Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
Masalah Saraf dan Otak

Hematoma

dr. Marsita Ayu Lestari, 26 Okt 2023

Ditinjau Oleh dr. Luthfika Shabrina

Icon ShareBagikan
Icon Like

Hematoma adalah kumpulan darah abnormal di luar pembuluh darah akibat robeknya pembuluh darah. Gejalanya beragam tergantung area yang terkena dan bisa menyebabkan pembekuan darah.

Hematoma

Hematoma

Dokter spesialis

kolaborasi antarmultidisiplin kedokteran bergantung pada kondisi kesehatan penderita

Gejala

bergantung pada ukuran dan bagian tubuh yang terdampak; hematoma subkutan, intrakranial, otot, subungual, atau rongga dada

Faktor risiko

tidak memakai alat pelindung diri ketika berkendara, berolahraga, atau aktivitas lainnya yang berisiko cedera; penggunaan obat tertentu (antikoagulan, antiplatelet, kortikosteroid, selective serotonin reuptake inhibitors); kelainan darah (hemofilia, idiopathic  thrombocytopenic purpura, anemia aplastik, penyakit von Willebrand); penyakit terkait gangguan proses pembekuan darah (disseminated intravascular coagulation); mengonsumsi alkohol secara berlebihan; kekurangan vitamin C dalam tubuh

Cara diagnosis

wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang

Pengobatan

bergantung pada tingkat keparahan gejala dan penyebab

Obat

bergantung pada kondisi kesehatan penderita

Komplikasi

komplikasi hematoma otot: myositis ossificans; komplikasi hematoma intrakranial: kejang, herniasi otak; Komplikasi hematoma rongga dada: hemodinamik tidak stabil, syok, kematian; Komplikasi hematoma perut: nyeri, abses, perdarahan hebat; Komplikasi hematoma subungual: fraktur falang distal, kehilangan kuku, osteomielitis

Kapan harus ke dokter?

periksakan diri ke dokter, bila terdapat gejala dan tanda hematoma; segera mencari ke instalasi gawat darurat terdekat, bila terdapat salah satu gejala seperti linglung, jantung berdebar disertai keringat dingin, pucat, pingsan

Pengertian Hematoma

Hematoma adalah kumpulan darah yang tidak normal di luar pembuluh darah akibat robeknya pembuluh darah. Secara umum, hematoma disebabkan oleh benturan keras (trauma) yang ditandai dengan memar disertai nyeri dan bengkak.

Namun, perlu kamu ketahui bahwa memar biasa berbeda dengan hematoma. Kulit memar biasa dapat sembuh tanpa pengobatan dan umumnya bukan kasus serius. Proses penyembuhannya ditandai dengan perubahan warna keunguan atau kebiruan yang perlahan menguning dan memudar sepenuhnya. 

Sebaliknya, hematoma dapat menyebabkan memar yang berisiko membentuk bekuan darah. Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat mengancam jiwa bila tidak diobati. 

Hematoma dapat terjadi di berbagai area tubuh, seperti kulit, lapisan otak, otot, atau organ tubuh. Kondisi yang mengancam jiwa dapat terjadi bergantung pada penyebab dan bagian tubuh yang terdampak. 

Artikel Lainnya: 8 Penyebab Tubuh Gampang Memar, dari Kurang Vitamin Sampai Penyakit Serius

Jenis Hematoma

Berdasarkan lokasinya, hematoma terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

  • Hematoma subkutan. Perdarahan di jaringan kulit akibat robeknya pembuluh darah di bawah kulit.
  • Hematoma otot. Perdarahan jaringan otot yang umumnya terjadi di pinggang atau perut.
  • Hematoma subungual. Perdarahan yang disebabkan oleh pembuluh darah di bawah kuku yang pecah akibat trauma pada tangan atau kaki, seperti memakai sepatu sempit.
  • Hematoma intrakranial. Jenis hematoma pada tengkorak kepala ini terbagi menjadi hematoma epidural dan hematoma subdural. Hematoma epidural adalah perdarahan di ruang antara dura mater (lapisan terluang pelindung otak dan sumsum tulang belakang) dan tulang tengkorak. Sementara hematoma subdural terjadi ketika darah berkumpul di ruang antara arachnoid (selaput yang melekat di permukaan otak dan sumsum tulang belakang) dan dura mater. 
  • Hematoma rongga dada. Perdarahan yang terjadi di ruang ekstratoraks, yaitu di dalam jaringan padat dinding dada.

Penyebab Hematoma

Keadaan yang merusak pembuluh darah sehingga darah merembes ke dalam jaringan tubuh merupakan penyebab hematoma. Secara umum, penyebab hematoma meliputi:

  • Trauma, seperti benturan keras, terjatuh, kecelakaan saat berolahraga atau berkendara, dan tindakan operasi. 
  • Spontan atau tanpa didahului oleh trauma, seperti berbagai kondisi yang memengaruhi gangguan proses pembekuan darah.

Faktor Risiko Hematoma

Berikut berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko hematoma:

  • Tidak memakai alat pelindung diri ketika berkendara, berolahraga, atau aktivitas lainnya yang berisiko cedera
  • Penggunaan obat tertentu, seperti antikoagulan, antiplatelet, kortikosteroid, atau antidepresan (selective serotonin reuptake inhibitors)
  • Kelainan darah, seperti hemofilia,idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP), anemia aplastik, atau penyakit von Willebrand.
  • Penyakit terkait gangguan proses pembekuan darah, seperti disseminated intravascular coagulation (DIC)
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
  • Skorbut (kekurangan vitamin C dalam tubuh)

Gejala Hematoma

Gejala hematoma bergantung pada ukuran hematoma dan bagian tubuh yang terdampak. Berikut masing-masing gejala hematoma menurut area yang terkena:

1. Hematoma Subkutan

Orang yang mengalami hematoma subkutan, akan menunjukkan gejala berikut:

  • Bercak merah tua atau biru kehitaman di kulit
  • Kulit bengkak
  • Nyeri di kulit

2. Hematoma Intrakranial 

Berikut gejala hematoma intrakranial (dalam kepala) yang mungkin terjadi:

3. Hematoma Otot

Berikut ciri-ciri hematoma otot yang umumnya terjadi:

4. Hematoma Subungual

Pada jenis hematoma subungual, gejala yang umumnya terjadi, meliputi:

  • Nyeri hebat dan berdenyut pada jari tangan atau kaki
  • Rasa nyeri meningkat bila jari tangan atau kaki ditekan
  • Pembengkakan pada jari tangan dan kaki
  • Warna kulit jari menjadi merah tua, ungu, atau hitam

5. Hematoma Rongga Dada

Ciri-ciri hematoma pada rongga dada yang umumnya dikeluhkan adalah:

Artikel Lainnya: Arti Warna Memar pada Tubuh Anda

Diagnosis Hematoma

Untuk mendiagnosis hematoma, dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Lalu, dokter akan menanyakan keluhan, riwayat trauma, riwayat penyakit dan pengobatan penderita, riwayat penyakit keluarga, dan hal terkait lainnya. 

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai kesadaran, keadaan umum, tanda-tanda vital, dan bagian tubuh yang terdampak. Sementara pemeriksaan penunjang dipertimbangkan sesuai hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik. 

Pemeriksaan tambahan ini bergantung pada penyebab, faktor risiko, dan bagian tubuh yang terlibat. Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan untuk mendiagnosis hematoma:

  • Pemeriksaan hitung darah lengkap, faktor koagulasi, kimia darah, dan fungsi hati dengan menggunakan sampel darah
  • Rontgen dada untuk mengidentifikasi hematoma akibat trauma pada dada
  • Rontgen tangan atau kaki untuk mengidentifikasi hematoma subungual dan patah tulang jari tangan atau kaki
  • CT scan dan MRI untuk mengidentifikasi hematoma intrakranial atau rongga dada
  • CT angiogram untuk menilai hematoma dan sumber perdarahan
  • Ultrasonografi (USG) untuk mengidentifikasi hematoma perut

Pengobatan Hematoma

Pengobatan hematoma bergantung pada tingkat keparahan gejala dan penyebab. Secara umum, tujuan pengobatan hematoma adalah meringankan gejala, mencegah komplikasi, dan mengatasi kondisi yang mendasari.

Pilihan pengobatan akan didiskusikan oleh penderita atau keluarga bersama dokter yang merawat. Berikut cara mengobati hematoma yang direkomendasikan dokter:

1. Metode RICE 

Metode RICE (rest, ice, compression, elevation) dianjurkan pada kasus hematoma kulit yang ringan dengan cara:

  • Rest: mengistirahatkan area hematoma
  • Ice: menempelkan kompres dingin pada area sakit selama 15-20 menit setiap 2-3 jam selama 24 hingga 48 jam pertama setelah cedera
  • Compression: membalut area sakit untuk mencegah pembengkakan
  • Elevation: meninggikan area tubuh yang sakit melebihi tinggi jantung saat berbaring

2. Edukasi

Pada kasus hematoma yang diduga akibat penggunaan obat tertentu (antikoagulan, antiplatelet, dan sebagainya), sebaiknya konsultasi tentang aturan mengonsumsi dan pemantauan obat tersebut kepada dokter yang merawat. 

3. Tindakan Medis

Tindakan medis tertentu atau pembedahan dipertimbangkan pada kasus hematoma epidural, perut, rongga dada, atau subungual. Berikut tindakan medis yang dipertimbangkan:

  • Tindakan kraniotomi dan evakuasi hematoma untuk hematoma epidural yang dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf.
  • Laparotomi untuk hematoma perut yang umumnya dilakukan oleh dokter spesialis bedah digestif.
  • Torakotomi, tindakan operasi untuk hematoma rongga dada yang dilakukan oleh dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular.
  • Tindakan trepanasi kuku dianjurkan pada hematoma subungual. Selain itu, operasi juga dipertimbangkan pada kasus ini bila disertai dengan fraktur falang distal (patah tulang jari tangan atau kaki). 

4. Minum Obat

Terapi obat bergantung pada kondisi penderita, seperti pemberian infus manitol pada kasus hematoma epidural atau suplementasi oksigen pada kasus hematoma rongga dada. 

Artikel Lainnya: Muncul Memar di Kulit? Waspadai Risiko Penyakitnya

Pencegahan Hematoma

Upaya pencegahan hematoma adalah dengan mengendalikan faktor risikonya, seperti:

  • Memakai alat pelindung diri yang terstandar ketika berkendara, berolahraga, atau melakukan aktivitas berisiko cedera
  • Bila menggunakan obat tertentu (antikoagulan, antiplatelet, kortikosteroid, antidepresan), sebaiknya periksakan diri secara rutin kepada dokter yang merawat
  • Rutin berobat bila mengidap masalah kesehatan terkait kelainan darah dan gangguan proses pembekuan darah
  • Tidak mengonsumsi alkohol
  • Diet gizi seimbang dan mengonsumsi makanan kaya vitamin C sesuai anjuran dokter

Komplikasi Hematoma

Bila tidak diobati dengan tepat, hematoma berisiko menyebabkan komplikasi. Berikut komplikasi hematoma yang mungkin terjadi:

  • Komplikasi hematoma otot: myositis ossificans.
  • Komplikasi hematoma intrakranial: kejang-kejang atau herniasi otak. 
  • Komplikasi hematoma rongga dada: hemodinamik tidak stabil, syok, atau kematian.
  • Komplikasi hematoma perut: nyeri, abses, atau perdarahan hebat.
  • Komplikasi hematoma subungual: fraktur falang distal, kehilangan kuku, atau osteomielitis.

Artikel Lainnya: Suka Olahraga Lari? Waspada, Kuku Kaki Bisa Menghitam

Kapan Harus ke Dokter?

Periksakan diri ke dokter, bila terdapat gejala dan tanda hematoma seperti di atas. Segera mencari pertolongan medis ke instalasi gawat darurat terdekat, bila terdapat salah satu gejala berikut:

Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi hematoma, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Manfaatkan juga layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

(APR)