Masalah THT

Radang Amandel

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 19 Jan 2023

Ditinjau Oleh

Radang amandel atau tonsilitis adalah kondisi peradangan akibat infeksi pada tonsil (amandel). Bagaimana cara mengatasi radang amandel? Simak di sini.

Radang Amandel

Radang Amandel

Dokter Spesialis

Spesialis anak; spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT)

Gejala 

Pembengkakan dan merah pada tonsil, nyeri tenggorokan; ada lapisan putih atau kuning di amandel; lecet atau bisul di tenggorokan; sakit kepala; penurunan nafsu makan 

Faktor Risiko

Usia muda (anak-anak), sering terpapar bakteri (usia sekolah)

Diagnosis 

Pemeriksaan fisik (tonsil), cek usap tenggorokan (throat swab), pemeriksaan hitung sel darah lengkap (complete blood count/CBC)

Pengobatan 

Pengobatan rumahan, pemberian antibiotik, prosedur pembedahan (operasi)

Komplikasi 

Obstructive sleep apnea, selulitis tonsil, abses peritonsillar, demam rematik, peradangan ginjal (glomerulonefritis pasca-streptokokus, artritis reaktif pasca-streptokokus).

Pencegahan 

Cuci tangan lebih sering, ajari anak cara batuk atau bersin yang benar, hindari berbagi makanan, gelas minum, botol air atau peralatan makan dengan orang lain 

Kapan harus ke dokter?

Sakit tenggorokan disertai demam,  sakit tenggorokan yang tidak hilang dalam 24-48 jam, proses menelan yang menyakitkan atau sangat sulit, kelemahan ekstrem, anak rewel, sulit bernapas

Pengertian Radang Amandel

Radang amandel atau tonsilitis adalah kondisi peradangan akibat infeksi pada tonsil (amandel).

Tonsil sendiri merupakan kumpulan kelenjar getah bening yang berada di bagian belakang tenggorokan.

Kelenjar tersebut berfungsi sebagai penyaring untuk menjebak kuman yang masuk ke saluran napas. Selain itu, tonsil juga memproduksi antibodi untuk melawan infeksi.

Tonsilitis umumnya terjadi pada anak-anak dan mudah kambuh. Meski demikian, seiring dengan bertambahnya usia, ketika sistem kekebalan tubuh semakin kuat, perlahan tugas tonsil untuk melindungi tubuh dari infeksi mulai tergantikan.

Nah, saat tonsil sudah tidak lagi bertugas, organ ini perlahan akan menyusut.

Artikel lainnya: Perawatan Rumahan untuk Mengatasi Radang Amandel 

Penyebab Radang Amandel

Radang amandel dapat disebabkan oleh infeksi bakteri ataupun virus. Namun, penyebab radang amandel yang tersering adalah bakteri Streptococcus.

Penyebab umum lainnya adalah virus influenza, adenovirus, virus Epstein-Barr, enterovirus, virus parainfluenza, serta virus herpes simpleks.

Faktor Risiko Radang Amandel

Sementara itu, risiko menderita radang amandel dapat meningkat pada kondisi: 

  • Usia Muda (Anak-anak)

Penyakit radang amandel paling sering menyerang kelompok usia anak-anak. Dan, tonsilitis akibat bakteri paling sering terjadi pada anak usia 5 - 15 tahun.

  • Sering Terpapar Kuman

Anak usia sekolah sangat berhubungan dekat dengan teman sebaya dan sering terpapar virus atau bakteri. Hal tersebut dapat menyebabkan tonsilitis.

Gejala Radang Amandel

Gejala radang amandel yang utama adalah peradangan dan pembengkakan dari amandel. 

Pada kasus yang parah, pembengkakan tonsil dapat menutupi jalan napas dan menyulitkan penderita untuk bernapas. 

Gejala lain tonsilitis juga dapat berupa:

  • Nyeri tenggorokan
  • Amandel menjadi kemerahan
  • Terdapat lapisan putih atau kuning pada amandel
  • Lecet atau bisul di tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Penurunan nafsu makan
  • Sakit telinga
  • Kesulitan menelan atau bernapas lewat mulut
  • Pembengkakan kelenjar di daerah leher atau rahang
  • Demam atau menggigil
  • Bau mulut
  • Pada anak-anak, juga dapat terjadi gejala mual, muntah dan sakit perut

Artikel lainnya: 8 Obat Alami untuk Atasi Amandel Bengkak 

Diagnosis Radang Amandel

Dokter dapat menentukan diagnosis radang amandel melalui gejala klinis dan pemeriksaan fisik.

Dokter biasanya akan memulai dengan pemeriksaan fisik yang meliputi:

  • Menggunakan instrumen untuk melihat tenggorokan anak, atau bisa juga telinga dan hidungnya, yang mungkin juga merupakan tempat terjadinya infeksi.
  • Memeriksa ruam yang dikenal sebagai scarlatina, yang dikaitkan dengan beberapa kasus radang tenggorokan.
  • Meraba atau tindakan palpasi bagian leher anak untuk memeriksa pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening).
  • Mendengarkan napasnya dengan stetoskop.
  • Mengecek adakah pembesaran limpa (kemungkinan ada mononukleosis, yang juga bisa memperparah amandel).

Selanjutnya, dokter juga mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang lain, seperti:

1. Usap Tenggorokan (Throat Swab)

Dengan tes sederhana ini, dokter mengusapkan kapas steril di bagian belakang tenggorokan anak untuk memperoleh sampel sekret.

Sampel selanjutnya akan diperiksa di klinik atau di laboratorium untuk bakteri streptococcus.

2. Hitung Sel Darah Lengkap (CBC)

Dokter mungkin melakukan pemeriksaan hitung sel darah lengkap (CBC) dari sampel darah anak.

Hasil tes ini akan melihat komponen darah mana yang meningkat, normal atau justru di bawah normal.

Tes ini bisa menunjukkan apakah infeksi lebih mungkin disebabkan oleh bakteri ataukah virus.

Pengobatan Radang Amandel

Cara mengobati radang amandel tergantung dari penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi virus, tubuh dapat melawan sendiri infeksi tersebut.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu proses penyembuhan tersebut, seperti:

  • Istirahat yang cukup
  • Minum air hangat atau yang sangat dingin untuk melegakan nyeri tenggorokan
  • Konsumsi makanan yang halus atau lembut
  • Menggunakan vaporizer atau humidifier di kamar
  • Berkumur dengan air garam hangat
  • Mengisap tablet hisap
  • Mengonsumsi obat nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen
  • Hindari zat iritan, misalnya jauhkan rumah Anda dari asap rokok dan produk pembersih yang dapat mengiritasi tenggorokan

Akan tetapi, jika peradangan amandel disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik.

Penisilin yang diminum selama 10 hari adalah pengobatan antibiotik yang paling umum diresepkan untuk radang amandel akibat streptococcus grup A.

Jika anak alergi terhadap penisilin, dokter akan mengganti atau meresepkan antibiotik alternatif.

Si kecil harus minum antibiotik sepenuhnya seperti yang ditentukan bahkan jika gejalanya hilang sama sekali. Penting mengonsumsi antibiotik sampai habis untuk mencegah resistensi.

Jika konsumsi obat radang amandel tidak seperti anjuran dokter dapat mengakibatkan infeksi memburuk atau menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Tidak menyelesaikan antibiotik sepenuhnya, justru meningkatkan risiko demam rematik dan peradangan ginjal yang serius pada anak Anda.

Selain terapi obat, jalan pembedahan juga bisa dilakukan sebagai cara menyembuhkan radang amandel.

Dokter dapat mengangkat seluruh kelenjar tonsil atau tonsilektomi, apabila:

  • Tonsilitis yang sering kambuh
  • Tonsilitis yang persisten atau tidak sembuh
  • Tonsilitis yang menutup jalur napas
  • Tonsilitis yang membuat penderita sulit makan

Amandel atau tonsil adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh, jadi proses tonsilektomi tidak akan dilakukan jika tidak ada indikasi.

Metode tersebut dapat dilakukan secara tradisional menggunakan pisau bedah atau laser, gelombang radio, ataupun kauter.

Operasi tonsilektomi dilakukan dalam pembiusan umum dan berlangsung dari 30–45 menit.

Biasanya penderita yang menjalani tindakan ini dapat pulang ke rumah 4 jam setelah operasi dan akan sembuh total dalam waktu 10 hari.

Pasca-operasi, penderita dapat mengalami nyeri tenggorokan, telinga, rahang dan leher, demam dan sedikit perdarahan dari hidung atau air liur. Obat demam dan antinyeri bisa digunakan untuk membantu proses pemulihan.

Artikel lainnya: Kenali Ciri-Ciri Amandel Normal dan Tidak Normal 

Pencegahan Radang Amandel

Kuman penyebab tonsilitis terbilang cukup menular. Itu sebabnya, pencegahan radang amandel yang terbaik adalah dengan menerapkan gaya hidup bersih pada si kecil. 

Jadi, coba ajari anak untuk:

  • Mencuci tangan secara menyeluruh dan lebih sering, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan
  • Ajari si kecil mengenai adab batuk atau bersin, terutama di tempat umum
  • Hindari berbagi gelas minum, botol air, makanan, serta peralatan makan dengan orang lain
  • Ganti sikat gigi setelah didiagnosis menderita peradangan amandel

Komplikasi Radang Amandel

Penyakit radang amandel yang sering atau berkelanjutan bisa memicu komplikasi, seperti:

  • Obstructive sleep apnea
  • Infeksi menyebar ke jaringan sekitarnya atau selulitis tonsil
  • Infeksi yang mengakibatkan kumpulan nanah di belakang amandel (abses peritonsillar)
  • Demam rematik, kondisi peradangan serius yang dapat memengaruhi jantung, persendian, sistem saraf, dan kulit
  • Peradangan ginjal (glomerulonefritis pasca-streptokokus)
  • Artritis reaktif pasca-streptokokus, suatu kondisi yang menyebabkan radang sendi.

Kapan Harus ke Dokter ?

Sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat jika anak memiliki gejala yang mungkin mengindikasikan radang amandel. 

Hubungi dokter Anda jika anak Anda mengalami:

  • Sakit tenggorokan disertai demam
  • Sakit tenggorokan yang tidak hilang dalam 24 - 48 jam
  • Proses menelan yang menyakitkan atau sulit
  • Kelemahan ekstrem, kelelahan atau nampak rewel

Kemudian segeralah mencari pertolongan tenaga medis, jika anak Anda memiliki salah satu dari tanda-tanda ini:

  • Sulit bernapas
  • Kesulitan menelan yang ekstrem dan sulit makan ataupun minum
  • Mengalami gejala dehidrasi

Jika kamu ingin tahu lebih banyak soal cara mengatasi radang amandel, diskusikan langsung kepada dokter di fitur Tanya Dokter. Kamu juga bisa booking dokter dan berbagai layanan kesehatan dengan fitur Temu Dokter dan Layanan Medis & Lab.

Jangan tunggu sakit #JagaSehatmu setiap hari.

[HNS/NM]