Masalah Pernapasan

Batuk Kering

dr. Valda Garcia, 21 Des 2022

Ditinjau Oleh dr. Valda Garcia

Pada batuk kering, atau disebut juga batuk nonproduktif, saluran napas tidak memproduksi lendir atau dahak. Bagaimana cara mengobatinya?

Batuk Kering

Batuk Kering

Dokter Spesialis

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Paru

Gejala

Batuk tanpa disertai lendir atau dahak

Faktor Risiko

Polusi udara, alergen, asam lambung, infeksi

Cara Diagnosis

Anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, rontgen dada

Pengobatan

Sesuai penyebab utama

Obat

Antitusif, terapi utama berdasarkan penyebab yang mendasari

Komplikasi

Batuk kronis, sesak napas

Kapan harus ke dokter?

Batuk tidak kunjung sembuh, disertai sesak napas


Pengertian Batuk Kering

Batuk kering dalam istilah medis dikenal dengan batuk nonproduktif. Yang artinya, seseorang batuk tanpa bantuan dahak ataupun lendir yang dihasilkan oleh sistem pernapasan.

Nah, jenis batuk yang satu ini bisanya disertai pula dengan beberapa keluhan kesehatan lain.

Misalnya, rasa gatal dan nyeri di tenggorokan akibat iritasi saluran napas. Batuk kering dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari asma, infeksi, hingga polusi lingkungan.

Artikel Lainnya: Cara Praktis Meredakan Batuk Kering

Penyebab Batuk Kering

Ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan batuk kering, yakni:

1. Merokok

Dari seluruh kemungkinan penyebab, merokok merupakan salah satu yang paling sering memicu batuk kering.

Berbagai zat kimia yang ada dalam asap rokok akan mengiritasi saluran napas dan merusaknya secara perlahan.

Dalam jangka panjang, iritasi saluran napas ini dapat mengakibatkan berbagai penyakit paru yang lebih berat. Mulai dari bronkitis, emfisema, pneumonia, hingga kanker paru.

2. Asma

Batuk kering pada asma disebabkan oleh adanya penyempitan saluran napas yang terjadi tiba-tiba.

Penyempitan ini umumnya dipicu oleh hal spesifik, misalnya debu, suhu dingin, dan infeksi.

3. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Selain asma dan rokok, aliran balik asam lambung ke tenggorokan atau disebut GERD juga bisa menjadi penyebab batuk kering.

Aliran balik asam lambung ini akan mengiritasi tenggorokan dan mencetuskan refleks batuk.

4. Postnasal Drip

Batuk pada post nasal drip terjadi akibat produksi lendir yang berlebihan di tenggorokan. 

Pemicunya bisa bervariasi, mulai dari alergi, flu, dan juga paparan debu.

5. Infeksi Virus

Batuk kering juga bisa terjadi akibat adanya infeksi virus. Walau infeksi umumnya akan membaik dalam 1-2 minggu, batuk yang muncul dapat bertahan lebih lama.

Batuk yang terjadi setelah infeksi virus ini dilatarbelakangi oleh adanya iritasi setelah infeksi. Batuk yang demikian dapat berlangsung 1-2 bulan lamanya.

Batuk perlahan akan membaik seiring dengan pulihnya saluran napas dari iritasi tersebut.

Untuk membantu pemulihan, permen isap antiiritasi dan minum air hangat bisa menjadi solusi.

6. Polusi Udara

Polutan pada udara, seperti sebu, kotoran, dan bahan-bahan kimia yang terhirup masuk ke saluran cerna, dapat menjadi faktor pemicu batuk kering.

Tak hanya itu, pada beberapa orang, kelembapan udara yang terlalu kering juga dapat menjadi penyebab batuk ini.

Untuk mengatasinya, penggunaan humidifier bisa jadi alternatif jalan keluarnya.

Selain kondisi tersebut, batuk kering juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor lainnya.

Misalnya, karena penggunaan obat antihipertensi golongan ACE inhibitor, penyakit pertusis, kerusakan paru, kanker paru, hingga gagal jantung.

Faktor Risiko Batuk Kering

Faktor risiko batuk kering sangat dipengaruhi oleh penyebab utama gejala tersebut. 

Jika disebabkan oleh asma, faktor risikonya adalah alergen pemicu reaksi alergi dan hipersensitivitas pada seseorang.

Apabila disebabkan oleh infeksi, bisa disebabkan oleh daya tahan tubuh yang sedang menurun.

Selain itu, polusi udara di sekitar juga dapat memperberat kondisi batuk kering yang dialami.

Artikel Lainnya: Cara Efektif untuk Mengatasi Sesak Napas karena Batuk

Gejala Batuk Kering

Gejala yang dominan dari batuk kering adalah tidak adanya lendir di saluran napas yang keluar saat seseorang batuk.

Batuk yang dialami juga umumnya sangat mengganggu aktivitas dan memengaruhi kualitas tidur.

Ciri-ciri lain yang turut dialami pada batuk kering dapat bervariasi, tergantung penyakit ataupun kondisi yang mendasari. Gejala tersebut dapat berupa:

  • Demam
  • Adanya darah yang keluar saat batuk
  • Sesak napas
  • Penurunan berat badan
  • Kelelahan
  • Penurunan nafsu makan
  • Nyeri dada
  • Keringat malam
  • Mengi

Gejala yang ditimbulkan selain batuk kering, sangat dipengaruhi oleh penyebabnya.

Selain batuk kering, gejala lain yang akan dialami pada asma adalah:

  • Mengi
  • Sesak napas
  • Sulit napas karena batuk atau mengi
  • Suara seperti peluit saat menghela napas

Sedangkan pada GERD, gejala lain yang umumnya juga dialami adalah:

  • Rasa terbakar di dada
  • Nyeri dada
  • Sensasi adanya tahanan di tenggorokan
  • Suara serak
  • Kesulitan menelan

Pada postnasal drip umumnya disertai lendir cair dan mudah masuk tenggorokan. Selain batuk kering, gejala lain yang bisa terdapat juga pada postnasal drip adalah:

  • Nyeri tenggorokan
  • Sensasi adanya sumbatan di tenggorokan
  • Kesulitan menelan
  • Batuk malam
  • Pilek

Diagnosis Batuk Kering

Diagnosis batuk kering ditentukan atas dasar wawancara medis, serta pemeriksaan fisik dan penunjang.

  • Pada wawancara medis, ditemukan batuk yang tidak berdahak. Umumnya kondisi ini sangat mengganggu aktivitas dan mengurangi optimalnya tidur malam hari
  • Pada pemeriksaan fisik, temuan klinis yang diperoleh dapat bervariasi. Pada asma misalnya, dapat ditemukan adanya suara napas tambahan berupa mengi saat mengembuskan napas
  • Beberapa pemeriksaan penunjang diperlukan untuk memastikan penyebab yang mendasari batuk kering. Pemeriksaan yang bisa dilakukan biasanya:
  • Rontgen dada untuk melihat kondisi paru
  • Pemeriksaan darah untuk menilai ada tidaknya infeksi
  • CT-scan untuk melihat gambaran detail jaringan dalam paru
  • Swab atau usap tenggorok, yaitu pengambilan sebagian jaringan tenggorok menggunakan kapas lidi untuk kemudian diperiksa
  • Analisis dahak
  • Spirometri dengan menggunakan alat yang akan menilai seberapa optimal pernapasan seseorang ketika ia mengembuskan napas kuat-kuat

Artikel Lainnya: 6 Jenis Obat Medis untuk Batuk Kering

Pengobatan Batuk Kering

Pemeriksaan batuk kering dapat dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam. Anda juga dapat ditangani oleh dokter spesialis paru jika dicurigai adanya kemungkinan masalah pada paru.

Sementara itu, pengobatan batuk kering didasari oleh penyebab kondisi ini. Misalnya, bila batuk disebabkan oleh rokok, penghentian kebiasaan ini menjadi kunci mengobati batuk kering.

Pada kasus GERD, kombinasi perubahan gaya hidup, penerapan pola makan yang teratur dan obat-obatan pengontrol asam lambung umumnya dapat memperbaiki keluhan batuk kering yang dialami.

Namun demikian, ada beberapa cara praktis dalam mengatasi batuk kering.

Misalnya, dengan tablet isap antiiritasi, obat pereda batuk yang mengandung antitusif, seperti dextromethorphan atau minum air hangat yang ditambahkan madu murni.

Pencegahan Batuk Kering

Upaya pencegahan juga sangat dipengaruhi oleh penyebab utama batuk kering yang dialami. 

Misalnya, menghindari kebiasaan merokok dan paparan asap rokok dari sekeliling, memakai masker ketika berada di lingkungan berdebu, serta menghindari pemicu yang dapat menyebabkan asma.

Jika disebabkan oleh asma, sebaiknya hindari alergen yang dapat memicu serangan asma. 

Jika disebabkan oleh GERD, hindari terlambat makan, makanan asam dan pedas yang dapat memicu terjadinya peningkatan produksi asam lambung.

Komplikasi Batuk Kering

Selain penyakit dasar yang bertambah berat, batuk kering yang tidak tertangani dapat memengaruhi kondisi psikis dan kualitas hidup pasien.

Orang yang mengalami batuk berkepanjangan dapat mengalami depresi, frustrasi, dan kelelahan akibat tidur yang tidak optimal.

Dari segi fisik, batuk kering yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan inkontinensia urine atau buang air kecil yang tidak disadari, terutama pada lansia.

Kapan Harus ke Dokter?

Bila flu yang dialami tak kunjung sembuh dengan pengobatan 1 minggu, terlebih jika disertai sesak napas, segera kunjungi dokter untuk melakukan pemeriksaan dan terapi lebih lanjut.

Kamu bisa berkonsultasi dan chat dengan dokter dan booking dokter di KlikDokter. Jangan lupa untuk mengunduh aplikasi KlikDokter supaya lebih mudah memantau kondisi kesehatanmu dari mana saja.

[HNS/NM]