Reproduksi

9 Penyebab Kista Ovarium pada Wanita

Siti Putri Nurmayani, 19 Mar 2024

Ditinjau Oleh dr. Dyah Novita

Kista ovarium umumnya tidak berbahaya dan jarang menimbulkan gejala. Ketahui 9 penyebabnya di sini.

9  Penyebab Kista Ovarium pada Wanita

Aktrtis sekaligus Komedian Kiky Saputri baru saja melalui pengalaman pahit. Kiky mengalami keguguran saat usia kandungannya baru menginjak 10 minggu.

Kiky juga menjelaskan pada Maret 2024 bahwa dia telah didiagnosis dengan kista ovarium. Dia menjalani operasi untuk mengangkat kista tersebut. Lantas Apa penyebab kista ovarium pada wanita?

Kista ovarium merupakan kantong berisi cairan yang berada di dalam ovarium (indung telur). Ini merupakan kondisi umum yang tidak berbahaya dan jarang menimbulkan gejala. Bahkan, terkadang penderitanya tidak mengetahui bahwa ia memiliki kista ovarium.

Sebagian besar kista ini terbentuk karena siklus menstruasi. Akan tetapi, ada berbagai penyebab kista ovarium lain yang bisa terjadi. Mari ketahui selengkapnya lewat ulasan di bawah ini.

1. Reproduksi Sel yang Tidak Normal

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, kista ovarium bisa disebabkan pertumbuhan sel-sel telur yang tidak normal.

Mengutip Cleveland Clinic, reproduksi sel yang tidak normal dapat menyebabkan munculnya kista seperti dermoid berisi jaringan seperti rambut, kulit, atau gigi. Namun, jenis kista ini tidak ada hubungannya dengan siklus menstruasi.

Reproduksi sel yang tidak normal juga bisa berkembang menjadi kistadenoma. Jenis kista ini kemungkinan terisi oleh bahan berair atau berlendir.

Kista dermoid dan kista denoma bisa berubah menjadi besar dan menggeser ovarium sampai keluar dari posisinya.

Dampaknya bisa meningkatkan terjadinya torsi ovarium atau terpelintirnya ligamen di sekitar ovarium. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan aliran darah ke ovarium berkurang, bahkan terhenti.

2. Kista Folikel

Kista Folikel

Setiap bulan, indung telur akan melepaskan satu sel telur yang tumbuh di dalam kantong kecil atau folikel. Ketika telur sudah matang, folikel akan pecah dan melepaskan sel telur tersebut.

“Pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol juga bisa menyebabkan kista ovarium,” ungkap dr. Dyah. Folikel yang tidak terbuka saat ovulasi membuat telur tidak keluar dan bisa menyebabkan munculnya kista folikel.

Artikel lainnya: Sering Makan Nanas Bisa Picu Kista Ovarium?

3. Kista Korpus Luteum

Folikel yang telah berhasil melepaskan sel telur akan menyusut. Setelah itu, hormon estrogen dan progesteron mulai diproduksi untuk proses pembuahan.

Dalam proses ini, folikel akan disebut sebagai korpus luteum. Terkadang, lokasi ini bisa tersumbat dan menyebabkan penumpukan cairan sehingga mengakibatkan kista.

4. Endometriosis

Pada beberapa kasus, penyebab penyakit kista ovarium juga bisa karena endometriosis, yakni saat potongan jaringan yang melapisi rahim (endometrium) ditemukan di luar rahim.

Lokasinya bisa di saluran tuba, kandung kemih, usus, vagina, rektrum, serta ovarium. Pembentukan kista yang disebut endometrioma ini terkadang bisa berisi darah.

5. Penyakit Radang Panggul

Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) yang parah bisa menyebar hingga ke ovarium dan meningkatkan risiko kista ovarium.

Penyakit ini juga bisa menimbulkan komplikasi serius pada organ reproduksi, seperti gangguan kesuburan atau kehamilan ektopik. Infeksi ini bisa disebabkan bakteri, jamur, atau parasit.

6. Masalah Hormon

Mengonsumsi obat kesuburan seperti clomiphene yang bisa membantumu mengalami ovulasi ternyata juga bisa meningkatkan risiko kista.

7. Siklus Menstruasi Tidak Teratur

Siklus menstruasi yang normal adalah 28 hari. Haid hingga lebih dari 45 hari bisa menyebabkan munculnya kista di ovarium. Remaja dengan menstruasi pertama di bawah 11 tahun juga lebih berisiko mengalami kista ovarium.

Artikel lainnya: Benarkah Kebiasaan Makanan Bermicin Bisa Terkena Kista Ovarium?

8. Obesitas

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan wanita untuk developing kista ovarium.

9. Faktor Genetik

Wanita yang memiliki ibu atau saudara perempuan dengan riwayat kista ovarium perlu mewaspadai diri. Pasalnya, mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk developing kista ovarium dibandingkan wanita tanpa riwayat keluarga tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa faktor genetik berperan dalam meningkatkan kerentanan terhadap kista ovarium.

Setelah mengetahui apa yang menyebabkan kista ovarium, #JagaSehatmu dengan menerapkan gaya hidup sehat termasuk pemilihan menu makanan yang bergizi untuk mengurangi risiko munculnya kista ovarium.

Bila mengalami gejala seperti periode menstruasi yang terasa menyakitkan, nyeri di bagian panggul, atau perut yang terasa kembung, maka segera konsultasikan kepada dokter. Agar lebih praktis, gunakan layanan Tanya Dokter atau booking dokter dengan layanan Temu Dokter di aplikasi KlikDokter, ya!

Radang PanggulKista Ovarium

Konsultasi Dokter Terkait