HomeInfo SehatCovid-19Setelah Rapid Test, 300 Siswa Polisi Sukabumi Positif COVID-19!
Covid-19

Setelah Rapid Test, 300 Siswa Polisi Sukabumi Positif COVID-19!

Ayu Maharani, 02 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sebanyak 300 siswa di Sekolah Siswa Pembentukan Perwira Lemdikpol Polri, Sukabumi, positif terjangkit infeksi virus corona. Berikut informasi selengkapnya.

Setelah Rapid Test, 300 Siswa Polisi Sukabumi Positif COVID-19!

Tindakan rapid test virus corona memang sedang gencar dilakukan pemerintah Indonesia. Tujuannya, tentu saja untuk mengetahui siapa yang terinfeksi COVID-19 dan memisahkannya dari dari orang yang belum terjangkit agar penyebaran virus tak semakin menggila.

Salah satu kota yang mendapat kesempatan rapid test corona kali ini adalah Sukabumi, tepatnya di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdikpol Polri.

Sungguh mengejutkan, menurut hasil tes cepat tersebut, ratusan siswa di sana positif terinfeksi virus corona!

Rapid Test Dilakukan pada Seribuan Siswa Polisi di Sukabumi

Dalam lingkup sekolah Setukpa Lemdikpol Polri Sukabumi, ada sekitar seribuan siswa yang belajar di sana. Mereka semua dites karena sebelumnya sudah ada 7 orang siswa Setukpa yang menunjukkan gejala terinfeksi virus, salah satunya seperti demam tinggi.

Hasilnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan, 300 orang siswa dinyatakan positif.

Kendati demikian, pihak kepolisian belum mau langsung memastikan bahwa virus yang menjangkiti mereka adalah virus SARS-CoV-2.

“Dari 300 siswa yang positif melalui pemeriksaan cepat ini, semuanya sudah diisolasi khusus di Setukpa Lemdikpol Sukabumi,” kata Argo, Rabu (01/04). Isolasi tersebut dilakukan sambil menunggu tindakan swab demi mendapatkan hasil yang lebih valid.

Untuk yang hasil tesnya negatif, mereka semua dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing atau cuti.

Sesampainya di daerah, mereka juga harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari karena dianggap sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

Berkenalan Lebih Lanjut dengan Rapid Test Virus Corona

Perlu diketahui, rapid test itu sendiri merupakan metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yakni IgM dan IgG. Kedua antibodi itu akan diproduksi tubuh untuk melawan virus corona.

Hal itu pun dibenarkan oleh dr. Sepriani Timurtini Limbong. Menurutnya, rapid test memang lebih fokus mendeteksi antibodi di dalam tubuh manusia terhadap virus corona.

Lalu, kelebihan dari tes ini, ia bisa mengeluarkan hasil dengan cepat (sangat memudahkan saat kondisi sudah genting).

"Rapid test sangat penting untuk menangkap kasus yang sulit terdeteksi. Selain itu, pemeriksaan ini juga bisa mendapatkan hasil yang mendekati hasil pasti," kata dr. Sepriani. Apabila antibodi IgM dan IgG terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut sedang dimasuki atau pernah terpapar virus corona.

Perlu diingat sekali lagi bahwa rapid test hanya sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus corona secara pasti.

Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

Bagaimana Cara Melakukan Rapid Test Virus Corona?

Pemeriksaan rapid test dimulai dengan mengambil sampel darah dari ujung jari. Lalu, darah tersebut diteteskan ke alat rapid test. Kemudian, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan di tempat yang sama.

Sesudah darah dan serum diteteskan, nantinya alat tes akan menampilkan garis positif atau negatif yang muncul 10–15 menit setelahnya.

Nah, jika hasil rapid test positif, ini menandakan bahwa orang yang diperiksa berpotensi terinfeksi, seperti kasus virus corona di Sukabumi.

Sayangnya, orang yang sudah terinfeksi dan memiliki virus corona di dalam tubuhnya, bisa saja mendapatkan hasil negatif saat rapid test. Itu terjadi karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus corona.

Karena itulah, bila hasilnya negatif, pemeriksaan rapid test perlu diulang dalam jangka waktu 7–10 hari kemudian.

Jika hasil rapid test positif, tak perlu panik berlebihan. Antibodi yang terdeteksi pada rapid test juga bisa menandakan adanya antibodi terhadap virus lain, belum tentu corona.

Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona

Setelah Rapid Test, Adakah Pemeriksaan Lain?

Orang yang hasil rapid test-nya positif perlu mendapatkan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) di rumah sakit rujukan daerah masing-masing.

Berbeda dengan rapid test yang berfokus pada antibodi, tes PCR bisa mendeteksi langsung keberadaan virus corona. Tes PCR inilah yang memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus corona atau tidak.

Jika positif terinfeksi COVID-19, Anda harus menjalani isolasi mandiri di rumah walaupun Anda tidak mengalami gejala sama sekali atau merasa sehat-sehat saja.

Anda dilarang keras bepergian, wajib mengenakan masker, dan jangan berkontak langsung dengan orang lain (meskipun serumah). Lalu, terapkanlah pola hidup bersih dan sehat. Terapkan pula physical distancing (menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain).

Di masa-masa isolasi mandiri inilah, Anda wajib memantau terus kondisi kesehatan diri sendiri. Semua orang pasti menginginkan bebas dari gejala-gejala, tapi jika muncul gejala virus corona, seperti demam, batuk, sesak napas, diare), segera hubungi hotline COVID-19 di 119 ext 9.

Itu dia informasi tentang rapid test virus corona yang dilakukan siswa kepolisian Sukabumi.

Anda bisa tanya-tanya seputar COVID-19 berikut gejala dan kondisi Anda di sini selama masa-masa self-isolation dan physical distancing seperti sekarang.

KlikDokter juga telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan

Apabila mau tahu lebih lanjut seputar pemeriksaan rapid test atau gejala COVID-19 lainnya, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi langsung dengan dokter.

(OVI/AYU)

virus coronarapid testTes Virus Corona

Konsultasi Dokter Terkait