Obat Gangguan Saraf Pusat

Sipentin

Klikdokter, 23 Feb 2024

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Sipentin adalah obat dengan kandungan gabapentin yang digunakan untuk mengatasi kejang dan nyeri akibat gangguan saraf atau nyeri neuropatik. Obat ini tersedia dalam bentuk sediaan kapsul.

Sipentin

Sipentin 

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Antikejang

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Bentuk obat

Kapsul

Metaneuron untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori NA: Fda belum menetapkan obat dengan kandungan gabapentin pada salah satu kategori keamanan obat pada ibu hamil.

Peringatan Menyusui: Obat diketahui dapat tersalur melalui air susu ibu (ASI), mempertimbangkan efek samping yang dapat terjadi terhadap bayi. Sebaiknya jangan mengonsumsi obat selama masa menyusui sebelum berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

Pengertian Sipentin

Sipentin adalah Terapi tambahan dalam membantu mengobati kejang atau epilepsi sebagian. Sipentin adalah obat dengan kandungan gabapentin yang bekerja pada neurotransmitter GABA.

Sipentin berperan dalam mengatasi nyeri akibat kerusakan saraf seperti neuropati dan neuralgia post herpetik. Selain itu, obat juga meredakan nyeri otot dan sendi yang menyebar pada pasien yang menderita fibromyalgia.

Sipentin diproduksi oleh PT Mersifarma Tirmaku Mercusana, dibuat dalam bentuk sediaan kapsul.

Artikel lainnya: Pengaruh Fibromyalgia Terhadap Hasrat Seksual

Keterangan Obat Sipentin

Sipentin Kapsul

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas terapi: Antikejang
  • Kandungan: Gabapentin 100 mg dan 300 mg
  • Kemasan: Dus, 5 blister @10 kapsul
  • Produksi: Mersifarma Tirmaku Mercusana
  • Harga Sipentin kapsul:Rp 11.822/blister (100 mg), Rp 239.000/boks (300 mg)

Kegunaan Sipentin

Sipentin Digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengatasi kejang akibat epilepsi sebagian. Selain itu, fungsi lainnya dari obat ini antara lain:

  • Nyeri neuropatik (gangguan saraf yang menimbulkan nyeri)
  • Neuralgia post herpetic atau sindrom nyeri neuropatik kronis setelah serangan virus varicella-zoster (VZV)
  • Penyakit fibromyalgia (nyeri yang belum diketahui penyebabnya)

Dosis dan Aturan Pakai Sipentin

Sipentin tergolong obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan obat secara umum:

Tujuan: Epilepsi sebagian

Bentuk: Sipentin kapsul

Dosis yang direkomendasikan:

  • Dewasa: 300 mg sekali sehari pada hari pertama, kemudian ditingkatkan lebih lanjut dengan penambahan 300 mg setiap hari setiap 2-3 hari sesuai dengan respon individu. Kisaran dosis efektif: 900-3.600 mg setiap hari. Total dosis harian diberikan dalam 3 dosis yang dibagi rata. Interval dosis maksimal 12 jam.
  • Anak usia 3-11 tahun: dosis awal diberikan 10 - 15 mg/kg dalam sehari (titrasi hingga dosis efektif tercapai).

Tujuan: Neuralgia post herpetik

Bentuk: Sipentin kapsul

Dosis yang direkomendasikan:

  • Dewasa: 300 - 1.200 mg diberikan 3 kali sehari. Dosis maksimal 3.600 mg

Tujuan: Neuropatik

Bentuk: Sipentin kapsul

Dosis yang direkomendasikan:

  • Dewasa: 300 - 1.200 mg diberikan 3 kali sehari. Dosis maksimal 1.800 mg dalam sehari.

Tujuan: Fibromialgia

Bentuk: Sipentin kapsul

Dosis yang direkomendasikan:

  • Dewasa: 400 - 800 mg diberikan 3 kali sehari. Dosis maksimal 2.400 mg dalam sehari.

Cara Menggunakan

Gunakan Sipentin sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.

Berikut adalah aturan pakai:

  • Sipentin kapsul dapat diminum utuh dengan segelas air putih dengan atau tanpa makanan.
  • Konsumsi obat secara teratur pada waktu yang sama.
  • Apabila Kamu lupa minum obat, segera pakai obat jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jeda jedanya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.
  • Jangan melebihkan/mengurangi dosis tanpa berkonsultasi kepada dokter untuk menghindari efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat.

Cara Penyimpanan

  • Simpan obat Metaneuron pada suhu 15 - 30 derajat Celcius, terhindar dari lembab dan paparan sinar matahari langsung.
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
  • Sipentin dapat disimpan hingga batas waktu kedaluwarsa berakhir.
  • Sedangkan Sipentin kapsul yang sudah dibuka dapat digunakan hingga 6 bulan apabila waktu kedaluwarsa yang tertinggal lebih dari satu tahun.

Artikel lainnya: 14 Penyebab Badan Terasa Sakit Semua yang Sering Terjadi

Efek Samping Sipentin

Umumnya beberapa efek samping berikut sering terjadi setelah penggunaan obat dengan kandungan gabapentin seperti sipentin, antara lain:

  • Nafsu makan meningkat
  • Depresi
  • Perubahan suasana hati
  • Kecemasan
  • Infeksi pernafasan
  • Infeksi saluran kemih
  • Radang telinga

Selain itu, obat ini juga dapat menyebabkan reaksi kulit yang berbahaya seperti Steven-Johnson Syndrome dengan gejala berikut: 

  • Demam
  • Gejala flu
  • Pegal-pegal
  • Ruam (bercak kemerahan melingkar pada batang tubuh disertai lepuhan di bagian tengah)
  • Pengelupasan kulit
  • Selaput lendir pada mulut, tenggorokan, hidung, alat kelamin, dan anus.

Overdosis

Bila obat Sipentin dikonsumsi melebihi dosis yang dianjurkan dapat menimbulkan keracunan atau overdosis dengan gejala, seperti:

  • Kantuk
  • Pusing
  • Gangguan penglihatan
  • Diare
  • Lesu
  • Hilangnya kesadaran hingga koma

Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas. Atau, segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Interaksi Obat Sipentin dengan Obat Lain

Obat Sipentin dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:

  • Jangan menggunakan obat Sipentin bersamaan dengan obat Opioid, benzodiazepin, anti depresan, antihistamin, karena Dapat menyebabkan kantuk, sedasi, penurunan pernafasan hingga kematian.
  • Kombinasi antara obat sipentin dengan antasida akan menurunkan penyerapan dari obat sipentin maka disarankan untuk mengonsumsi obat setidaknya 2 jam Setelah meminum antasida.

Artikel lainnya: 4 Jenis Epilepsi dan Gejala yang Bisa Terjadi

Peringatan dan Perhatian

Penggunaan obat dapat menyebabkan ruam kulit serius seperti Steven Johnson syndrome dan sindroma DRESS (Drug Reaction with Eosinophilia and Systemic Symptom).

Bila ditemukan gejala terkait dari kondisi ini segera hentikan penggunaan obat dan periksakan kondisimu kepada dokter.

Kerusakan otot merupakan salah satu efek samping yang serius akibat penggunaan obat, tidak hanya itu kondisi ini juga akan berdampak pada gangguan ginjal dengan gejala seperti terjadinya perubahan warna urine dan perubahan warna hasil tes darah kreatinin, segera berkonsultasi kepada dokter.

Beberapa obat antiepilepsi dapat meningkatkan keinginan atau perilaku bunuh diri, sangat penting untuk memantau perubahan yang terjadi pada pasien dan mengenali gejala seperti depresi, perubahan suasana hati dan perilaku yang tidak biasa.

Efek sedasi dapat ditimbulkan dari penggunaan obat, ini nantinya akan mengganggu dalam melakukan kegiatan seperti mengendarai kendaraan dan mengoperasikan alat berat.

Untuk menghindari gejala penarikan obat seperti kejang disarankan untuk mengurangi dosis secara bertahap minimal 7 hari ataupun menghentikan obat secara bertahap.

Penyesuaian dosis harus dilakukan pada pasien dengan gangguan ginjal. Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Sipentin:

  • Pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap kandungan obat Sipentin.
  • Penggunaan bersama dengan obat yang dapat memicu terjadinya efek sedasi hingga depresi pernafasan.

Kategori Kehamilan dan menyusui

Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA), Belum mengategorikan obat dengan kandungan gabapentin seperti Sipentin pada salah satu kategori keamanan obat pada ibu hamil, Hal ini dikarenakan belum cukupnya data yang dapat menyimpulkan resiko dan keamanan selama kehamilan.

Sehingga obat termasuk pada kategori NA. Namun, publikasi ilmiah menyebutkan risiko anak lahir cacat bawaan lebih besar apabila ibu dalam pengobatan anti epilepsi.

Sangat penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat selama masa kehamilan.

Selain itu, obat ini juga dapat terekskresi keluar melalui air susu ibu. Namun dampaknya terhadap perkembangan bayi maupun produksi air susu ibu belum diketahui secara jelas. Sebaiknya jangan menggunakan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Penyakit Terkait

Rekomendasi Obat Sejenis Sipentin

Kamu bisa kosultasi dengan dokter menggunakan tanya dokter saraf dan buat janji dokter dengan layanan temu dokter saraf untuk konsultasi yang lebih praktis.

Kamu bisa mendapatkan layanan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat, dengan cara booking di layanan medis dan lab di KlikDokter!

Yuk, #JagaSehatmu dengan mengunduh aplikasi KlikDokter di Google Play dan App Store dan gunakan juga KALStore untuk beli obat untuk menjaga kesehatan Kamu.

[HNS/NM]