Obat Demam

Ibuprofen

apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm, 17 Jan 2024

Ditinjau Oleh apt. Evita Fitriani., S. Farm

Ibuprofen adalah obat pereda nyeri untuk beragam kondisi. Apa sajakah nyeri yang bisa diredakan dengan obat Ibuprofen? Cek di sini.

Ibuprofen

Golongan

Obat bebas terbatas (tablet 200mg, suspensi)

Obat keras (tablet/kapsul 400mg, injeksi, suppositoria)

Kategori obat

Antiinflamasi non-steroid (NSAID)

Dikonsumsi oleh

Anak di atas 6 bulan dan dewasa

Anak di atas 6 bulan dan dewasa

Bentuk obat

Tablet, kapsul, suspensi, suppositoria, injeksi

Ibuprofen untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: 

Studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya risiko pada janin, tapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Kategori D untuk kehamilan > 30 minggu

Obat terbukti dapat menimbulkan risiko pada janin. Obat ini hanya digunakan pada kondisi darurat Ketika tidak ada persediaan obat lain yang lebih aman untuk ibu hamil.

Peringatan Menyusui:

Ibuprofen dapat terserap ke dalam ASI, jangan gunakan ibuprofen sebelum berkonsultasi pada dokter anda.


Merek Dagang

Tablet: Ifen, Bufect, Proris, Brufen, Axofen, Novaxifen, Etafen, Farsifen

Kapsul: Dolofen-F

Suspensi: Bufect, Bufect Forte, Proris, Proris Forte, Brufen, Axofen, Novafixen, Etafen, Farsifen

Suppositoria: Proris

Injeksi: Peinlos, Intrafen

Pengertian

Ibuprofen adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang bekerja menurunkan hormon penyebab peradangan dan rasa sakit di tubuh. 

Pereda nyeri ini digunakan untuk mengurangi demam, mengobati rasa sakit, atau peradangan yang disebabkan oleh berbagai kondisi.

Misalnya, sakit kepala, sakit gigi, sakit punggung, radang sendi, kram menstruasi, atau cedera ringan.

Tablet dan suspensi Ibuprofen adalah obat bebas terbatas. Namun, Ibuprofen sediaan injeksi dan suppositoria membutuhkan resep dokter.

Keterangan 

1. Tablet Ibuprofen (200mg)

  • Golongan: obat bebas terbatas
  • Kelas terapi: antiinflamasi non-steroid
  • Kandungan: ibuprofen 200mg
  • Kemasan: dus, 10 strip @10 tablet; botol @100 tablet
  • Produksi: Yarindo Farmatama, Nova Pharm, First Medifarma
  • Harga Ibuprofen tablet 200mg: Rp2.670/strip; Rp24.200/botol

2. Tablet Ibuprofen (400mg)

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antiinflamasi non-steroid
  • Kandungan: ibuprofen 400mg
  • Kemasan : dus, 10 strip @10 tablet
  • Produksi: Yarindo Farmatama, Nova Pharm, Promedrahardjo, First Medifarma, Triman
  • Harga Ibuprofen tablet 400mg: Rp3.970/strip

3. Kapsul Ibuprofen

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antiinflamasi non-steroid
  • Kandungan: ibuprofen 400mg
  • Kemasan: dus, 10 blister @10 kapsul
  • Produksi: Tempo Scan
  • Harga ibuprofen kapsul: Rp11.670/strip

4. Suspensi Ibuprofen

  • Golongan: obat bebas terbatas
  • Kelas terapi: antiinflamasi non-steroid
  • Kandungan: ibuprofen 100mg/5ml; 200mg/5ml
  • Kemasan: dus, botol @60ml
  • Produksi: Indofarma, First Medifarma
  • Harga Ibuprofen suspensi: Rp4.725/botol 

Artikel lainnya: Jenis-Jenis Demam dan Berbagai Penyebabnya

5. Suppositoria Ibuprofen

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antiinflamasi non-steroid
  • Kandungan: ibuprofen 125mg/suppositoria
  • Kemasan : dus, 2 strip @5 suppositoria
  • Produksi: Phapros
  • Harga Ibuprofen suppositoria: Rp6.932/suppositoria

6. Injeksi Ibuprofen

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antiinflamasi non-steroid
  • Kandungan: ibuprofen 400 mg/4 ml; 800mg/8ml
  • Kemasan: dus @5 vial
  • Produksi: Fahrenheit
  • Harga Ibuprofen injeksi: Peinlos 400 mg Rp 22.500/injeksi 

Kegunaan 

Ibuprofen digunakan untuk mengurangi demam serta meredakan nyeri dan peradangan yang disebabkan oleh berbagai kondisi.

Dosis dan Aturan Pakai

Aturan penggunaan obat Ibuprofen secara umum adalah sebagai berikut.

Tujuan: mengobati demam

Bentuk: tablet/kapsul/suspensi

  • Dewasa: ibuprofen 200-400 mg setiap 4-6 jam sekali, dengan dosis maksimal 1,2 (obat bebas terbatas) - 3,2 g setiap hari. Durasi maksimum 3 hari
  • Anak 6 bulan-12 tahun: 5-10 mg/kg setiap 6-8 jam. Maksimal penggunaan 40mg/kg per hari , maksimal 400mg/dosis

Tujuan: rheumatoid juvenil

Bentuk: tablet/kapsul/suspensi

  • Anak 12 tahun ke atas- dewasa: 30-40mg/kg per hari dalam 3-4 dosis terbagi. Maksimal 2,4 gram per hari

Tujuan: mengobati nyeri haid

Bentuk: tablet/kapsul/suspensi 

  • Dewasa, tablet konvensional: ibuprofen 200-400 mg setiap 4-6 jam. Maksimal pemberian 3,2 gram per hari
  • Dewasa, tablet lepas lambat: maksimal 1,6 gram per hari, jika diperlukan dapat ditingkatkan menjadi 2,4 gram per hari dalam 2 dosis terbagi

Tujuan: rheumatoid arthritis

Bentuk: tablet/kapsul/suspensi

  • Dewasa: 400-800 mg 3-4 kali sehari, maksimal 3,2 g per hari
  • Tablet lepas lambat: maksimal 1,6 gram per hari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 2,4 gram per hari dalam 2 dosis terbagi

Tujuan: mengatasi nyeri ringan-sedang

Bentuk: tablet/kapsul/suspensi

  • Dewasa: ibuprofen 200-400mg setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan. Maksimal 1,2 gram (obat bebas terbatas) atau 3,2 gram per hari. Durasi maksimum (obat bebas terbatas) 10 hari

Dewasa, tablet lepas lambat: hingga 1,6 gram per hari. Jika perlu dapat ditingkatkan menjadi 2,4 gram per hari dalam 2 dosis terbagi

  • Anak usia 6 bulan-12 tahun: ibuprofen 4-10 mg/kg per hari tiap 6-8 jam. Maksimal 400 mg/dosis, 40mg/kg/hari

Tujuan: mengobati demam dan nyeri ringan sampai sedang

Bentuk: suppositoria

  • Anak 3-9 bulan dengan BB 6-8 kg: 60 mg setiap 6-8 jam hingga 3 dosis setiap hari
  • Anak >9 bulan - 2 tahun dengan BB 8 - 12,5 kg: 60 mg setiap 6 jam hingga 4 dosis per hari
  • Anak >2 tahun - 4 tahun dengan BB 12,5 - 17 kg: 125 mg setiap 6-8 jam hingga 3 per hari
  • Anak >4-6 tahun dengan BB 17 - 20,5 kg: 125 mg setiap 6 jam hingga 4 dosis per hari
  • Anak 8 - 12 bulan dengan berat badan 7,5 - 10 kg: 75 mg hingga 3 kali sehari
  • Anak di atas >12 bulan - 3 tahun dengan BB 10 - 15 kg: 75 mg hingga 4 kali sehari

Tujuan: mengatasi demam

Bentuk: injeksi intravena

  • Dewasa: awal 400 mg kemudian 400 mg setiap 4-6 jam atau 100-200 mg setiap 4 jam, sesuai kebutuhan. Maksimal 3,2 gram per hari.
  • Anak 6 bulan - 10mg/kg BB selama 10 menit setiap 4-6 jam, sesuai kebutuhan.
  • Anak 12 - 17 tahun: 400 mg selama 10 menit setiap 4-6 jam. Maksimal 2,4 gram per hari, maksimal 400 mg/dosis.

Tujuan: mengatasi nyeri ringan - sedang

Bentuk: injeksi intravena

  • Dewasa: 400mg - 800mg setiap 6 jam, sesuai kebutuhan. Maksimal 3,2 gram per hari
  • Anak 6 bulan – 10mg/kg BB selama 10 menit setiap 4-6 jam, sesuai kebutuhan
  • Anak 12-17 tahun: 400 mg selama 10 menit setiap 4-6 jam. Maksimal 2,4 gram per hari , maksimal 400 mg/dosis

Tujuan: penutupan duktus arteriosus 

Bentuk: injeksi intravena

  • Anak: awal 10mg/kg diinfuskan selama 15 menit. Kemudian, 2 dosis 5 mg/kg setelah 24 dan 48 jam. Dosis didasarkan pada berat badan saat lahir 

Artikel lainnya: Penelitian: Bakteri di Mulut Jadi Faktor Penyebab Rheumatoid Arthritis

Cara Menggunakan

Ikuti anjuran dosis Ibuprofen dari dokter. Baca juga instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan. 

Berikut adalah cara menggunakan Ibuprofen secara umum.

  • Sediaan Ibuprofen tablet/kapsul dapat diminum sesudah makan
  • Telan obat secara utuh dengan minum air putih
  • Sebelum menggunakan Ibuprofen suspensi, harap mengocoknya terlebih dahulu. Gunakan sendok takar untuk minum obat, segera minum air putih
  • Dianjurkan minum Ibuprofen secara teratur pada jam yang sama. Bila lupa, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan saja. Jangan menggandakan dosis
  • Obat sediaan suppositoria dan injeksi Ibuprofen hanya dapat diberikan berdasarkan resep dokter
  • Ini cara penggunaan suppositoria yang benar:
  • Sebelum menggunakan suppositoria, cucilah tangan menggunakan air mengalir menggunakan sabun
  • Ambil suppositoria dari lemari pendingin, buka bungkusnya dan lunakan dengan sedikit air bersih
  • Arahkan tubuh dalam posisi berbaring. Miringkan tubuh dan tarik kaki kanan setinggi perut dan bagian kiri pada posisi lurus
  • Angkat pantat dengan tangan kanan agar area lubang anus terbuka untuk menjangkau bagian anus
  • Masukkan supositoria ke dalam anus dengan mendahulukan bagian yang runcing
  • Dorong supositoria dengan jari telunjuk sampai benar-benar masuk sedalam sekitar 2 cm dari lubang anus, sampai obat tidak terdorong keluar lagi
  • Luruskan kaki, dan tetaplah berbaring miring selama 15 menit, agar suppositoria tidak keluar lagi
  • Cuci tangan anda setelah menggunakan suppositoria
  • Injeksi ibuprofen hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan

Cara Penyimpanan

Simpan tablet/kapsul/suspensi/injeksi Ibuprofen pada suhu ruang, di tempat yang kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.

Jauhkan pula dari jangkauan anak-anak.

Simpan sediaan suppositoria pada suhu 2-8℃, atau dalam lemari pendingin (tapi bukan di freezer) untuk menjaga obat tetap utuh.

Efek Samping

Efek samping Ibuprofen yang umum terjadi adalah:

  • Mual
  • Muntah
  • Perut kembung
  • Diare
  • Konstipasi
  • Nyeri ulu hati
  • Pusing
  • Sakit kepala

Hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter jika terjadi gejala seperti:

  • Sesak napas walau dengan aktivitas ringan
  • Pembengkakan atau penambahan berat badan dengan cepat
  • Ruam kulit
  • Tanda-tanda pendarahan dalam perut seperti tinja berdarah atau lembek, batuk berdarah, muntah darah atau seperti warna bubuk kopi
  • Gangguan hati seperti mual, sakit perut bagian atas, gatal, lelah, flu, hilang nafsu makan, urine gelap, tinja berwarna tanah liat, dan penyakit kuning (kulit atau mata menjadi kuning)
  • Anemia yang ditandai dengan kulit pucat, pusing atau sesak napas, detak jantung cepat, dan sulit berkonsentrasi
  • Gangguan ginjal seperti tidak buang air kecil, nyeri atau sulit buang air kecil,bengkak di kaki atau pergelangan kaki, merasa lelah atau sesak napas

Overdosis

Gejala overdosis Ibuprofen antara lain: 

Bila terdapat keluhan di atas, segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119. Atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat. 

Artikel lainnya: Ragam Gangguan Menstruasi yang Anda Harus Tahu

Kontraindikasi

Orang-orang yang memiliki kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Ibuprofen:

  • Hipersensitivitas (termasuk asma) terhadap Ibuprofen atau NSAID lainnya
  • Riwayat pendarahan pada saluran cerna atau ulserasi yang berhubungan dengan NSAID
  • Gagal jantung
  • Pasien yang menjalani operasi cangkok jantung bypass arteri koroner
  • Gangguan ginjal atau hati yang parah
  • Kehamilan trimester ketiga

Interaksi Obat

Interaksi obat Ibuprofen yang dapat terjadi seperti:

  • Peningkatan risiko ulserasi gastrointestinal bila diberikan bersamaan NSAID lainnya, antiplatelet, antikoagulan seperti warfarin
  • Peningkatan risiko hiperkalemia dan toksisitas ginjal dengan siklosporin dan tacrolimus
  • Peningkatan kadar dan risiko toksisitas dengan litium, metotreksat
  • Penurunan efek antihipertensi golongan ACE Inhibitor, Antagonis Reseptor Angiotensin II

Peringatan dan Perhatian

  • Hati-hati pemberian Ibuprofen pada pasien dengan kondisi:
  • Gagal Jantung kongestif
  • Hipertensi
  • Hiperlipidemia
  • Diabetes mellitus
  • Sakit mag atau gangguan perdarahan saluran cerna
  • Lupus eritematosus sistemik
  • Gangguan ginjal
  • Asma
  • Anak, terutama bayi baru lahir prematur dengan risiko infeksi dan kenaikan kadar bilirubin
  • Ibu hamil trimester 1-2 atau menyusui
  • Penggunaan dengan NSAID lainnya, antiplatelet, antikoagulan 
  • Ibuprofen tidak untuk digunakan jangka panjang karena dapat menyebabkan nekrosis papiler ginjal atau cedera ginjal lainnya
  • Segera hubungi dokter jika timbul reaksi alergi terhadap Ibuprofen 

Kategori Kehamilan

Ibuprofen masuk dalam kategori C untuk kehamilan di bawah 30 minggu. Yakni, studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin. 

Namun, tidak ada studi terkontrol pada wanita; atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.

Sementara itu, Ibuprofen masuk kategori D pada kehamilan >30 minggu.

Yakni, obat terbukti berisiko pada janin. Obat ini hanya digunakan pada kondisi darurat ketika tidak ada persediaan obat lain yang lebih aman untuk ibu hamil.

Peringatan Kehamilan

Informasikan dokter jika Anda akan menggunakan Ibuprofen saat hamil atau sedang menjalankan program kehamilan.

Peringatan Menyusui

Ibuprofen dapat terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan ibuprofen sebelum berkonsultasi kepada dokter. 

Penyakit Terkait

  • Demam
  • Nyeri
  • Dismenore
  • Rheumatoid arthritis
  • Rheumatoid juvenil
  • Osteoarthritis

Rekomendasi Obat Sejenis

#JagaSehatmu dari sekarang. Unduh aplikasi KlikDokter. Jangan tunggu sakit, yah!

[HNS/NM]

Konsultasi Dokter Terkait