Covid-19

Jadi Andalan Petugas Medis saat Wabah COVID, Ini Fakta Hazmat Suit

Tamara Anastasia, 27 Mar 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Hazmat suit, pakaian wajib petugas medis yang menangani kasus corona. Yuk, kenali lebih dekat salah satu alat pelindung diri (APD) ini.

Jadi Andalan Petugas Medis saat Wabah COVID, Ini Fakta Hazmat Suit

Orang yang bersentuhan dengan pasien positif virus corona sangat rentan terinfeksi. Inilah sebabnya, petugas medis harus dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang lengkap. Salah satunya hazmat suit.

Apa Itu Hazmat Suit Alias "Baju Astronot"?

Hazmat suit adalah salah satu APD yang berbentuk seperti pakaian astronot yang dikenakan oleh para petugas medis ketika melayani pasien positif.

Tidak hanya untuk COVID-19, petugas medis yang menangani wabah menular, seperti SARS, MERS, dan flu burung, juga diwajibkan untuk menggunakan hazmat suit

Dijelaskan oleh dr. Tania Azhari, “Hazmat suit berfungsi untuk melindungi tubuh dari potensi paparan virus melalui udara, cairan, ataupun sentuhan.

Pakaian ini wajib digunakan oleh seluruh petugas medis yang menangani penyakit menular dan mematikan.”

Umumnya, alat pelindung diri tenaga medis ini digunakan bersama dengan perlengkapan lain, seperti masker, sarung tangan, dan kacamata pelindung.

Set pakaian ini terbuat dari bahan anti-air dan telah dipastikan bahwa tidak ada zat apa pun yang bisa menempel di permukaannya. 

“Cara pemakaiannya pun sangat mudah. Setelah menggunakan pakaian biasa, barulah Anda menggunakan masker, tutup kepala, kacamata dan sarung tangan yang nantinya akan dieratkan atau dikunci ke hazmat suit agar tidak ada virus apa pun yang bisa masuk ke dalam pakaian biasa Anda,” kata dr. Tania kepada KlikDokter

“Lalu cara melepaskannya pun sebenarnya tidak sulit, tapi harus dilakukan secara hati-hati. Hazmat suit harus dilepas dengan hati-hati dan digulung dari ujung ke ujung. Lalu, lepaskan sarung tangan tanpa memegang bagian luarnya. Hal ini karena semua bagian luar dari APD dianggap terkontaminasi dan berbahaya,” dia menambahkan.

Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya

Siapa yang Harusnya Menggunakan Hazmat Suit? 

Dikutip dari laman Futurism, super model Naomi Campbell diketahui menggunakan hazmat suit ketika sedang berada di Bandara Internasional Los Angeles, Amerika Serikat beberapa pekan lalu.

Campbell mengatakan dirinya merasa nyaman dan lebih aman ketika menggunakan pakaian tersebut. 

Hal ini lantas menjadi viral dan bicarakan banyak orang. Lantas, siapakah yang sebenarnya patut menggunakan hazmat suit?

Dokter Tania mengatakan tenaga medis yang bertugas menangani virus menular seperti corona adalah orang yang seharusnya diprioritaskan untuk menggunakan hazmat suit.

Ini karena petugas medis merupakan orang yang paling rentan terkena coronavirus dari pasien. 

Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

“Para petugas medis, seperti dokter dan perawat, merupakan sekelompok orang yang paling sering bersentuhan dan bersinggungan langsung dengan pasien virus corona. Karenanya mereka yang seharusnya diprioritaskan untuk menggunakan hazmat suit, ” ujar dr. Tania. 

Selanjutnya,  ditambahkan dr. Putri Novika Anggraeni, meski sudah menggunakan peralatan yang lengkap seperti hazmat suit,  masker, sarung tangan, dan APD lainnya, risiko terinfeksi virus corona masih mungkin terjadi. 

“Terinfeksi atau tidaknya itu kan tidak hanya dilihat dari perlindungan diri, tapi juga dari sistem imun tubuh yang rendah. Petugas medis yang bekerja di rumah sakit—khususnya yang menangani COVID-19—pasti mengalami kelelahan karena jumlah korban yang terus bertambah,” ujar dr. Putri.

Hal inilah yang membuat sistem imun tubuh petugas medis jadi menurun. Virus pun akan lebih mudah masuk tubuh dan menginfeksi.

Agar APD tetap terpenuhi untuk petugas medis, sebaiknya Anda tidak membeli alat perlindungan diri, seperti hazmat suit, masker, dan sarung tangan, dalam jumlah banyak. Agar tidak tertular, lebih baik lakukan social distancing dan work from home yang dianjurkan pemerintah.

KlikDokter bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan BNPB untuk menekan angka persebaran virus corona. Karena itu, Anda bisa mendapatkan layanan cek virus corona secara online di aplikasi KlikDokter atau juga LiveChat bersama para dokter.

[HNS/AYU]

coronavirusSARSMERS

Konsultasi Dokter Terkait