HomeInfo SehatOtot dan SendiPenelitian: Bakteri di Mulut Jadi Faktor Penyebab Rheumatoid Arthritis
Otot dan Sendi

Penelitian: Bakteri di Mulut Jadi Faktor Penyebab Rheumatoid Arthritis

Tri Yuniwati Lestari, 23 Feb 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penelitian menemukan bahwa bakteri di mulut dapat menjadi faktor penyebab dari radang sendi kronis. Ketahui informasi selengkapnya di sini.

Penelitian: Bakteri di Mulut Jadi Faktor Penyebab Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis (RA) merupakan kondisi radang sendi kronis yang sering dialami di bagian tangan dan kaki. Sampai saat ini, rheumatoid arthritis diketahui dipicu oleh kondisi autoimun.

Namun, beberapa tahun belakangan penelitian menemukan kumpulan mikroorganisme di mulut juga dapat memicu radang sendi

Kondisi tersebut ditemukan pada orang dengan early rheumatoid arthritis (ERA) dan orang yang berisiko mengalami radang sendi. Ketahui informasi selengkapnya di sini. 

Bakteri di Mulut Diduga Berperan Menyebabkan Radang Sendi Kronis

Penelitian mengenai bakteri di mulut yang menjadi faktor penyebab radang sendi kronis pernah diterbitkan oleh jurnal Arthritis and Rheumatology. 

Studi dilakukan karena peneliti telah lama menduga bahwa penyakit autoimun seperti radang sendi dapat dipicu atau disebabkan oleh mikroorganisme tertentu. 

Hasilnya, beberapa penelitian menemukan mikroba atau bakteri di mulut, khususnya bakteri anaerob, berperan mengembangkan kondisi RA.

Artikel Lainnya: Pentingnya Menjaga Keseimbangan pH Air Liur untuk Kesehatan Mulut

Dijelaskan oleh dr. Dyah Novita Anggraini, beberapa penelitian menunjukkan bakteri di mulut dapat menyebabkan respons imun terkait RA. Bakteri tersebut memproduksi protein dan memicu pembentukan antibodi tertentu.

“Bakteri anaerob, seperti kelompok Prevotella dan Veillonella, yang ada di rongga mulut diketahui dapat memicu terbentuknya anti-citrullinated protein antibodies (ACPAs). ACPAs saat ini menjadi penanda biomarker pada kondisi rheumatoid arthritis,” ucap dr. Dyah Novita. 

Melansir Medical News Today, dalam studi terbaru, para peneliti mencoba mengamati mikrobiota di mulut dan kondisi periodontal dari 50 orang yang terbagi ke dalam tiga kelompok. 

Kelompok pertama merupakan peserta dengan early rheumatoid arthritis. Kelompok kedua merupakan peserta yang berisiko mengalami rheumatoid arthritis, yaitu orang-orang yang memiliki serum ACPA atau artralgia. 

Lalu, kelompok ketiga merupakan peserta yang tidak memiliki rheumatoid arthritis, tidak berisiko mengalami RA, tidak memiliki kondisi autoimun, dan kondisinya sehat.

Artikel Lainnya: Studi: Bakteri di Mulut Memperparah Kanker Usus Besar

Setiap kelompok diperiksa oleh dokter gigi untuk menilai kondisi kesehatan gigi dan mulut dengan cara berikut:

  • Dokter memeriksa ada atau tidaknya kondisi gusi berdarah, peradangan gusi, dan seberapa dalam garis gusi bisa diamati oleh peralatan dokter gigi.
  • Dokter juga mencatat seberapa banyak gigi peserta yang sudah tanggal, gigi yang rusak, gigi yang ditambal, dan apakah peserta memakai gigi palsu yang bisa dilepas atau tidak. 
  • Para peserta harus menjelaskan kapan terakhir kali menyikat gigi dan perawatan apa yang sering dilakukan untuk menjaga kebersihan gigi serta mulut.
  • Peneliti mengambil sampel dari lapisan lidah, air liur, dan plak gigi subgingiva dari setiap peserta yang ditemukan di bawah gusi.

Setelah memeriksa riwayat kesehatan dan sampel pasien, peneliti kemudian membandingkan perbedaan mikroba di antara ketiga kelompok tersebut. Hasilnya, tidak ada perbedaan pada kondisi periodontal dan sampel plak gigi dari ketiga kelompok. 

Namun, perbedaan ditemukan pada air liur dan lapisan lidah peserta dengan kondisi ERA dan peserta yang berisiko mengalami rheumatoid arthritis.

Kelompok peserta dengan kondisi ERA dan berisiko mengalami RA memiliki jumlah bakteri kelompok Prevotella dan Veillonella lebih tinggi. Bakteri tersebut ditemukan di dalam sampel air liur. 

Jumlah atau tingkat bakteri Veillonella yang lebih tinggi turut ditemukan pada lapisan lidah peserta kelompok RA. 

Temuan ini kemungkinan menunjukkan adanya hubungan antara bakteri di mulut dengan faktor penyebab radang sendi. 

Artikel Lainnya: Manfaat Probiotik untuk Kesehatan Gigi dan Mulut

Masih Membutuhkan Penelitian Lebih Lanjut

Kendati terdapat penelitian yang menunjukan adanya hubungan antara bakteri di mulut dengan radang sendi, dr. Sepriani Trimurtini Limbong mengatakan temuan ini masih perlu dibuktikan lebih lanjut dengan subjek yang lebih banyak lagi.

“Karena baru satu penelitian, jadi belum diketahui hubungan jelasnya antara bakteri di mulut dengan rheumatoid arthritis. Jadi kalau ditanya bisa menyebabkan atau tidak, jawabannya belum pasti, tapi kemungkinan berdasarkan penelitian ini ada korelasinya,” ucap dr. Sepriani.  

Menurut dr. Sepriani radang sendi sendiri adalah penyakit yang sangat kompleks, sehingga dibutuhkan penelitian yang lebih banyak untuk mengetahui proses terjadinya penyakit ini.

Apabila memiliki pertanyaan lain seputar radang sendi dan kesehatan gigi serta mulut, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter menggunakan fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(OVI/AYU)

Referensi:

  • Wawancara dr. Dyah Vita Anggraini.
  • Wawancara dr. Sepriani Trimurtini Limbong.
  • Medical News Today. Diakses 2022. Do bacteria in the mouth affect arthritis risk?
  • Johns Hopkins Medicine. Diakses 2022. Researchers Add to Evidence That Common Bacterial Cause of Gum Disease May Drive Rheumatoid Arthritis.
  • National Library of Medicine. US. Diakses 2022. Oral Microbiota Perturbations Are Linked to High Risk for Rheumatoid Arthritis.
  • National Library of Medicine. US. Diakses 2022. Rheumatoid arthritis is linked to oral bacteria: etiological association.

 

bakteriRheumatoid Arthritisradang sendi

Konsultasi Dokter Terkait