Reproduksi

Viral Koyo KB, Ini Fakta Medisnya

Aditya Prasanda, 19 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Viral video penggunaan koyo KB, simak fakta medis soal cara kerja, efektivitas dan efek samping alat kontrasepsi tersebut lewat ulasan berikut.

Viral Koyo KB, Ini Fakta Medisnya

Belum lama ini, video penggunaan koyo KB viral di media sosial. Alat kontrasepsi ini disebut-sebut dapat ditempelkan di kulit lengan bagian atas, bahu, punggung, perut, maupun bokong.

Tidak hanya itu, koyo KB juga digadang-gadang tahan air, sehingga penggunanya dapat mandi, berenang, maupun berolahraga dengan tenang.

Pasalnya, alat pencegah kehamilan ini dilengkapi perekat yang sangat kuat dan tidak mudah lepas.

Karena cara pakainya mudah, tidak sedikit warganet yang penasaran dengan koyo KB. Ketahui efektivitas alat kontrasepsi ini dalam mencegah kehamilan maupun efek samping dari koyo KB terhadap kesehatan.

Bagaimana Cara Kerja Koyo KB?

 

Dalam dunia medis, koyo KB disebut sebagai birth control patch. Disampaikan dr. Devia Irine Putri, alat kontrasepsi ini memiliki cara kerja serupa pil KB kombinasi.

“Sama dengan pil, koyo KB juga mengandung hormon kombinasi estrogen dan progestin (progesteron sintetis). Saat digunakan, hormon tersebut akan masuk ke dalam aliran darah dan bisa mencegah kehamilan,” dr. Devia menambahkan.

Untuk menggunakan koyo KB, alat kontrasepsi ini harus dibuka dari kemasannya terlebih dahulu. Kemudian, lepaskan bagian perekatnya dan tempelkan koyo KB ke area kulit yang bersih.

Anda bisa menempelkan alat KB ini di lengan bagian atas, bahu, punggung, perut maupun bokong. Agar koyo KB menempel dengan baik, tekan permukaannya selama 10 detik menggunakan telapak tangan secara lembut.

Kemudian hormon estrogen dan progestin yang terkandung dalam koyo akan meresap perlahan ke dalam kulit. Melalui pembuluh darah, kedua hormon ini memasuki aliran darah.

Artikel Lainnya: Efek Samping Pil KB yang Paling Sering Muncul

Di dalam darah, kombinasi hormon tersebut mencegah ovarium melepaskan sel telur. Hormon juga bekerja dengan mengentalkan lendir serviks, sehingga mencegah sperma mencapai sel telur.

Metode ini membantu mencegah terjadinya kehamilan. Untuk dapat bekerja secara optimal, koyo KB harus ditempelkan selama sepekan.

Kemudian, lepaskan koyo KB lama dan ganti dengan koyo KB baru pada minggu berikutnya. Koyo KB dapat diletakkan di area yang berbeda.

Lakukan cara serupa selama tiga pekan atau total 21 hari penggunaan koyo KB.

Pada minggu keempat, lepaskan semua koyo KB dan beristirahatlah. Pada pekan keempat, kemungkinan wanita dapat mengalami periode menstruasi.

Efektivitas Koyo KB

Koyo KB memiliki tingkat keamanan dan efektivitas serupa alat kontrasepsi lainnya. Dengan catatan, koyo KB digunakan sesuai aturan pakai.

Bahkan, dr. Devia mengatakan koyo KB memiliki efektivitas sebesar 99 persen dalam mencegah kehamilan.

Berdasarkan Planned Parenthood Federation of America, wanita yang menggunakan koyo KB sesuai aturan, memiliki tingkat kegagalan (berpotensi hamil) kurang dari 1 persen.

Kehamilan terjadi dengan persentase sebanyak kurang dari 1 orang dari 100 wanita yang menggunakan koyo KB sesuai petunjuk, selama satu tahun.

Agar efektivitasnya bertambah, ganti koyo KB pada hari yang sama setiap pekannya.

Artikel Lainnya: Hal yang Perlu Anda Tahu Tentang KB Spiral

Keunggulan Koyo KB

Sejumlah wanita memilih koyo KB karena penggunaannya lebih efisien, yaitu dengan rutin menempelkan dan mengganti alat kontrasepsi tersebut dalam waktu sepekan (tergantung aturan pakai). Hal ini berlaku bila dibandingkan dengan pil KB yang harus diminum setiap hari.

Selain itu, bagi wanita yang sulit menelan pil, koyo KB merupakan solusi yang efektif untuk mencegah kehamilan. Terlebih, alat kontrasepsi ini dapat digunakan tanpa harus bekerja sama dengan pasangan.

Kelebihan koyo KB lainnya, alat ini dapat memberikan dosis hormon yang stabil. Koyo KB juga dapat dilepaskan kapan saja dan lebih memungkinkan wanita mencapai kesuburan secara cepat.

Meski begitu, sebelum memutuskan menggunakan koyo KB, sangat disarankan berkonsultasi dengan dokter ahli. Karena pemakaian pertama alat kontrasepsi jenis apa pun harus disesuaikan dengan kondisi pengguna atau akseptor KB.

Artikel Lainnya: Tips Cepat Hamil Setelah KB yang Terbukti Efektif dan Aman

Adakah Efek Samping Pemakaian Koyo KB?

Tidak semua wanita dapat memakai koyo KB. Terutama bagi orang dengan kondisi khusus yang dikontraindikasikan (tidak direkomendasikan) menggunakan kontrasepsi hormonal seperti koyo KB.

Kelompok yang tidak dianjurkan menggunakan koyo KB, di antaranya:

  • Perokok berusia 35 tahun ke atas.
  • Penderita tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol tinggi.
  • Penderita obesitas dengan berat badan lebih 90 kilogram.
  • Penderita diabetes.
  • Memiliki komplikasi diabetes pada ginjal, mata, saraf, atau pembuluh darah.
  • Mengalami gangguan kulit, seperti psoriasis, atau eksim.
  • Punya riwayat serangan jantung, stroke, maupun nyeri dada.
  • Punya riwayat pembekuan darah.
  • Memiliki riwayat kanker payudara, rahim, atau hati.
  • Memiliki penyakit hati atau migrain dengan aura.
  • Mengalami perdarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan atau menstruasi yang tidak teratur.
  • Punya riwayat bagian putih mata atau kulit menguning.
  • Akan menjalani operasi besar dan berisiko tidak dapat bergerak normal.
  • Sedang mengonsumsi obat atau suplemen herbal.
  • Mengalami depresi.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan koyo KB. Pasalnya, alat kontrasepsi ini dapat menyebabkan sejumlah efek samping.

Berikut efek samping dari koyo KB:

Selain itu, meski jarang, koyo KB juga dapat menimbulkan efek samping serius berupa:

Itu dia fakta medis soal koyo KB. Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar alat kontrasepsi lainnya, konsultasi ke dokter via Live Chat. #JagaSehatmu

(OVI/JKT)

KehamilanKontrasepsi

Konsultasi Dokter Terkait