Masalah Ginjal dan Saluran Kemih

Uretritis

Uretritis adalah infeksi pada uretra yang umumnya disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS). Mesk uretritis tidak menular, bakteri penyebab IMS dapat menular dengan mudah melalui hubungan seks.

Uretritis

Uretritis

Dokter spesialis

Dokter Spesialis Urologi

Gejala

Kencing berdarah, nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seks, keluar cairan dari penis/vagina, sering buang air kecil, pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan, nyeri panggul, serta pembengkakan dan nyeri pada penis.

Faktor resiko

Usia 15 dan 24 tahun, bergonta-ganti pasangan, berhubungan seks tanpa pengaman, menggunakan produk untuk organ intim yang mengandung iritan, ada trauma pada uretra.

Metode diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, tes darah, tes IMS, usap uretra, dan pemeriksaan panggul.

Pengobatan

Minum antibiotik dan obat pereda nyeri, menghentikan penggunaan produk iritan, dan tidak berhubungan intim selama pengobatan.

Obat

Azitromisin, Doksisiklin, Ofloksasin, Levofloksasin, Seftriakson, dan Sefiksim.

Komplikasi

Infeksi kandung kemih, epididimitis, orkitis, prostatitis, servisitis, dan penyakit radang panggul.

Kapan harus ke dokter?

Jika mengalami gejala uretritis, seperti nyeri saat buang air kecil, demam tinggi, dan nyeri pinggul yang mengganggu aktivitas.

Pengertian Uretritis

Uretritis adalah peradangan pada uretra, yakni saluran urine dari kandung kemih ke bagian luar tubuh. Peradangan pada organ ini menyebabkan pembengkakan dan iritasi yang biasanya terjadi akibat infeksi menular seksual.

Ada tiga jenis uretritis yang umum terjadi, yakni:

  • Uretritis gonokokus disebabkan oleh gonore dan ditandai dengan disuria (nyeri saat buang air kecil) dan keluarnya cairan uretra yang kental, banyak, dan berwarna kuning.
  • Uretritis non-gonokokus disebabkan oleh bakteri selain penyebab gonore yang bisa menyebabkan testis membengkak dan infertilitas (mandul) pada pria.
  • Non-spesifik uretritis yang tidak diketahui secara pasti penyebab yang mendasarinya.

Walaupun bukan penyakit menular, infeksi yang menjadi penyebab uretritis dapat menular, salah satunya lewat hubungan seks tanpa pengaman atau bergonta-ganti pasangan.

Bila penyebabnya adalah infeksi bakteri, dokter akan meresepkan obat uretritis berupa antibiotik yang bisa Kamu dapatkan di apotek. Perawatan tambahan kadang direkomendasikan, misalnya penggunaan produk pembersih yang aman untuk organ intim dan pereda nyeri. 

Artikel lainnya: Ureter dan Uretra, Apa Bedanya?

Penyebab Uretritis

Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyebab umum uretritis. Berikut beberapa penyakit yang bisa memicu peradangan pada uretritis.

  • Gonore: Infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae yang ditularkan melalui hubungan seks oral, vaginal, dan anal.
  • Klamidia: Infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae pada organ reproduksi. 
  • Trikomoniasis: Infeksi parasit Trichomonas vaginalis pada vagina wanita dan uretra pria. 
  • Herpes genital: Infeksi virus virus Herpes simpleks yang menular melalui kontak seksual oral-genital.

Selain masalah kesehatan di atas, Kamu juga mengalami uretritis dari beberapa hal berikut:

  • Infeksi saluran kemih atau infeksi jamur yang tidak diobati dengan benar.
  • Paparan terhadap iritan seperti spermisida, douche, dan sabun.
  • Aktivitas yang memberi tekanan pada uretra, seperti mengendarai sepeda atau beberapa tindakan seksual.
  • Menggunakan kateter untuk membantu buang air kecil.

Mengetahui penyebab dari uretritis itu penting. Sebab, dokter dapat menentukan perawatan yang lebih sesuai. 

Artikel lainnya: Tanda-Tanda Air Kencing yang Tidak Normal

Faktor Risiko uretritis

Uretritis dapat terjadi pada pria dan wanita. namun, beberapa kondisi berikut dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

  • Berusia antara 15 dan 24 tahun.
  • Memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
  • Melakukan hubungan seks tanpa pengaman.
  • Menggunakan produk untuk organ intim yang mengandung bahan iritan, seperti tampon, douche (pembersih vagina), kontrasepsi spermisida (mematikan dan membunuh sperma), atau pelumas seks.
  • Mengalami trauma pada uretra. Hal ini dapat terjadi karena cedera atau karena adanya sesuatu yang dimasukkan ke dalam uretra, seperti kateter urin.

Gejala uretritis

Setiap orang dapat mengalami gejala uretritis yang berbeda-beda. Akan tetapi, pria dengan uretritis umumnya mengeluhkan gejala berikut:

Berbeda dengan pria, wanita yang terkena uretritis biasanya mengeluhkan tanda berikut:

  • Nyeri perut
  • Rasa sakit seperti terbakar saat buang air kecil.
  • Demam dan menggigil.
  • Sering buang air kecil.
  • Nyeri panggul
  • Rasa sakit saat berhubungan seksual.
  • Keluarnya cairan dari vagina.

Artikel lainnya: Kenali Penyebab Gonore dan Cara Penularannya

Diagnosis uretritis

Diagnosis uretritis ditentukan oleh dokter melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Setelah menanyakan keluhan dan faktor risiko, maka dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, meliputi perut, area kandung kemih, penis, dan skrotum.

Pemeriksaan fisik pria dapat menunjukkan:

  • Keluarnya cairan dari penis.
  • Kelenjar getah bening yang nyeri dan membesar di area selangkangan.
  • Pembengkakan dan nyeri pada penis.

Sementara pemeriksaan fisik wanita dapat mengindetifikasi:

  • Keluarnya cairan dari uretra.
  • Nyeri pada perut bagian bawah.
  • Nyeri pada uretra.

Pada beberapa kasus, dokter akan memeriksa kandung kemih menggunakan tabung dengan kamera di ujungnya. Ini disebut sistoskopi. Tes kesehatan lain yang biasanya direkomendasikan untuk menegakan diagnosis uretritis, antara lain:

  • Hitung darah lengkap (CBC).
  • Tes protein C-reaktif panggul (khusus wanita).
  • Tes kehamilan (khusus wanita).
  • Pemeriksaan panggul (khusus wanita).
  • Urinalisis dan kultur urine.
  • Tes untuk gonore, klamidia, dan penyakit menular seksual (IMS) lainnya.
  • Usap uretra (mengambil sampel dari dalam uretra guna mendeteksi adanya infeksi atau mikroorganisme penyebab penyakit).

Artikel lainnya: Tanda Infeksi Saluran Kencing pada Wanita

Pengobatan Uretritis

Perawatan peradangan pada uretra akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Berikut masing-masing perawatannya:

1. Minum obat

Minum antibiotik adalah pengobatan utama untuk uretritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Obat yang diresepkan bisa satu jenis obat saja atau kombinasi. 

Obat uretritis yang biasanya direkomendasikan dokter, meliputi:

  • Azitromisin
  • Doksisiklin
  • Ofloksasin
  • Levofloksasin
  • Seftriakson
  • Sefiksim

Beberapa antibiotik memiliki efek samping, meliputi mual, diare, dan sakit perut. Terkadang antibiotik dapat berinteraksi dengan obat lain.

Pastikan untuk mendiskusikan semua obat yang sedang Kamu gunakan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Selain antibiotik, dokter juga dapat meresepkan obat pereda nyeri yang mengandung paracetamol.

2. Mengurangi pemicu

Jika Kamu mengalami uretritis akibat gesekan atau penggunaan bahan kimia yang mengiritasi seperti sabun atau spermisida, dokter akan menyarankan penghentian penggunaan produk yang mengiritasi.

Selama masa pengobatan, Kamu juga perlu mengurangi aktivitas yang menyebabkan gesekan pada uretra atau organ intim, misalnya hubungan intim untuk mencegah infeksi berulang. 

Berapa lama uretritis sembuh, bergantung dengan seberapa parah infeksi yang terjadi. Jika mengikuti pengobatan dokter, Kamu perlu meminum obat selama seminggu hingga 10 hari.

Kamu mungkin akan mulai merasa lebih baik setelah beberapa hari, namun obat tetap harus dihabiskan untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik, yakni bakteri kebal terhadap antibiotik.

Pencegahan Uretritis

Mencegah uretritis dapat Kamu lakukan dengan menghindari penularan penyakit menular seksual dan menghindari terjadinya trauma pada uretra. Berikut berbagai langkah yang bisa Kamu lakukan.

  • Tidak bergonta-ganti pasangan.
  • Menggunakan kondom saat berhubungan intim.
  • Berhati-hati dalam memilih produk untuk organ intim, misalnya memilih pelumas seks berbasis air.
  • Melakukan tes infeksi menular seksual secara rutin bila Kamu aktif secara seksual
  • Bila menggunakan kateter, konsultasikan dengan dokter mengenai risiko terjadinya trauma. Bila penggunaannya dilakukan di rumah, pemasangannya harus dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Perlu Kamu pahami bahwa uretritis tidak menular, tetapi infeksi yang menyebabkannya dapat menular. Jadi, bila Kamu mengalami uretritis yang disebabkan oleh IMS, Kamu perlu mengobati IMS tersebut. Pasangan juga harus ikut menjalani pengobatan.

Komplikasi Uretritis

Uretritis dapat menyebabkan berbagai gangguan lainnya, jika tidak ditangani dengan baik. Komplikasi uretritis yang umum terjadi pada pria, meliputi:

Setelah infeksi parah, uretra dapat mengalami jaringan parut dan kemudian menyempit. Kondisi ini tentu bisa memengaruhi kelancaran berkemih.

Sementara pada wanita, komplikasi uretritis yang dapat terjadi, yakni:

Obat Terkait uretritis

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Kamu mengalami gejala uretritis yang sudah dijelaskan, seperti nyeri saat buang air kecil, demam tinggi, dan nyeri pinggul, segera periksakan diri ke dokter. Ingin tahu lebih banyak informasi seputar #JagaSehatmu dan keluarga di rumah?

Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga! Jika Kamu membutuhkan informasi seputar obat maupun informasi penyakit, tersedia kolom pencarian yang memudahkan Kamu untuk mengakses informasi lebih dalam.

(APR)

Baca Juga

Benarkah Jus Seledri Bermanfaat Mencuci Ginjal?

Benarkah Jus Seledri Bermanfaat Mencuci Ginjal?

Minum jus seledri dikatakan sebagai salah satu cara untuk atasi masalah pada ginjal. Benarkah demikian? Cari tahu di sini.

Mengenal Anyang-Anyangan, Apakah Selalu Tantang Infeksi Saluran Kemih?

Mengenal Anyang-Anyangan, Apakah Selalu Tantang Infeksi Saluran Kemih?

Dalam artikel bersama dr. Atika, temukan penyebab, hubungan dengan infeksi saluran kemih, serta cara pencegahan dan pengobatannya.

Kenali Risiko Hidup dengan Satu Ginjal!

Kenali Risiko Hidup dengan Satu Ginjal!

Artikel ini, bersama dr. Dyah Novita Anggraini, membahas risiko hidup dengan satu ginjal dan memberikan panduan menjaga kesehatan ginjal tersebut.

Wajib Tahu, Ini 10 Cara Mencegah Gagal Ginjal

Wajib Tahu, Ini 10 Cara Mencegah Gagal Ginjal

Bagaimana cara mencegah gagal ginjal? Ikuti 10 tips ini dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Waspada, Ini Penyebab Penebalan Dinding Kandung Kemih

Waspada, Ini Penyebab Penebalan Dinding Kandung Kemih

Kandung kemih yang menebal bisa mengganggu fungsinya sebagai penampung urine. Lantas, apa saja penyebab penebalan kandung kemih yang mesti diwaspadai? Cek di sini!

  • Urethritis: Causes, symptoms, diagnosis & treatment (2024) Cleveland Clinic. Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22858-urethritis (Accessed: 14 November 2024). 
  • (No date a) Pennmedicine.org. Available at: https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/urethritis (Accessed: 14 November 2024). 
  • Young A, Toncar A, Leslie SW, et al. Urethritis. [Updated 2024 Apr 26]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537282/
  • Urethritis: Rapid Evidence Review. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2021/0501/p553.html (Accessed: 14 November 2024). 
  • (No date a) NHS choices. Available at: https://www.nhs.uk/conditions/urethritis/ (Accessed: 14 November 2024).
  • Urethritis in women (no date) Saint Luke’s Health System. Available at: https://www.saintlukeskc.org/health-library/urethritis-women (Accessed: 14 November 2024).
  • What is nongonococcal urethritis (NGU)? (2024) Cleveland Clinic. Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4426-nongonococcal-urethritis (Accessed: 14 November 2024).
  • Galgano, S.J. et al. (2021) ‘The male urethra: Imaging and surgical approach for common pathologies’, Current Problems in Diagnostic Radiology, 50(3), pp. 410–418. doi:10.1067/j.cpradiol.2020.06.005.