Hipopituitarisme
dr. Marsita Ayu Lestari, 04 Sep 2023
Ditinjau Oleh
Hipopituitarisme merupakan kelainan di bidang endokrin yang disebabkan oleh berbagai penyebab. Ketahui gejala dan pengobatannya di sini.
Hipopituitarisme
Dokter Spesialis |
Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Penyakit Dalam sub spesialis Endokrin Metabolik dan Diabetes (endocrinologist) |
Gejala |
Gejala bergantung pada hormon pituitari yang terlibat |
Faktor Risiko |
Kelainan bawaan, tumor, gangguan pembuluh darah, peradangan, infeksi |
Diagnosis |
Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (pemeriksaan darah, tes stimulasi/dinamik, MRI/CT scan kepala) |
Pengobatan |
Terapi pengganti hormon |
Obat |
Bergantung pada kondisi yang mendasari, seperti kortikosteroid (hidrokortison, prednisolone), levotiroksin, somatropin, terapi pengganti hormon seks, desmopressin, subcutaneous injection of recombinant human PRL |
Komplikasi |
Gangguan penglihatan, osteoporosis |
Kapan harus ke dokter? |
Terdapat gejala-gejala dan kondisi yang mendasari hipopituitarisme |
Pengertian Hipopituitarisme
Hipopituitarisme merupakan kelainan langka di bidang endokrin yang disebabkan oleh berbagai penyebab. Hipopituitarisme adalah kondisi di mana kelenjar pituitari (hipofisis) mengalami kegagalan dalam memproduksi satu atau lebih hormon pituitari, atau tidak memproduksinya dalam jumlah yang cukup.
Kelenjar pituitari adalah kelenjar kecil yang menyerupai kacang merah dan berlokasi di sella tursika atau lekukan yang terletak di tulang sphenoid pada pangkal tengkorak. Kelenjar ini dikenal sebagai master of glands, karena mengeluarkan berbagai hormon yang memengaruhi organ target.
Kekurangan hormon ini dapat memengaruhi fungsi berbagai organ tubuh, seperti pertumbuhan, tekanan darah, dan fungsi seksual. Bila tidak ditangani, kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup.
Penyebab Hipopituitarisme
Hipopituitarisme disebabkan oleh faktor genetik dan beberapa kondisi, seperti tumor hipofisis, peradangan, dan lain-lain. Sebagian besar penyebab hipopituitarisme adalah tumor hipofisis.
Secara umum, yang dapat memengaruhi kejadian hipopituitarisme adalah:
- Kongenital (kelainan bawaan): defisiensi hormon hipofisis
- Tumor: adenoma hipofisis, kraniofaringioma
- Gangguan pembuluh darah: stroke
- Peradangan/infiltratif/imunologi: hipofisitis
- Infeksi: tuberkulosis, sifilis, kandidiasis
Artikel lainnya: Kenali Fungsi Kelenjar Pituitari dan Risiko Penyakitnya
Gejala Hipopituitarisme
Gejala hipopituitarisme bergantung pada hormon pituitari yang terlibat. Adapun gejalanya:
Kekurangan hormon pertumbuhan (growth hormone deficiency)
- Sulit tumbuh dan perawakan pendek (anak-anak)
- Kelelahan
- Kelemahan otot
- Penurunan massa dan kekuatan otot
Kekurangan hormon perangsang tiroid (Thyroid-stimulating hormone deficiency)
- Kelelahan
- Intoleransi dingin (kepekaan terhadap suhu dingin)
- Sembelit
- Penambahan berat badan
- Rambut rontok
- Kulit kering
- Suara serak
Kekurangan hormon adrenokortikotropik (Adrenocorticotropic hormone deficiency)
- Kelelahan
- Kelemahan
- Pusing
- Hipotensi (tekanan darah rendah)
- Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)
- Mual/muntah
- Penurunan berat badan
- Penurunan nafsu makan
Kekurangan gonadotropin (Luteinizing hormone and follicle-stimulating hormone deficiency)
Gejala pada laki-laki:
- Penurunan gairah seksual
- Disfungsi ereksi
- Berkurangnya rambut wajah atau tubuh
- Penurunan massa tulang dan otot
- Perubahan suasana hati
Gejala pada perempuan:
- Wajah memerah dan terasa panas
- Menstruasi tidak teratur/tidak ada sama sekali
- Berkurangnya rambut kemaluan
- Penurunan gairah seksual
- Nyeri saat berhubungan seksual
Kekurangan hormon antidiuretik (Antidiuretic hormone deficiency)
- Sering buang air kecil
- Kehausan
Kekurangan prolaktin (Prolactin deficiency)
- Kesulitan memproduksi ASI
Artikel lainnya: Kenali Fungsi Kelenjar Pituitari dan Risiko Penyakitnya
Faktor Risiko Hipopituitarisme
Terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko hipopituitarisme, yaitu:
Diagnosis Hipopituitarisme
Dokter akan menanyakan seputar keluhan, penyebab/faktor risiko, dan hal terkait lainnya. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti pemeriksaan daya lihat dan lapang pandang yang berkaitan dengan tumor pituitari.
Pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan hasil saat wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Adapun pemeriksaan penunjangnya meliputi:
- Pemeriksaan darah
Pemeriksaan ini untuk mendeteksi kekurangan hormon tertentu.
- Tes stimulasi/dinamik
Pemeriksaan ini untuk mengevaluasi sekresi hormon setelah mengonsumsi obat tertentu.
- Pencitraan
Pemeriksaan ini dengan MRI atau CT scan kepala untuk mendeteksi kelainan struktural.
Pengobatan Hipopituitarisme
Hipopituitarisme ditangani berdasarkan kondisi yang mendasarinya, seperti:
- Terapi pengganti hormon
- Antidiuretic hormone deficiency: kortikosteroid (hidrokortison, prednisolone)
- Thyroid-stimulating hormone deficiency: levotiroksin
- Growth hormone deficiency: somatropin
- Kekurangan hormon seksual: terapi pengganti hormon seks (testosteron) untuk laki-laki, kombinasi estrogen dan progesteron untuk perempuan
- Antidiuretic hormone deficiency: desmopressin
- Prolactin deficiency: subcutaneous injection of recombinant human PRL
Artikel lainnya: Apa Jadinya Jika Wanita Tidak Punya Hormon Testosteron?
Pencegahan Hipopituitarisme
Upaya pencegahan penyakit ini adalah dengan mengendalikan faktor-faktor risikonya, seperti stroke, tuberkulosis, dan kandidiasis.
Komplikasi Hipopituitarisme
Komplikasi dapat muncul bila kondisi yang mendasarinya tidak ditangani. Beberapa komplikasi hipopituitarisme, berupa:
- Gangguan penglihatan
Ukuran tumor kelenjar pituitari yang bertambah dapat mendesak saraf optik.
Obat Terkait Hipopituitarisme
Terapi obat untuk mengatasi hipopituitarisme disesuaikan dengan kondisi yang mendasari, seperti:
- Kortikosteroid: hidrokortison, prednisolone
- Levotiroksin
- Somatropin
- Terapi pengganti hormon seks (testosteron)
- Kombinasi estrogen dan progesteron
- Desmopressin
- Subcutaneous injection of recombinant human PRL
Kapan Harus ke Dokter?
Bila terdapat gejala-gejala dan kondisi yang mendasari hipopituitarisme, maka segera periksakan dirimu ke dokter.
Ingin tahu lebih banyak tentang hipopituitarisme dan cara mengatasinya? yuk#JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online 24 jam.
[LUF]