Covid-19

Sedang Wabah Virus Corona, Ini Waktu yang Tepat Anda Bisa ke Dokter

Krisna Octavianus Dwiputra, 24 Mar 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada imbauan untuk tidak periksa ke dokter pada masa wabah virus corona. Masalahnya ada kondisi darurat yang membuat Anda harus memeriksakan diri. Kapan itu?

Sedang Wabah Virus Corona, Ini Waktu yang Tepat Anda Bisa ke Dokter

“Jangan ke rumah sakit kalau tidak penting-penting amat!”. Ini adalah salah satu imbauan yang  akhir-akhir ini sering disuarakan. Wajar saja, sebab seperti Anda tahu, penyebaran COVID-19 di Indonesia kian masif.

Juru bicara pemerintah untuk virus Corona Achmad Yurianto, Selasa (23/3), menjelaskan bahwa pasien yang positif COVID-19 di Indonesia bertambah menjadi 579 orang. Dari jumlah itu, 30 orang dinyatakan sembuh, sementara 49 orang meninggal dunia.

Untuk mencegah angka tersebut terus naik, salah satu imbauan kepada masyarakat adalah tidak ke rumah sakit. Ada beberapa alasan kuat mengapa imbauan itu dikeluarkan.

Mengapa Tak Dianjurkan ke Dokter Saat Ada Wabah Virus Corona?

Salah satu alasan paling kuat mengapa Anda harus menunda kunjungan ke dokter atau rumah sakit adalah karena tempat itu paling mungkin terjadi penyebaran coronavirus. Apalagi kalau rumah sakit tersebut ada pasien positif COVID-19.

Di sisi lain, saat dilakukan pemeriksaan, antara pasien dan dokter tidak ada jarak yang berarti. Itu artinya, seruan untuk melakukan social distancing sudah dilanggar. 

Hal tersebut diungkapkan oleh drg. Wiena Manggala Putri dari KlikDokter. Terutama untuk dokter gigi, menurut drg. Wiena, sangat rentan tertular karena berhubungan langsung dengan rongga mulut pasien, di mana terdapat air liur.

"COVID-19 ini kan salah satunya menular lewat air liur atau disebut droplet. Nah, dokter gigi sangat rentan tertular karena berhubungan langsung dengan rongga mulut, di mana di dalamnya terdapat air liur," ujar drg Wiena.

Di sisi lain, tidak semua dokter gigi atau perawat tahu apakah pasien yang dalam dalam keadaan sehat atau justru sudah terpapar virus corona.

Atas alasan itu pula, ujar drg. Wiena, setiap dokter sangat perlu dilengkapi dengan alat perlindungan diri (APD) yang mumpuni di masa ini. Perlengkapan APD harus selalu dipakai ketika melakukan pemeriksaan.

Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya

Kapan Saat yang Tepat untuk Konsultasi ke Dokter?

Meskipun demikian, bukan berarti Anda tidak boleh sama sekali pergi ke dokter atau rumah sakit. Seperti diungkap drg. Wiena, orang yang bisa memeriksakan diri ke dokter di masa pandemi ini adalah yang dalam kondisi emergency atau gawat darurat. 

Kalau untuk masalah gigi, Anda bisa segera ke dokter gigi kalau merasakan nyeri yang tidak tertahankan, gusi bengkak akibat infeksi, perdarahan yang tidak terkontrol, serta trauma pada gigi dan tulang wajah akibat kecelakaan.

Selain itu, kondisi lain yang bisa membuat Anda tetap konsultasi ke dokter adalah:

  • Dokter spesialis kandungan

Seorang ibu hamil bisa memeriksakan diri ketika alami muntah hebat, perdarahan, kontraksi, nyeri perut hebat, pecah ketuban, tekanan darah tinggi, nyeri kepala hebat, tidak merasakan gerakan janin, serta kejang.

  • Spesialis THT-KL

Anda bisa segera memeriksakan diri kalau alami mimisan dalam jumlah banyak dan tak kunjung berhenti, keluar cairan telinga yang disertai demam dan sakit kepala hebat, kemasukan benda asing, serta trauma pada wajah dan leher.

Selain itu, jika Anda alami penurunan pendengaran secara drastis, sakit telinga hebat disertai pilek, nyeri wajah/ dahi hebat, serta abses daerah leher, segeralah minta bantuan medis.

  • Spesialis Mata

Anda bisa minta diperiksa dokter spesialis mata mengalami penglihatan buram mendadak, trauma kimia, tajam, dan tumpul. Lalu jika kondisi mata merah dan nyeri hebat.

  • Spesilais Urologi

Periksakan diri Anda kalau tidak bisa buang air kecil, tidak buang air sama sekali, buang air kecil warna merah, nyeri pinggang hebat, ereksi terus-menerus, serta nyeri hebat pada kantong buah zakar.

  • Poli Rehabilitasi Medik

Tunda ke poli rehabilitasi medik, kecuali terdapat nyeri hebat yang sangat mengganggu aktivitas dengan skor 7 ke atas pada skala nyeri.

Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

  • Imunisasi Anak dan Dokter Anak

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan imunisasi sesuai rekomendasi yang berlaku. Namun, bila Anda ragu membawa anak ke tempat keraamian, penundaan imunisasi dibolehkan, tapi sebaiknya tetap berkonsultasi pada dokter.

Sementara itu, Anda tetap bisa ke dokter anak kalau si Kecil mengalami demam tinggi selama 3 hari, diare, muntah, sesak napas, tidak mau makan dan minum, perdarahan banyak, bentol kemerahan, kejang-kejang, serta penuruan kesadaran (anak tidak aktif).

  • Spesialis Bedah Plastik

Sebaiknya menunda berkunjung ke dokter spesialis bedah plastik jika tujuannya adalah konsul estetik hingga tumor jinak.

Anda tetap bisa berkonsultasi ke dokter jika berada dalam kondisi darurat. Misalnya, luka akut, cedera dan lepas jaringan lunak, luka terbakar kena cairan panas/tersetrum, cedera atau patah tulang wajah, anggota badan hampir putus pendarahan, dan cangkok kulit yang terjadwal untuk dibuka.

  • Psikolog Klinis dan Psikiater

Anda bisa tetap memeriksakan diri kalau punya niat bunuh diri, perilaku kekerasan yang membahayakan, perilaku tidak terkontrol, serta susah tidur selama 3 hari.

  • Spesialis Saraf

Anda tetap bisa ke spesialis saraf apabila mengalami nyeri/ pusing meski sudah minum obat, pingsan, bicara pelo, kejang, atau kelemahan mendadak bagian tubuh.

Artikel lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona

  • Dokter Kulit

Untuk mengunjungi poli kulit, prioritaskan apabila Anda mengalami gejala, seperti bercak kulit disertai nyeri, infeksi kelamin, lepuh area luas, biduran karena alergi obat, atau kulit ruam tanpa/dengan demam.

  • Spesialis Jantung

Anda bisa memeriksakan diri kalau mengalami sesak yang memberat saat posisi tidur, tidak bisa tidur posisi rata, disertai batuk riak dan berdahak warna merah muda.

Juga bisa tetap ke dokter kalau nyeri dada yang seperti ditindih, menjalar ke lengan atau punggung leher disertai mual, muntah, dan keringat dingin.

  • Ortopedi Spine

Anda tetap bisa mendapatkan bantuan medis saat mengalami nyeri leher atau pinggang hebat, kelemahan tangan atau kaki, nyeri/ kesemutan yang menjalar ke tangan atau kaki, tidak bisa buang air kecil, buang air besar tak tertahankan serta riwayat jatuh menumpu punggung.

Kalau Sakit Ringan Apa yang Harus Dilakukan?

Kalau Anda punya masalah kesehatan yang punya gejala ringan, seperti radang tenggorokan atau pusing ringan, dan masih ditangani di rumah, sebaiknya jangan ke rumah sakit. Lebih baik metode penyembuhan ala rumahan terlebih dahulu.

Misalnya, perbanyak minum air putih, istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, serta makan suplemen kesehatan. Hal-hal ini dapat menaikkan imun tubuh hingga meredakan keluhan yang dirasakan.

Sementara ini, kalau tidak dalam situasi darurat, tundalah kunjungan Anda ke dokter atau rumah sakit. Lebih baik #dirumahaja demi mengendalikan wabah corona. Yuk, cek virus corona secara online di aplikasi KlikDokter. KlikDokter telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk menekan angka penyebaran virus corona.

[HNS/ RH]

virus coronawabahinfeksi virus

Konsultasi Dokter Terkait