Covid-19

Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

dr. Rio Aditya, 03 Mar 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Wabah virus corona semakin menebar ketakutan pada seluruh warga dunia, termasuk Indonesia. Benarkah orang yang terkena coronavirus tidak menunjukkan gejala?

Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

Virus corona menjadi ramai diperbincangkan setelah hampir 3000-an orang di beberapa negara, khususnya Tiongkok, terinfeksi.

Virus yang punya nama COVID-19 ini kabarnya dapat dengan cepat menular dari manusia ke manusia.

Bahkan, di beberapa negara, seperti Thailand, Malaysia, Amerika Serikat, dan Jepang sudah terjangkit coronavirus.

Seramnya lagi, seseorang yang mengidap infeksi virus corona bisa saja tidak menunjukan gejala.

Kondisi tersebut membuat penyakit infeksi virus corona sulit terdeteksi, dan tanpa disadari pasien pun bisa menularkan virusnya pada orang lain.

Untuk itu, mari kita kenali lebih dalam mengenai gejala penyakit akibat coronavirus ini.

Penderita Virus Corona Tidak Selalu Menunjukkan Gejala!

Dari sekian banyak virus yang bisa menyebabkan infeksi paru-paru, virus corona termasuk salah satu yang sangat berbahaya.

Jenis virus baru ini bahkan sangat berisiko menyebabkan kematian, khususnya apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Coronavirus bisa menimbulkan infeksi paru-paru atau pneumonia karena menyerang dan merusak sel-sel di sepanjang saluran pernapasan.

Saluran pernapasan yang rusak bisa mengalami peradangan yang akan menyebabkan sesak napas berat dan akhirnya meninggal dunia.

Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya

Sampai saat ini, lebih dari 95% infeksi virus corona penyebarannya berasal dari Kota Wuhan di Tiongkok.

Penyebaran coronavirus antar manusia ini dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderitanya lewat batuk, bersin, atau kontaminasi langsung terhadap makanan.

Namun permasalahannya, seseorang yang sudah terinfeksi virus corona bisa tidak menunjukan gejala meski ia sudah terinfeksi!

Tidak semua penderita infeksi virus corona mengalami demam tinggi, sesak napas, flu, dan batuk-batuk. Hal ini terjadi karena virus corona membutuhkan waktu inkubasi sekitar 3 sampai 7 hari.

Inkubasi adalah proses virus menginfeksi tubuh sampai akhirnya menimbulkan gejala pada orang yang terkena.

Pada masa inkubasi inilah orang yang terinfeksi tidak menunjukan gejala dan diam-diam dapat menularkan virus ke orang sehat lainnya.

Selain itu, tidak semua infeksi coronavirus menyebabkan gejala khas sesak napas. Infeksi virus pneumonia ini juga dapat menyebabkan lemas dan diare.

Jadi, gejala penyakit akibat virus corona memang agak sulit didiagnosis.

Sistem Imun dan Jumlah Virus juga Berpengaruh

Perlu diperhatikan bahwa jumlah virus yang masuk dan kondisi kekebalan tubuh seseorang sangat memengaruhi terkena atau tidaknya penyakit ini.

Artikel Lainnya: Update Terbaru, Virus Corona Bisa Menular Antar-Manusia

Apabila seseorang terpapar dengan jumlah virus yang cukup banyak dengan kondisi kekebalan tubuh yang lemah, infeksi virus corona bisa terjadi.

Apalagi pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya rendah, misalnya pada orangtua, anak-anak, dan penderita HIV. Paparan virus corona yang sedikit sudah pasti bisa membuat mereka terinfeksi.

Akan tetapi, tidak dimungkiri juga bahwa jika sistem kekebalan tubuh yang kuat dan virus yang terpapar hanya sedikit, bisa membuat tubuh Anda lolos terhindar dari infeksi corona.

Cara Mencegah Terkena Infeksi Virus Corona

Sekarang ini, penting untuk mencegah agar kita terhindar dari penyakit mematikan ini. Salah satu caranya adalah dengan menghindari sumber transmisi atau penyebaran virus itu sendiri.

Untuk dapat mencegah infeksi coronavirus, kita harus melindungi diri dari kemungkinan paparan yang ada. 

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk memutus penyebaran corona adalah dengan menggunakan masker. 

Berikut ini adalah panduan seputar penggunaan masker untuk mencegah infeksi virus corona, sesuai dengan anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO).

  • Bagi orang yang sehat, penggunaan masker hanya dianjurkan apabila Anda hendak berkontak langsung dengan orang yang diduga terinfeksi virus corona.

  • Jika Anda sakit, batuk atau pilek, gunakan masker di saat apapun agar tidak menularkan penyakit.

  • Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, khususnya sebelum menyentuh hidung, mulut, dan mata. Jika tidak ada sabun dan air, gunakan hand sanitizer.

Jika Anda memutuskan untuk menggunakan masker guna meminimalkan penyebaran COVID-19, berikut ini panduan yang diberikan oleh WHO:

  • Sebelum memasang masker, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau hand sanitizer

  • Pastikan masker menutup seluruh bagian mulut dan hidung dengan sempurna (tidak kendur)

  • Hindari menyentuh masker ketika sedang digunakan. Jika tidak sengaja tersentuh, segera cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau hand sanitizer.

  • Ganti masker dengan yang baru apabila sudah tampak lembap atau kotor

  • Jangan gunakan masker sekali pakai secara berulang

  • Saat hendak melepas masker, lepaskan dari bagian belakang dan hindari menyentuh bagian depan masker. Segera buang di tempat sampah tertutup. Setelahnya, cuci tangan Anda menggunakan sabun dan air mengalir, atau hand sanitizer.

Agar risiko penularan virus corona bisa lebih ditekan lagi, kombinasikan tata cara penggunaan masker tersebut dengan perilaku sehat berikut ini:

  1. Menutup mulut dengan tangan ketika bersin atau batuk agar virus yang ada di dalam diri Anda tidak menulari orang lain.
  2. Mencuci tangan dengan bersih, terutama sebelum makan, sebelum memasak, dan setelah  dari toilet. Pakai hand sanitizer apabila berada di kondisi minim air
  3. Anda juga wajib memasak makanan hingga matang, hindari makan makanan mentah selama wabah virus corona belum dipastikan selesai.
  4. Apabila terdapat gejala seperti demam tinggi, batuk, dan sesak napas segera periksakan diri ke rumah sakit.
  5. Jaga daya tahan tubuh agar tetap sehat, yaitu dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, tidak merokok, tidur cukup, serta berolahraga.

Dengan banyaknya informasi yang beredar, kita juga harus bijak dalam menerima informasi yang ada serta mencari informasi di sumber yang kredibel, terpercaya dan juga resmi.

Di Indonesia sudah ada kasus infeksi virus corona, meski jumlahnya sedikit. Walau begitu, Anda tetap harus melakukan pencegahan agar penularan benar-benar tidak terjadi.

Apabila ada kecurigaan infeksi virus corona alias COVID-19 atau gejala penyakit lainnya, jangan ragu untuk bicara langsung lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter. Jika kalian ingin memeriksakan diri secara online terkait virus corona ini, kalian bisa ke Cek Virus Corona Online Klikdokter, jika hasilnya mendekati suspect coronavirus, sebaiknya di periksa ke RS Rujukan Virus Corona Langsung ya.

(OVI/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait