Masalah Pencernaan

Infeksi Usus

dr. Marsita Ayu Lestari, 06 Sep 2023

Ditinjau Oleh

Infeksi usus (enterokolitis) adalah kondisi yang ditandai dengan peradangan pada usus halus dan usus besar. Yuk, pelajari lebih lanjut mengenai gejala hingga pencegahannya!

Infeksi Usus

Infeksi Usus

Dokter Spesialis

Dokter umum, Dokter spesialis terkait: kolaborasi interprofesional, seperti dokter spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi, spesialis bedah umum, spesialis bedah digestif, dan spesialis terkait lainnya

Gejala 

Diare (kadang berlendir atau berdarah), nyeri perut, mual, muntah, demam, penurunan berat badan

Faktor Risiko

Usia tua (usia 65 tahun atau lebih), sistem kekebalan tubuh yang lemah (menderita keganasan, HIV/AIDS, pasca menjalani transplantasi organ, gizi buruk), bepergian ke daerah dengan sanitasi yang kurang memadai, tinggal di pemukiman dengan sanitasi yang kurang memadai, mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi penyebab infeksi usus, berhubungan seksual melalui anus

Cara Diagnosis 

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang

Pengobatan 

Bergantung pada perkembangan penyakit, derajat keparahan penyakit, penyebab, komplikasi, Rehidrasi, terapi obat (mengatasi penyebab, meredakan gejala), terapi komplikasi (pembedahan)

Obat

Bergantung pada perkembangan penyakit, derajat keparahan penyakit, penyebab, komplikasi, Antibiotik, antijamur, agen luminal, antipiretik, antiemetik, antituberkulosis

Komplikasi

Bergantung pada penyebab yang mendasari, Sepsis, peritonitis, abses otak, abses hati, perforasi usus, megakolon toksik

Kapan harus ke dokter?

Terdapat gejala dan tanda infeksi usus

Infeksi Usus

Dokter Spesialis

Dokter umum, Dokter spesialis terkait: kolaborasi interprofesional, seperti dokter spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi, spesialis bedah umum, spesialis bedah digestif, dan spesialis terkait lainnya

Gejala 

Diare (kadang berlendir atau berdarah), nyeri perut, mual, muntah, demam, penurunan berat badan

Faktor Risiko

Usia tua (usia 65 tahun atau lebih), sistem kekebalan tubuh yang lemah (menderita keganasan, HIV/AIDS, pasca menjalani transplantasi organ, gizi buruk), bepergian ke daerah dengan sanitasi yang kurang memadai, tinggal di pemukiman dengan sanitasi yang kurang memadai, mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi penyebab infeksi usus, berhubungan seksual melalui anus

Cara Diagnosis 

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang

Pengobatan 

Bergantung pada perkembangan penyakit, derajat keparahan penyakit, penyebab, komplikasi, Rehidrasi, terapi obat (mengatasi penyebab, meredakan gejala), terapi komplikasi (pembedahan)

Obat

Bergantung pada perkembangan penyakit, derajat keparahan penyakit, penyebab, komplikasi, Antibiotik, antijamur, agen luminal, antipiretik, antiemetik, antituberkulosis

Komplikasi

Bergantung pada penyebab yang mendasari, Sepsis, peritonitis, abses otak, abses hati, perforasi usus, megakolon toksik

Kapan harus ke dokter?

Terdapat gejala dan tanda infeksi usus

Pengertian Infeksi Usus

Infeksi usus (enterokolitis) adalah kondisi yang ditandai dengan peradangan pada usus halus dan usus besar. Istilah enterokolitis merupakan gabungan dari kata enteritis (peradangan atau infeksi usus halus) dan colitis (peradangan atau infeksi usus besar).

Perut terdiri dari berbagai organ, seperti limpa, lambung, pankreas, hati, usus halus, dan usus besar. Pada kondisi tertentu, dapat terjadi infeksi perut yang melibatkan organ tersebut. Misalnya, ditemukan gejala infeksi usus dan lambung yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi bakteri.

Infeksi usus dapat terjadi pada segala rentang usia. Kondisi ini berisiko menimbulkan komplikasi bila tidak diobati secara efektif.

Penyebab Infeksi Usus

Penyebab infeksi usus (enterokolitis) adalah kuman yang terdiri dari virus, bakteri, parasit, hingga jamur. Lebih jelasnya, berikut contoh masing-masing kuman penyebab infeksi pada usus:

  • Virus: Rotavirus, Astrovirus, Norovirus, Cytomegalovirus, Coxsackievirus, dan Human immunodeficiency virus (HIV).
  • Bakteri: E. coli, Clostridium difficile, Campylobacter jejuni, Salmonella spp., Shigella, dan M. tuberculosis.
  • Parasit: Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Trichiuris Trichiuria, Giardia intestinalis, Entamoeba hystolitica, dan Cyclospora cayetanenesis.
  • Jamur: Paracoccidioides, Candida spp., Cryptococcus spp., Aspergillus spp., Histoplasma capsulatum, dan Talaromyces marneffei.

Artikel Lainnya: Mengenal Usus Besar dan Risiko Penyakit yang Menyerang

Gejala Infeksi Usus

Enterokolitis dapat menimbulkan gangguan pencernaan. Berikut ciri infeksi usus yang perlu diwaspadai:

Faktor Risiko Infeksi Usus 

Berikut faktor risiko infeksi usus atau enterokolitis

  • Usia tua (usia 65 tahun atau lebih).
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misal, menderita keganasan, HIV/AIDS, pasca menjalani transplantasi organ, dan gizi buruk.
  • Bepergian ke daerah dengan sanitasi yang kurang memadai.
  • Tinggal di pemukiman dengan sanitasi yang kurang memadai.
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi penyebab infeksi usus.
  • Berhubungan seksual melalui anus

Artikel Lainnya: Wajib Tahu, Ini Fungsi Usus Halus untuk Kesehatan Anda

Diagnosis Infeksi Usus

Dokter akan menentukan diagnosis infeksi usus melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dokter akan menanyakan keluhan, pola makan, riwayat kesehatan, faktor risiko, dan hal terkait lainnya.

Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital dan identifikasi tanda-tanda infeksi usus. Sementara pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik.

Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan:

  • Pemeriksaan laboratorium: hitung darah lengkap, laju endap darah, C-reactive protein (CRP), elektrolit, fungsi ginjal, dan fungsi hati.
  • Pemeriksaan feses: pemeriksaan mikroskopik feses, deteksi antigen feses, dan kultur feses untuk mendeteksi penyebab infeksi usus.
  • Pemeriksaan pencitraan: USG perut, foto polos perut, CT scan perut, dan kolonoskopi.

Pengobatan Infeksi Usus

Cara mengobati infeksi usus bergantung pada perkembangan penyakit, derajat keparahan penyakit, penyebab, dan komplikasi. Secara umum, pengobatan dilakukan oleh dokter umum, dokter spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi, dan spesialis terkait lainnya.

Berikut pengobatan infeksi usus yang direkomendasikan oleh dokter:

  • Rehidrasi untuk mencegah dehidrasi yang disebabkan oleh diare atau muntah. Ini dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi oralit atau menerima cairan melalui infus.
  • Terapi obat untuk mengatasi mikroorganisme penyebab dan meredakan gejala. Misalnya, antibiotik, antijamur, agen luminal, antipiretik, antiemetik, antituberkulosis.
  • Terapi komplikasi berupa pembedahan dapat dipertimbangkan pada kondisi robekan pada usus (perforasi usus) dan pelebaran usus besar (megakolon toksik).

Artikel Lainnya: Cara Alami Menjaga Kesehatan Pencernaan

Pencegahan Infeksi Usus

Upaya pencegahan infeksi usus adalah dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah, seperti:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, setelah buang air besar, setelah menyentuh pegangan di angkutan umum, dan berjabat tangan.
  • Tidak melakukan hubungan seksual yang berisiko, seperti hubungan seksual melalui anus dan berganti-ganti pasangan.
  • Mengonsumsi minuman dari air yang bersih dan matang.
  • Mencuci sayuran atau buah sebelum dikonsumsi.
  • Modifikasi gaya hidup, seperti diet gizi seimbang, rutin berolahraga, berjemur di pagi atau sore hari pada waktu yang direkomendasikan oleh dokter, dan memastikan ventilasi yang memadai di lingkungan rumah atau tempat kerja.

Komplikasi Infeksi Usus

Komplikasi infeksi usus umumnya bergantung pada penyebab yang mendasari, seperti:

Obat Terkait Infeksi Usus

Seperti yang telah dijelaskan, pengobatan infeksi usus bergantung pada berbagai faktor, seperti penyebab, perkembangan dan derajat keparahan penyakit, serta komplikasi. Berikut obat terkait infeksi usus:

Kapan harus ke Dokter?

Sangat penting untuk mengetahui kondisi medis yang mendasari infeksi usus. Segera ke dokter bila kamu mengalami gejala dan tanda di atas.

Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi infeksi usus, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

(APR)