Emol
apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm, 24 Nov 2023
Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter
Emol mengandung parasetamol sebagai zat aktifnya yang bekerja menghambat prostaglandin di dalam tubuh sehingga dapat menahan sakit. Emol digunakan untuk mengatasi demam, nyeri ringan hingga sedang.
Emol
Golongan | obat bebas |
Kategori obat | obat demam |
Dikonsumsi oleh | dewasa dan anak-anak |
Bentuk obat | tablet |
Emol untuk ibu hamil dan menyusui | kategori B: studi klinis pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia. peringatan menyusui: Emol dapat terserap ke dalam ASI. Emol aman dikonsumsi ibu menyusui jika sesuai dengan dosis yang direkomendasikan, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan Emol. |
Pengertian Emol
Emol adalah obat dengan kandungan parasetamol sebagai zat aktifnya. Paracetamol digunakan untuk mengobati demam, nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi. Emol bekerja dengan cara menghambat zat (prostaglandin) di dalam tubuh yang dapat menyebabkan nyeri dan demam.
Emol termasuk dalam golongan obat bebas sehingga dapat dijual bebas atau diperoleh tanpa resep dokter. Emol tersedia dalam bentuk tablet.
Artikel lainnya: Parasetamol atau Ibuprofen, Mana yang Terbaik Atasi Demam Anak?
Keterangan Emol
Emol Tablet
- Golongan: obat bebas
- Kelas terapi: obat demam
- Kandungan: parasetamol 500 mg
- Kemasan: dus, 25 amplop @ 10 tablet
- Produksi: Kaliroto
- Harga Emol tablet: Rp42.000/dus
Kegunaan Emol
Emol digunakan untuk mengobati demam, nyeri ringan hingga sedang, seperti:
- Sakit kepala
- Sakit gigi
Artikel Lainnya: Ini Cara Memberikan Paracetamol yang Tepat Saat Anak Demam
Dosis dan Aturan Pakai Emol
Emol termasuk ke dalam golongan obat bebas sehingga dapat didapatkan tanpa resep dokter. Namun, penggunaannya harus sesuai dengan anjuran dokter atau instruksi pada kemasan obat.
Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan obat secara umum:
Tujuan: menurunkan demam dan meredakan nyeri
Bentuk: tablet
Dosis Emol yang direkomendasikan:
- Anak usia 1-2 bulan: diberikan dosis 30-60 mg tiap 8 jam. Maksimal: 60 mg / kg berat badan / hari
- Anak usia 3-< 6 bulan: diberikan dosis 60 mg
- Anak usia 6 bulan hingga usia <2 tahun: diberikan dosis 120 mg
- Anak usia 2-< 4 tahun: diberikan dosis 180 mg
- Anak usia 4-< 6 tahun: diberikan dosis 240 mg
- Anak usia 6-< 8 tahun: diberikan dosis 240 atau 250 mg
- Anak usia 8-< 10 tahun: diberikan dosis 360 atau 375 mg
- Anak usia 10-< 12 tahun: diberikan dosis 480 atau 500 mg
- Anak usia 12-16 tahun: diberikan dosis 480 atau 750 mg
- Dewasa: diberikan dosis 0,5-1 g tiap 4-6 jam. Maksimal: 4 g setiap hari
Cara Menggunakan Emol
Ikuti anjuran dokter sebelum menggunakan Emol, bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan.
Berikut adalah cara menggunakan Emol secara umum:
- Emol tablet sebaiknya diminum sebelum atau sesudah makan.
- Emol tablet dapat ditelan secara utuh, jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan. Telan dengan meminum segelas air putih.
- Dianjurkan meminum Emol secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa meminum obat, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, maka abaikan jangan menggandakan dosis.
Artikel lainnya: 9 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Anak Demam
Cara Penyimpanan
Simpan Emol pada suhu ruang, di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping Emol
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Emol, antara lain:
- Sakit kepala
- Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, sembelit
- Gangguan tidur insomnia
- Trombositopenia (kadar trombosit kurang dari normal)
- Dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan penurunan fungsi hati
- Kulit gatal
Overdosis
Apabila digunakan berlebihan, overdosis Emol bisa memicu gejala, seperti:
- Mual, Muntah,
- hipoglikemia
- Hipotensi
- Pucat
- Nyeri perut
- Gangguan irama jantung
- Kerusakan hati
- Asidosis metabolik.
Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.
Interaksi Emol dengan Obat lain
Obat Emol dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:
- Meningkatkan penyerapan parasetamol dengan metoklopramid, probenesid, dan domperidone.
- Penggunaan bersama obat lain yang berpotensi hepatotoksik atau obat yang menginduksi enzim mikrosomal hati (misalnya barbiturat) dapat meningkatkan risiko toksisitas parasetamol.
- Mengurangi tingkat penyerapan dengan kolestiramin.
- Peningkatan risiko kerusakan fungsi hati dengan isoniazid.
- Mengurangi kadar obat lamotrigine dalam darah.
- Peningkatan risiko asidosis metabolic dengan flukloksasilin.
- Penggunaan parasetamol dalam waktu lama dapat meningkatkan efek antikoagulan warfarin dan kumarin lainnya, sehingga meningkatkan risiko pendarahan.
- Beritahu dokter atau apoteker jika kamu sedang mengkonsumsi suplemen, obat lain atau produk herbal
Peringatan dan Perhatian
Beritahu dokter jika kamu alergi terhadap Emol atau jangan meminum Emol bila alergi terhadap Emol.
Beritahu dokter jika kamu sedang hamil atau menyusui.
Jangan meminum Emol jika kamu sedang mengonsumsi obat batuk pilek yang juga mengandung parasetamol.
Beritahu dokter jika kamu memiliki riwayat kesehatan, seperti:
- Radang sendi ringan dan memerlukan pereda nyeri setiap hari
- Gangguan hati
- Gangguan ginjal
- Kurang berat badan atau gizi
- Mengonsumsi alkohol
- Asidosis metabolik
- Defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase
- Asma
- Sensitif terhadap aspirin
- Anemia hemolitik
Penggunaan Emol bagi penderita yang mengonsumsi alkohol akan meningkatkan risiko kerusakan hati.
Batasi penggunaan parasetamol dengan dosis maksimal pada dewasa yaitu 4 gram per hari.
Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang, segera ke dokter atau ke rumah sakit.
Segera temui dokter jika mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Emol.
Artikel lainnya:8 Jenis Demam dan Penyebabnya yang Perlu Kamu Waspadai
Kontraindikasi Emol
Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Palonosetron:
- Hindari penggunaan Emol pada pasien yang memiliki indikasi hipersensitif terhadap parasetamol
- Hindari penggunaan Emol pada pasien yang memiliki riwayat penurunan fungsi hati
Kategori Kehamilan dan Menyusui
Emol masuk dalam kategori B dalam kehamilan, yaitu studi klinis pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.
Obat cukup aman dikonsumsi oleh ibu hamil, tetapi penggunaanya harus dalam pengawasan dokter atau didasari diagnosa dan pertimbangan oleh dokter.
Emol dapat terserap ke dalam ASI. Emol aman dikonsumsi ibu menyusui jika sesuai dengan dosis yang direkomendasikan, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan Emol.
Penyakit Terkait
- Demam
- Nyeri
- Sakit kepala
Rekomendasi Obat Sejenis Emol
Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat. Dapatkan pula berbagai obat dan suplemen yang kamu butuhkan dengan mudah hanya dalam sentuhan jari di KalStore.
(LUF)