Masalah Pernapasan

Bronkitis

dr. Devia Irine Putri, 21 Des 2022

Ditinjau Oleh dr. Devia Irine Putri

Bronkitis adalah istilah umum untuk terjadinya infeksi yang menyebabkan iritasi dan peradangan pada area bronkus di paru-paru.

Bronkitis

Bronkitis

Dokter Spesialis

Dokter spesialis

Gejala

Batuk produktif, demam, lemas, sakit tenggorokan, sesak napas

Faktor Risiko

Perokok, paparan bahan iritan, anak-anak usia di bawah 5 tahun, dewasa di atas 40 tahun, tidak vaksinasi influenza dan pneumonia, daya tahan tubuh rendah, GERD

Cara diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (tes darah, analisa gas darah, tes fungsi paru, tes dahak, rontgen dada)

Pengobatan

Istirahat, menjauhi paparan asap, minum obat-obatan

Obat

Paracetamol, ibuprofen, antitusif (dextromethorphan dan codein), ekspektoran (guaifenesin dan erdosteine), antibiotik, kortikosteroid, bronkodilator

Komplikasi

Pneumonia, sepsis

Kapan harus ke dokter?

Demam >380C, batuk >3minggu, batuk disertai darah atau perubahan warna lendir, sesak napas memberat, ada bunyi suara napas tambahan (mengi), BB turun tanpa sebab jelas, ada riwayat penyakit jantung dan paru yang mendasari


Pengertian Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan dinding saluran bronkus, yaitu pipa tabung pernapasan yang menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Pada keadaan normal, dinding bronkus memproduksi lendir sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk menangkap debu atau partikel lain yang dapat menyebabkan iritasi.

Ketika terjadi bronkitis, iritasi dan peradangan membuat dinding bronkus memproduksi lebih banyak lendir. Tubuh kemudian akan berusaha mengeluarkan kelebihan lendir ini melalui mekanisme batuk.

Penderita bronkitis sering kali mengeluhkan dahak yang kental dan dapat disertai perubahan warna pada dahak itu sendiri. Secara umum, bronkitis dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Bronkitis Akut

Bronkitis akut umumnya berlangsung 7-10 hari. Namun, pada beberapa kasus penderita bronkitis akut dapat mengalami gejala hingga 3 minggu. 

Infeksi akut ini bisa menyerang semua golongan usia. Akan tetapi, anak-anak di bawah 5 tahun merupakan golongan yang cukup sering terkena bronkitis akut.

Diketahui penyakit ini lebih sering terjadi di musim dingin dan sering berkembang setelah selesma (common cold), sakit tenggorokan, atau flu.

2. Bronkitis Kronik

Sedangkan bronkitis kronik merupakan kondisi batuk produktif (banyak lendir) yang dapat berlangsung selama tiga bulan dalam setahun dan setidaknya terjadi beberapa kali dalam dua tahun berturut-turut.

Bronkitis kronik sering menyerang mereka yang berusia di atas 40 tahun dan kadangkala berhubungan dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Artikel lainnya: Catat! Ini Komplikasi Bronkitis yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Bronkitis

Bronkitis akut disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri. Namun, bronkitis akibat virus lebih sering terjadi. Virus yang sering menyebabkan bronkitis umumnya adalah virus Influenza maupun Rhinovirus.

Virus ini terdapat pada lendir yang berada pada hidung atau mulut seseorang ketika bersin atau batuk. Lendir bervirus ini bahkan dapat menyebar pada orang lain yang berada di sekitar hingga kisaran jarak 1 meter. 

Sementara itu, penyebab bronkitis kronis yang paling sering adalah bahan iritatif, seperti kabut asap, asap rokok, produk rumah tangga, butiran debu, tekstil (serat kain), ammonia, asam kuat, dan klorin.

Di antara iritan yang disebutkan, paparan rokok menjadi penyebab utama bronkitis kronis.

Faktor Risiko Bronkitis

Adapun beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya bronkitis, antara lain:

  • Anak-anak usia di bawah 5 tahun atau dewasa yang berusia lebih dari 40 tahun
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, seperti penderita penyakit autoimun dan kanker
  • Tidak melakukan vaksinasi influenza maupun pneumonia
  • Paparan asap rokok (baik perokok aktif maupun pasif)
  • Pekerjaan yang berhubungan dengan paparan zat kimia seperti klorin, ammonia
  • Memiliki masalah asam lambung, seperti GERD

Gejala Bronkitis

Gejala bronkitis yang umum adalah batuk yang terus-menerus dan produktif dengan lendir yang berwarna kuning keabu-abuan atau kehijauan.

Selain batuk, beberapa ciri-ciri bronkitis yang bisa menyertai adalah:

Gejala-gejala yang menyertai umumnya akan mereda dalam satu minggu. Namun, keluhan batuk dapat bertahan hingga beberapa minggu. 

Artikel lainnya: Wajib Tahu, Ini Beda Pneumonia, TBC, dan Bronkitis

Diagnosis Bronkitis

Untuk menegakkan diagnosis penyakit bronkitis, dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan juga pemeriksaan penunjang. Hal ini untuk membantu menyingkirkan kemungkinan penyakit lain, mengingat keluhan yang muncul mirip dengan gejala flu pada umumnya. 

Saat wawancara medis, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan, seperti sejak kapan batuk dan gejala penyerta muncul; adakah perubahan warna dahak/lendir; apakah ada faktor risiko, misalnya merokok atau riwayat kontak dengan penderita infeksi saluran pernapasan; hingga riwayat kesehatan penderita itu sendiri.

Setelah itu, barulah dokter akan melakukan pemeriksaan fisik berupa pengecekan tanda-tanda vital, utamanya untuk menghitung laju pernapasan dan saturasi oksigen, serta melakukan pemeriksaan dada.

Pada pemeriksaan dada, dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengar suara paru-paru kamu dengan saksama. Usai wawancara medis dan pemeriksaan fisik, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang berupa:

  • Pemeriksaan darah, yang berguna untuk melihat ada atau tidaknya infeksi
  • Tes dahak, berguna untuk melihat apakah bronkitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau tidak
  • Tes fungsi paru menggunakan alat spirometer. Tes ini menilai seberapa banyak udara di paru-paru dapat ditampung dan seberapa cepat kamu mengeluarkan udara dari paru-paru. Tes tersebut untuk mendeteksi kondisi asma maupun emfisema
  • Analisis gas darah, pemeriksaan ini untuk menilai kadar oksigen dalam darah
  • Rontgen dada, membantu untuk menilai kondisi jantung dan paru. Pemeriksaan ini penting terutama jika kamu adalah seorang perokok

Pengobatan Bronkitis

Pada kebanyakan kasus, bronkitis akut yang ringan dapat membaik dengan sendirinya tanpa terapi khusus selama beberapa minggu.

Secara umum, obat yang dapat dikonsumsi penderita bronkitis adalah: 

Namun, jika keluhan bronkitis kamu berat, dokter akan memberikan obat-obatan tambahan untuk meredakan gejala, seperti:

1. Antibiotik

Pemberian antibiotik tidak rutin diberikan pada kasus penyakit bronkitis. Hal ini karena kebanyakan kasus bronkitis disebabkan oleh infeksi virus. Namun, dokter bisa memberikan antibiotik apabila bronkitis dicurigai sebagai infeksi bakteri. Jenis ini berisiko tinggi mengalami bronkitis dan komplikasinya

2. Kortikosteroid

Obat golongan ini berperan sebagai antiradang, sehingga gejala bronkitis yang dialami dapat berkurang

3. Bronkodilator

Obat ini digunakan untuk mengatasi masalah sesak napas karena membantu membuka saluran pernapasan. Bronkodilator dapat diberikan dalam bentuk obat minum ataupun obat hirup (inhaler)

Selain menggunakan obat-obatan, kamu juga perlu melakukan beberapa hal di bawah ini untuk mempercepat pemulihan:

  • Istirahat yang cukup
  • Konsumsi makanan bergizi
  • Pastikan untuk minum air putih 8-12 gelas setiap harinya
  • Untuk melegakan pernapasan, kamu bisa menghirup uap panas
  • Gunakan humidifier di rumah untuk menjaga kelembapan udara, sehingga keluhan batuk mereda dan lendir yang menyumbat di saluran pernapasan lebih encer
  • Hindari paparan asap rokok. Jika kamu perokok, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut
  • Jangan lupa untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Hal ini bertujuan untuk membantu kamu terhindar dari asap dan polusi udara

Pencegahan Bronkitis

Untuk mencegah penyakit bronkitis, ada beberapa saran yang dapat kamu lakukan, yaitu:

  • Hentikan kebiasaan merokok atau hindari paparan asap rokok
  • Melakukan gaya hidup sehat seperti olahraga rutin dan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang
  • Istirahat cukup, terutama jika kamu mengalami keluhan demam, batuk, dan pilek
  • Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter
  • Rajin dan seksama mencuci tangan dapat membantu mencegah serta menurunkan risiko bronkitis
  • Kenakan masker yang memadai jika kamu bekerja di tempat yang banyak terpapar bahan iritan kimiawi maupun asap
  • Menghindari pemakaian barang pribadi secara bergantian dengan orang lain
  • Lakukan vaksinasi influenza dan pneumonia

Artikel lainnya: Batuk Hingga Kelelahan, Apakah Tanda Bronkitis?

Komplikasi Bronkitis

Komplikasi bronkitis yang tersering adalah pneumonia. Ini merupakan kondisi peradangan di paru-paru yang dapat menimbulkan gejala berupa:

  • Demam tinggi
  • Menggigil, banyak berkeringat
  • Batuk berdahak
  • Sesak napas
  • Nyeri dada yang memburuk saat batuk atau sesak napas
  • Lemas, mudah lelah
  • Nafsu makan menurun
  • Penurunan kesadaran yang dapat terjadi pada lansia

Kondisi tersebut harus segera diatasi. Pasalnya, pneumonia dapat menyebabkan komplikasi lanjutan berupa:

Kapan Harus ke Dokter?

Secara umum, keluhan bronkitis akan membaik dalam beberapa minggu. Namun, kamu perlu ke dokter apabila:

  • Demam tinggi lebih dari 3 hari dengan suhu 380C
  • Batuk lebih dari 3 minggu 
  • Batuk darah
  • Perubahan warna lendir dahak
  • Gejala yang dialami mengganggu aktivitas sehari-hari termasuk mengganggu tidur
  • Disertai dengan sesak napas atau ada bunyi napas tambahan seperti mengi yang menyebabkan kesulitan bicara
  • Memiliki penyakit yang mendasari dan berhubungan dengan jantung dan paru, seperti asma, gagal jantung, maupun emfisema
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

Kamu bisa menggunakan layanan Tanya Dokter untuk berkonsultasi seputar penyakit bronkitis dengan dokter spesialis paru dan kamu juga bisa booking dokter spesialis paru untuk konslultasi langsung dengan fitur Temu Dokter

Dapatkan informasi seputar penyakit pernapasan lainnya dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

[HNS/NM]