. 

Selain dari makanan tidak higienis, makanan kemasan yang sudah kedaluwarsa serta makanan basi juga dapat menyebabkan Anda sakit.

Gejala keracunan makanan bervariasi dan tergantung dari sumber kontaminasi. Sebagian besar kasus keracunan makanan menyebabkan mual, muntah dan diare.

Anda tidak perlu panik jika mengalami keracunan makanan. Anda bisa menerapkan langkah-langkah pertolongan pertama berikut ini untuk mengatasi keracunan makanan

1. Jaga Hidrasi Tubuh

Berikan air putih sedikit demi sedikit, tetapi dengan intensitas yang sering. Hal ini berguna untuk mencegah dehidrasi sekaligus membuang racun di dalam tubuh. 

Anda bisa memberikan air putih atau minuman olahraga yang mengandung banyak elektrolit. 

Jus buah dan air kelapa juga bisa menjadi penawar keracunan makanan, karena dapat memulihkan kadar karbohidrat dan membantu mengatasi gejala kelemahan.

2. Muntah dalam Posisi Duduk

Tinggikan kepala pasien atau dudukkan jika pasien masih mual. Apabila pasien mengalami gejala muntah, pastikan posisi duduknya lebih tegak. Hal ini agar muntah tidak masuk ke dalam saluran pernapasan dan membuat pasien sulit bernapas.

Hal yang sama juga dilakukan ketika pasien ingin makan atau minum. Cobalah asupan makanan sedikit namun sering dan dilakukan pada posisi duduk.

Artikel lainnya: Usai Keracunan Makanan, Konsumsi Asupan Ini

3. Perhatikan Makanan yang Dikonsumsi

Untuk mengatasi keracunan makanan, perhatikan juga asupan yang dikonsumsi oleh pasien. 

Jika gejala muntah dan diare cukup berat, sebaiknya batasi asupan makanan untuk sementara waktu. 

Pilih makanan yang mudah dicerna dan rendah serat agar tidak membebani saluran cerna. Contohnya, biskuit, pisang, bubur, oatmeal, kaldu ayam, kentang, dan roti putih. 

Teh tanpa kafein dengan herbal yang menenangkan, seperti chamomile, peppermint, dan dandelion dapat menenangkan perut yang sedang bermasalah. 

Sebaliknya, hindari dulu konsumsi susu, keju, krim, dan yoghurt. Singkirkan pula makanan berlemak, digoreng, berbumbu, dan tinggi gula. Kafein juga tidak diperbolehkan karena dapat mengiritasi saluran pencernaan. 

4. Konsumsi Tablet Karbon Aktif

Cara lainnya untuk mengobati keracunan makanan adalah dengan memberikan pasien tablet karbon aktif guna menyerap racun di dalam saluran cerna. 

Anda bisa memperolehnya di apotek terdekat. Bila tidak ada, pasien dapat minum susu putih untuk mengikat racun di dalam saluran pencernaan.

Minum susu putih dapat membantu mengatasi keracunan makanan, karena bisa merangsang pasien untuk muntah. Ini membuat racun dapat dikeluarkan dari tubuh. Namun, jika pasien mengalami diare, susu putih jangan diberikan. Air putih saja cukup.

Artikel lainnya: Kenali Tanda-tanda Keracunan Makanan

5. Cari Pertolongan Medis Jika Mengalami Kondisi Ini

Jika pasien yang keracunan makanan mengalami salah satu dari gejala berikut, segeralah cari bantuan medis.

  • Episode muntah yang sering dan ketidakmampuan untuk menjaga cairan tetap rendah
  • Muntah atau tinja berdarah
  • Diare selama lebih dari tiga hari
  • Nyeri hebat atau kram perut parah
  • Suhu oral lebih tinggi dari 100,4 °F (38 °C)
  • Tanda atau gejala dehidrasi, seperti haus berlebihan, mulut kering, sedikit atau tidak ada buang air kecil, kelemahan hebat, pusing, atau sakit kepala
  • Tanda dan gejala neurologis, seperti penglihatan kabur, kelemahan otot, dan kesemutan di lengan

Selain kondisi di atas, sebaiknya juga cari pertolongan medis jika gejala keracunan makanan tergolong berat. Misalnya, kejang dan sesak atau kondisi tidak membaik setelah diberikan pengobatan seperti di atas.

6. Beristirahatlah

Yang terakhir, jangan buru-buru beraktivitas seperti biasa ketika tanda-tanda keracunan makanan Anda mulai mereda. Berikan waktu kepada tubuh Anda untuk pulih. Gunakan waktu yang ada untuk beristirahat.

Pastikan tubuh Anda pulih dan status hidrasi sudah kembali, baru Anda kembali beraktivitas. Minum air yang cukup agar kecukupan cairan bisa kembali dengan cepat.

Saat Anda atau orang terdekat mengalami gejala di atas, segera lakukan pertolongan pertama untuk mengatasi keracunan makanan. Cegah juga kondisi ini dengan menjaga kebersihan makanan dan hindari asupan yang sudah kedaluwarsa. 

Dapatkan informasi kesehatan lainnya hanya di aplikasi KlikDokter. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui fitur Live Chat 24 jam.

[RS]

Pertolongan PertamaKeracunan makanan

Konsultasi Dokter Terkait