Obat Antibiotik

Vancomycin

Klikdokter, 07 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Vancomycin digunakan untuk mengatasi infeksi stafilokokus yang parah.

Pengertian

Vancomycin adalah antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi stafilokokus yang parah, infeksi Gram-positif yang rentan, dan pencegahan endocarditis. Vancomycin merupakan suatu antibiotik glikopeptide yang mengikat kuat D-alanyl-D-alanin dari prekusor dinding sel, memblok polimerisasi glikopeptida yang menyebabkan penghambatan sintesis dinding sel bakteri, sehingga bertumbuhan bakteri menjadi terganggu.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik
  • Kandungan: Vancomycin 500 mg/ Vial
  • Bentuk: Serbuk Injeksi
  • Satuan Penjualan: Vial
  • Kemasan: Box, 2 Vial @ 0.5 G
  • Farmasi: Pratapa Nirmala; Novell.

Merk dagang yang beredar di Indonesia:
Klosvan, Ladervan, Vancep, Vancodex, Vancolon, Vantocil.

Kegunaan

Vancomycin digunakan untuk mengatasi infeksi stafilokokus yang parah, infeksi Gram-positif yang rentan, dan pencegahan endocarditis.

Dosis & Cara Penggunaan

Vancomycin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Vancomycin juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu. Penggunaan Vancomycin injeksi harus dilakukan oleh tenaga medis

  • Infeksi stafilokokus yang parah, infeksi Gram-positif yang rentan.
    Dewasa: 15-20 mg/kg berat badan selama 8-12 jam melalui infus.
    Anak usia 1 bulan < 12 tahun: 10-15 mg/kg berat badan setiap 6 jam.
  • Pencegahan endocarditis
    Dewasa: Pada pasien berisiko tinggi endokarditis bakteri dalam pembedahan: 15 mg / kg berat badan diberikan sebelum induksi anestesi. Dapat mengulangi dosis tergantung pada lama operasi.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu di bawah 25°C. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Vancomycin, antara lain:
- Diare
- Anafilaksis
- Mual
- Muntah
- Nyeri perut bagian atas
- Nyeri otot
- Ruam
- Demam.

Kontraindikasi:
Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Vancomycin.

Interaksi obat:
Meningkatkan risiko ototoksitas dan neprotoksisitas dengan aminoglikosida, amphotericin B, bacitracin, polymyxin B, viomycin, cisplatin, loop diuretics and NSAIDs.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Vancomycin ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis:

  • Pemberian Vancomycin yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti insufisiensi ginjal.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan suportif dan simtomatik. Pertahankan filtrasi glomerulus. Hemofiltrasi atau hemoperfusi dengan resin polisulfon mungkin berguna untuk mengurangi konsentrasi serum vankomisin. Penanganan pasien overdosis harus dibantu oleh tenaga medis profesional.