HomeGaya hidupSeksApa Jadinya Jika Wanita Tidak Punya Hormon Testosteron?
Seks

Apa Jadinya Jika Wanita Tidak Punya Hormon Testosteron?

Ayu Maharani, 22 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Meski acap kali disebut hormon pria, kaum hawa tetap membutuhkan hormon testosteron, lho. Jika hormon testosteron pada wanita tak ada, hal ini dapat terjadi!

Apa Jadinya Jika Wanita Tidak Punya Hormon Testosteron?

Apa yang pertama kali terlintas di pikiran Anda ketika mendengar hormon testosteron? Apakah soal kejantanan?  

Ya, hal tersebut memang tidak salah karena hormon yang punya nama lain androgen itu paling banyak dimiliki kaum adam. 

Kendati demikian, bukan berarti peran hormon testosteron pada wanita itu tidak penting sama sekali. 

Dokter Devia Irine Putri mengatakan, “Hormon testosteron pada wanita itu penting. Bersama dengan estrogen dan progesteron, mereka akan mengatur berbagai hal di dalam tubuh kaum hawa.” 

Perlu diketahui, jarang ada kasus wanita sama sekali tak memiliki hormon testosteron. Kasus yang kebanyakan terjadi, yaitu mereka tetap memiliki hormon testosteron, tapi dengan kadar yang jauh di bawah batas normal. 

Penyebab Kadar Testosteron Wanita Terlalu Rendah

Menurut Department of Health and Human Services di Victoria, Australia, produksi hormon testosteron wanita sering bergantung dengan usia. Ketika wanita berusia 40 tahun, kadar androgen akan menurun sampai setengahnya!

Dokter akan melakukan tes darah untuk menguji kadar testosteron dalam tubuh wanita. Boston University School of Medicine, Amerika Serikat, menyatakan:

  • Bila kadar testosteron total plasma wanita kurang dari 25 ng/dL dengan usia di bawah 50 tahun, ini termasuk ke dalam kategori rendah. 
  • Jika kadar testosteron lebih rendah dari 20 ng/dL dengan usia 50 tahun ke atas, itu akan dianggap rendah.

Cukup sulit bagi dokter mungkin untuk memeriksa kadar testosteron wanita karena kadar hormon kaum hawa yang sering berubah-ubah.

Artikel Lainnya: Perempuan Lebih Sering Mengalami Perubahan Hormon, Kapan Sajakah?

Jika seorang wanita masih mengalami menstruasi, idealnya ia harus melakukan tes darah 8-20 hari setelah periode haidnya dimulai.

Ovarium merupakan bagian penghasil utama hormon testosteron. Jika ovarium terganggu, misalnya karena pengobatan kanker atau menopause, maka produktivitasnya dalam menghasilkan hormon testosteron dapat berkurang. 

Wanita dengan jumlah testosteron tak normal mungkin mengalami kelainan genetik yang memengaruhi kemampuan tubuhnya dalam menghasilkan senyawa DHEA dan DHEA-S. 

Kedua senyawa tersebut merupakan prekursor yang membantu membentuk testosteron. Kekurangan enzim untuk memproses DHEA dan DHEA-S menjadi testosteron juga bisa menjadi pemicunya.

Gangguan kelenjar adrenal, operasi pengangkatan ovarium, hipopituitarisme, dan terapi estrogen oral juga bisa mengurangi produksi testosteron. 

Artikel Lainnya: Terapi Hormon Pada Wanita Transgender Rentan Picu Stroke

Apa Dampaknya saat Kadar Testosteron Wanita di Bawah Normal?

Dokter Devia menjelaskan, kombinasi yang tepat antara hormon estrogen, progesteron, dan testosteron, akan mengatur mood seorang wanita. 

“Selain itu, ia akan memengaruhi pelepasan dari sel telur, gairah seksual, serta membantu mengatur kognitif dan kesehatan tulangnya.” 

“Jika kadar hormon testosteron pada wanita terlampau rendah, ia menjadi mudah mood swing dan depresi. Kelelahan, siklus haid yang tidak teratur, dan libido menurun juga dapat terjadi,” terangnya lagi. 

Depresi akan membuat kehidupan terganggu. Wanita yang mengalaminya menjadi tidak punya semangat dan merasa tidak berharga. Hubungan antara hormon dan kesehatan mental sangat terlihat di kondisi seperti ini. 

Siklus haid yang tidak teratur juga menyebabkan Anda kesulitan untuk menentukan tanggal subur untuk program hamil. Alhasil, usaha untuk mewujudkan kehamilan menjadi lebih keras dan lama. 

Kehidupan seksual pasangan suami istri akan terganggu bila kadar testosteron wanita terlalu rendah. 

Istri akan selalu menolak untuk berhubungan intim dengan suaminya sendiri karena tidak bergairah. 

Artikel Lainnya: Ini Penjelasan Mengapa Libido atau Gairah Seks Meningkat saat Haid

Jika dampak yang satu ini dikombinasikan dengan gangguan mood dan siklus haid yang tidak lancar, dikhawatirkan kehidupan suami istri akan menjadi tidak harmonis. Tentu hal itu bukan sesuatu yang diinginkan, bukan?

Pada wanita dengan kondisi hormon seimbang, mereka masih bisa beraktivitas dengan baik meski tak muda lagi. 

Namun, pada wanita yang hormonnya tidak normal, kesehatan tulangnya dapat menurun dan mereka mulai kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik. 

Demi mencegah dampak yang berkelanjutan, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter jika terdapat tanda-tanda hormon testosteron rendah, seperti:

  • Menurunnya gairah dan kepuasan seksual
  • Rambut rontok dan kulit kering
  • Lesu dan tubuh kurang kuat melakukan aktivitas fisik
  • Mood swing

Terapi hormon dengan beberapa metode bisa menjadi solusinya. Hindari mengonsumsi suplemen-suplemen peningkat hormon tertentu tanpa rekomendasi dan resep dari dokter demi mencegah efek samping. 

Itu dia dampak dari kurangnya hormon testosteron pada wanita. Bila masih ada pertanyaan seputar kesehatan, konsultasikan lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. 

(OVI/AYU)

hormonTestosteron

Konsultasi Dokter Terkait