Kesehatan Umum

Waspada, Ini 10 Daftar Penyakit Akibat Begadang

Dian Afrillia, 28 Jan 2023

Ditinjau Oleh dr. Devia Irine Putri

Selain membuat tubuh lemas, sering begadang dapat memicu berbagai penyakit. Ini penjelasannya.

Waspada, Ini 10 Daftar Penyakit Akibat Begadang

Padatnya aktivitas terkadang mengharuskan kamu terjaga hingga larut. Bahkan, bagi beberapa orang yang tidak memiliki aktivitas ‘penting’ untuk dilakukan, begadang seakan sudah menjadi kebiasaan yang sulit dilepaskan.

Dampak begadang tak hanya berpengaruh pada kesehatan tubuh. Kebiasaan ini juga dapat memengaruhi kehidupan seks, ingatan, serta penampilan. 

Selain lemas dan mengantuk pada siang hari, dampak jangka panjang akibat kekurangan tidur sangatlah nyata. Berikut beberapa penyakit akibat begadang yang perlu diwaspadai:

1. Gangguan Mental

Tubuh membutuhkan tidur agar dapat berfungsi dengan baik dan benar. Orang yang tidur cukup dapat lebih berkonsentrasi dan melakukan aktivitas secara produktif.

Kurang tidur dapat mengganggu kemampuan mental dan keadaan emosional. Kamu bisa berhalusinasi seperti melihat atau mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak ada atau mengalami episode mania pada seseorang dengan gangguan bipolar.

Penyakit psikologis akibat begadang lainnya antara lain:

  • Perilaku impulsif
  • Kecemasan
  • Depresi
  • Paranoia
  • Pikiran bunuh diri

Artikel Lainnya: Hati-Hati, Begadang Bisa Sebabkan Jantung Berdebar

2. Diabetes dan Penyakit Jantung

Saat tidur, sistem daya tahan tubuh memproduksi senyawa yang dapat melindungi tubuh dan melawan infeksi, seperti antibodi dan sitokin.

Kebiasaan begadang dapat mengganggu sistem daya tahan tubuh berfungsi maksimal, sehingga tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dari penyakit. 

Penyakit akibat sering begadang yang dapat muncul adalah penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit jantung

3. Obesitas

Kebiasaan begadang disertai makan berlebihan dan kurang berolahraga berisiko menyebabkan obesitas.

Tidur memengaruhi kadar dua hormon, yakni leptin dan ghrelin, yang mengatur rasa lapar atau kenyang. Jika kurang tidur, kamu akan merasa lelah untuk berolahraga.

Semakin lama kamu kekurangan tidur, maka aktivitas akan semakin menurun sehingga berpotensi meningkatkan berat badan. Pasalnya, kamu tidak membakar cukup kalori dan tidak membangun massa otot.

4. Strok

Penyakit karena sering begadang lainnya yaitu strok. Menurut keterangan dr. Devia Irine Putri, kurang tidur dapat memengaruhi tekanan darah. 

Selanjutnya, tekanan darah yang meningkat bisa menyebabkan risiko strok dan serangan jantung. Tentunya penyakit ini dapat dicegah dengan memperhatikan gaya hidup, seperti kualitas serta kuantitas tidur. 

5. Produksi Hormon Pertumbuhan Terganggu

Produksi hormon bergantung pada cukupnya waktu tidur. Untuk produksi hormon testosteron, dibutuhkan setidaknya tiga jam tidur yang tidak terputus. Namun, kalau kamu sering terbangun pada malam hari, produksi hormon pun dapat terganggu.

Bahaya begadang juga dapat mengganggu produksi hormon pertumbuhan, terutama pada anak dan remaja, sehingga tubuh mereka bisa lebih pendek dan dampak lainnya. 

Hormon tersebut juga berfungsi untuk membangun massa otot dan memulihkan sel dan jaringan di dalam tubuh.

6. Penuaan Dini

Kekurangan tidur dalam beberapa malam akan menimbulkan mata bengkak, kulit pucat, garis halus pada wajah, serta lingkaran hitam di bawah mata.

“Saat kurang tidur, kulit jadi lebih mudah mengalami masalah, hal ini juga dipengaruhi hormon kortisol yang tinggi akibat kurang tidur,” kata dokter Devia. 

Selain hormon kortisol yang semakin banyak diproduksi, kurang tidur juga membuat kolagen pada kulit dapat dipecah. Kolagen adalah protein yang menjaga kulit tetap halus dan elastis. Inilah alasan penuaan dini menjadi salah satu penyakit akibat begadang. 

7. Penurunan Libido

Penyakit akibat begadang lainnya adalah penurunan libido. “Kurang tidur membuat tubuh mudah lelah dan stres. Akibatnya libido pun bisa menurun,” jelas dr. Devia. 

Beberapa penyebabnya yaitu kekurangan energi, rasa kantuk, serta bertambahnya rasa tegang akibat kekurangan tidur.

Pria dengan sleep apnea ternyata memiliki kadar hormon testosteron yang rendah. Hal ini membuktikan bahwa menurunnya hormon seks testosteron, maka libido ikut menurun. 

8. Infeksi Saluran Pernapasan

Penyakit yang disebabkan oleh begadang lainnya yaitu infeksi saluran pernapasan. Kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan kamu lebih rentan terhadap masalah pernapasan, seperti influenza dan serangan virus lain. 

Pada orang dengan penyakit paru-paru kronis, kurang tidur juga membuat keluhan dan kondisinya menjadi lebih buruk.

9. Penurunan Daya Ingat

Sistem saraf pusat adalah pusat informasi dari tubuhmu. Tidur diperlukan untuk membuat sistem saraf pusat tetap berfungsi dengan baik. 

Selama tidur, otak tetap sibuk dan membentuk jalur memori yang baru, sehingga kamu siap untuk menghadapi dunia di pagi hari.

Kurang tidur mengganggu kemampuanmu untuk berkonsentrasi dan mempelajari hal-hal baru. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap fungsi memori jangka pendek dan memori jangka panjang.

10. Alzheimer dan Demensia 

Perubahan pola tidur umum terjadi pada orang dengan penyakit alzheimer dan demensia. Mereka mungkin sering terbangun pada malam hari dan sulit untuk kembali tidur. 

Studi menunjukkan bahwa pola tidur sejak muda dapat berkontribusi pada risiko demensia di kemudian hari. Kurang tidur atau tidur lebih lama dari rata-rata telah dikaitkan dengan kemungkinan lebih besar terkena demensia. 

Namun, para peneliti kesulitan untuk menentukan apakah perubahan tidur ini berkontribusi pada penyakit atau hanya mencerminkan gejala awal.

“Meskipun kami tidak dapat memastikan bahwa tidak cukup tidur benar-benar meningkatkan risiko demensia, ada banyak alasan mengapa tidur malam yang nyenyak mungkin baik untuk kesehatan otak,” kata Dr. Séverine Sabia dari Inserm dan University College London. 

Mengetahui cukup banyak penyakit akibat begadang, sebaiknya kamu mengurangi kebiasaan ini. Bila memiliki masalah gangguan tidur, segera konsultasikan kepada dokter. Dengan begitu, penyakit yang mendasari dapat diketahui sehingga penanganan dapat disesuaikan.

Jangan lupa terus #JagaSehatmu dengan menerapkan gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, serta berolahraga rutin dan teratur, ya!

Ingin berkonsultasi dengan dokter terkait pola tidur? Yuk, gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. 

(NM)

Begadang

Konsultasi Dokter Terkait