Masalah Saraf dan Otak

Alzheimer

dr. Marsita Ayu Lestari, 04 Sep 2023

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penyakit Alzheimer adalah penyakit otak yang bisa menurunkan daya ingat, berpikir dan berbicara, serta perilaku. Ketahui penyebab, gejala dan pengobatannya.

Alzheimer

Alzheimer

Dokter Spesialis

Dokter spesialis saraf (neurologist)

Gejala 

Mudah lupa, sering mengulang pertanyaan/pernyataan, disorientasi waktu/tempat, kesulitan menyelesaikan tugas-tugas biasa di rumah atau di tempat kerja, kesulitan memahami gambar visual/hubungan spasial, perubahan mood, kepribadian/perilaku (lebih agresif/lebih mudah curiga), penurunan kemampuan fisik (tidak dapat berjalan tanpa bantuan), tidak mampu berbicara dengan koheren

Faktor Risiko

Usia lanjut, riwayat penyakit Alzheimer di keluarga, sindrom Down, penyakit serebrovaskular (stroke), cedera kepala, defisiensi (kekurangan) vitamin D, kencing manis, hipertensi, obesitas, kadar kolesterol darah meningkat, depresi, gangguan tidur, merokok

Diagnosis 

Wawancara medis untuk menilai kemampuan mengingat, perubahan sikap, derajat gangguan ingatan yang terjadi, penyebab keluhan; Pemeriksaan dengan MMSE; Pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan temuan yang diperoleh saat wawancara dan pemeriksaan fisik (pemeriksaan darah, radiologi)

Pengobatan 

Kerja sama antara dokter dengan keluarga penderita, dukungan emosional, modifikasi gaya hidup, terapi sesuai faktor risiko, terapi lingkungan, terapi obat, kontrol rutin kepada dokter

Obat

Acetylcholinesterase inhibitor (donepezil, rivastigmine, dan galantamine), NMDA Receptor Antagonists (memantine) 

Komplikasi

Pneumonia, malnutrisi

Kapan harus ke dokter?

Terdapat gejala penyakit Alzheimer


Pengertian Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah gangguan neurodegeneratif berupa kehilangan struktur dan fungsi sel-sel saraf sehingga kemampuan kognitif menurun. Pada fase awal, penderita Alzheimer akan kehilangan memori jangka pendek, seperti lupa hal-hal yang baru dibicarakan dan sering mengajukan pertanyaan berulang-ulang.

Penyakit ini berisiko meningkat seiring bertambahnya usia dan umumnya muncul di atas usia 65 tahun. Kemungkinan penyakit ini bisa menyerang sebelum usia 65 tahun ditemukan <10%.

Penyakit Alzheimer berbeda dengan pikun (senile dementia). Demensia merupakan istilah umum untuk menggambarkan penurunan kemampuan kognitif, sedangkan alzheimer merupakan penyakit spesifik. Penyakit Alzheimer merupakan penyebab demensia yang paling sering.

Artikel lainnya: Enzim Lithium Mengurangi Risiko Alzheimer

Penyebab Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer berhubungan dengan kematian sel saraf. Faktor genetik berperan dalam meningkatkan risiko penyakit ini.

Gejala Penyakit Alzheimer

Gejala awal penyakit Alzheimer, yaitu:

  • Mudah lupa, baik untuk hal yang sering dilakukan maupun yang baru dilakukan
  • Sering mengulang pertanyaan dan pernyataan
  • Disorientasi waktu dan tempat
  • Kesulitan menyelesaikan tugas-tugas biasa di rumah atau di tempat kerja
  • Kesulitan memahami gambar visual dan hubungan spasial
  • Perubahan mood, kepribadian dan perilaku, misalnya menjadi lebih agresif atau menjadi lebih mudah curiga
  • Penurunan kemampuan fisik, seperti tidak dapat berjalan tanpa bantuan
  • Tidak mampu berbicara dengan tepat

Faktor Risiko Penyakit Alzheimer

Faktor-faktor yang berperan dalam meningkatkan risiko penyakit ini, yaitu:

  • Usia lanjut
  • Riwayat penyakit Alzheimer di keluarga
  • Sindrom Down
  • Penyakit serebrovaskular, seperti stroke
  • Cedera kepala
  • Defisiensi (kekurangan) vitamin D
  • Diabetes tipe 2 (kencing manis)
  • Hipertensi
  • Obesitas
  • Dislipidemia (kadar kolesterol darah meningkat)
  • Depresi
  • Gangguan tidur
  • Merokok

Artikel lainnya: Waspada, Anak Juga Bisa Terkena Demensia

Diagnosis Alzheimer

Dokter akan melakukan wawancara medis terperinci dengan menanyakan ciri-ciri alzheimer yang dialami oleh penderita, riwayat kesehatan, dan lain-lain. Hal ini juga dapat ditanyakan kepada keluarga atau yang serumah dengan penderita.

Selanjutnya, dokter melakukan beberapa pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan untuk menilai kemampuan mengingat, perubahan sikap, derajat gangguan ingatan yang terjadi, dan penyebab keluhan.

Untuk menilai kesehatan mental mungkin dilakukan pemeriksaan dengan Mini Mental State Examination (MMSE). Sedangkan, pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan temuan yang diperoleh saat wawancara dan pemeriksaan fisik, seperti:

  • Pemeriksaan darah (vitamin D total)
  • Pemeriksaan radiologi (CT-scan atau MRI kepala)

Artikel lainnya: Alasan Peneliti Sebut Alzheimer sebagai Diabetes Tipe 3

Pengobatan Alzheimer

Pengobatan penyakit ini memerlukan kerja sama dengan keluarga penderita dan dukungan emosional. Terapi untuk penyakit Alzheimer, terdiri dari:

  • Menerapkan gaya hidup sehat dengan diet gizi seimbang dan olahraga secara teratur 
  • Terapi disesuaikan dengan kondisi penderita, seperti penderita yang memiliki faktor risiko berupa hipertensi, kencing manis, defisiensi vitamin D, dan depresi
  • Terapi lingkungan

Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara membuat penderita Alzheimer merasa lebih nyaman, seperti dengan meletakkan benda-benda penting dalam hidup (dompet, kunci, ponsel) di tempat yang sama setiap harinya. 

  • Terapi obat alzheimer

Obat yang bermanfaat untuk meringankan gejala penyakit ini, seperti:

  • Acetylcholinesterase inhibitor (donepezil, rivastigmine, dan galantamine)
  • N-Methyl D-Aspartate (NMDA) Receptor Antagonists (memantine) 
  • Berobat dan kontrol secara rutin dengan dokter yang merawat

Pencegahan Alzheimer

Beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mencegah penyakit Alzheimer, yaitu:

  • Berhenti merokok
  • Mengendalikan faktor risiko yang mendasari, seperti hipertensi, kencing manis dan berobat rutin ke dokter
  • Mengelola stres dan melakukan relaksasi
  • Berolahraga secara teratur
  • Diet gizi seimbang dan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12, vitamin D, Omega-3, ekstrak kunyit/curcumin, ginkgo, dan vitamin E
  • Menstimulasi kerja otak dengan banyak membaca, menulis, belajar bahasa, memainkan alat musik, berenang, dan berjalan.

Artikel lainnya: Enzim Lithium Mengurangi Risiko Alzheimer

Komplikasi Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer memiliki dampak yang besar terhadap kelangsungan hidup. Perkembangan penyakit Alzheimer bervariasi. Diperkirakan penderita hidup antara 3 hingga 11 tahun setelah diagnosis, tapi beberapa bertahan hidup hingga 20 tahun atau lebih. Tingkat gangguan saat diagnosis dapat memengaruhi harapan hidup. 

Beberapa komplikasi yang dapat muncul pada penderita penyakit Alzheimer adalah:

Pneumonia (peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi)

Penderita penyakit ini mungkin akan kehilangan kendali terhadap fungsi tubuhnya, seperti lupa cara mengunyah dan menelan makanan/minuman. Hal ini meningkatkan risiko untuk menghirup makanan/minuman sehingga berpotensi untuk timbulnya aspirasi paru dan pneumonia.

Malnutrisi (ketidakseimbangan nutrisi tubuh)

Asupan makanan dan minuman yang tidak tepat atau teratur dapat menyebabkan malnutrisi pada penderita penyakit Alzheimer. 

Obat Terkait Penyakit Alzheimer

  • Acetylcholinesterase inhibitor: donepezil, rivastigmine, dan galantamine
  • N-Methyl D-Aspartate (NMDA) Receptor Antagonists: memantine

Kapan Harus ke Dokter?

Sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan mengetahui penyakit yang mendasari penyakit Alzheimer. Segera periksakan dirimu atau mereka yang ada dalam pengawasanmu ke dokter bila merasakan gejala seperti yang telah dijelaskan di atas.

Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi penyakit Alzheimer, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

[LUF]