Obat Gangguan Saraf

Calmlet

apt. Annas Reza, S.Farm, 13 Jun 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Calmlet merupakan obat untuk mengatasi rasa panik dan gelisah tanpa sebab. Adakah manfaat lain dari obat ini? Simak selengkapnya dibawah ini.

Calmlet

Calmlet

Golongan

Obat keras

Kategori 

Obat kesehatan mental

Dikonsumsi oleh

Dewasa 

Bentuk Obat

Tablet

Calmlet untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori D: 

Ada bukti positif bahwa obat ini berisiko terhadap janin manusia. Namun, pada beberapa kasus, penggunaan obat memiliki manfaat lebih besar ketimbang potensi risikonya.

Peringatan Menyusui:

Calmlet dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter jika akan menggunakan obat ini saat menyusui.

Pengertian Calmlet

Calmlet merupakan obat golongan psikotropika yang diproduksi oleh PT Sunthi Sepuri yang mengandung alprazolam. Alprazolam digunakan untuk mengatasi kegelisahan berlebihan atau gangguan panik dan agoraphobia (ketakutan yang ekstrem atau berlebihan terhadap ruang ramai atau tempat umum tertutup). 

Alprazolam bekerja dengan meningkatkan efek asam gamma-aminobutyric (GABA) di otak. GABA adalah neurotransmitter (zat kimia yang digunakan sel saraf untuk berkomunikasi satu sama lain) yang menghambat aktivitas di otak. 

Penggunaan Calmlet harus di bawah pengawasan dokter dan pembelian Calmlet wajib menggunakan resep dokter. Ingin tahu mengenai obat ini selengkapnya? Yuk simak penjelasannya di sini.

Artikel lainnya: Cara Efektif Mengatasi Serangan Panik 

Keterangan

Tablet Calmlet

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas Terapi: Obat kesehatan mental
  • Kandungan: Alprazolam 0.5 mg; Alprazolam 1 mg
  • Kemasan: Box, 10 Strip @10 Tablet
  • Farmasi: PT Sunthi Sepuri.
  • Harga camlet (HET):
  • Calmlet 0.5 mg: Rp. 73.125/strip
  • Calmlet 1 mg: Rp. 112.500/strip

Kegunaan Calmlet

Calmlet digunakan untuk mengurangi kecemasan, gejala depresi, dan gangguan panik dengan atau agorafobia.

Dosis dan Aturan Pakai Calmlet

Calmlet termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus sesuai anjuran dan resep dokter.

Tujuan: gangguan kesehatan mental

Bentuk: tablet

Diminum 0.25 - 0.5 mg 3 kali sehari, maksimal 4 mg perhari dalam dosis terbagi.

Tujuan: gangguan panik

Bentuk: tablet

Dosis awal diminum 0.5 - 1 mg sebelum tidur malam atau 0.5 mg 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 1 mg perhari selama 3 - 4 hari.

Tujuan: pasien manula atau pasien gangguan fungsi hati 

Bentuk: tablet

Dosis awal diberikan 0.25 mg 2 - 3 kali sehari.Dapat diminum sebelum maupun sesudah makan.

Cara Menggunakan Calmlet

  • Ikuti anjuran atau petunjuk dokter saat kamu akan mengonsumsi Calmlet
  • Disarankan untuk mengonsumsi obat di waktu yang sama. Apabila kamu lupa meminum obat, maka segera minum jika jeda dengan waktu minum selanjutnya masih lama. Tapi jika jeda dengan waktu minum berikutnya singkat, maka lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan
  • Calmlet dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Jangan membelah, menghancurkan, atau mengunyah Calmlet, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya overdosis
  • Penggunaan obat yang salah dan berlebihan dapat menyebabkan kecanduan dan overdosis obat 
  • Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba. Konsultasikan pada dokter mengenai efektivitas obat, dokter mungkin akan melakukan penurunan dosis secara bertahap
  • Konsultasikan pada dokter jika keadaan kamu tidak membaik setelah mengonsumsi Calmlet. Mungkin dokter bisa memberikan terapi lain yang sesuai dengan kebutuhanmu

Cara Penyimpanan 

Simpan di tempat kering, suhu 20 - 25°C.

Artikel lainnya: Kenali Mental Breakdown dan Cara Mengatasinya

Efek Samping Calmlet

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Calmlet adalah:

  • Penglihatan kabur
  • Sakit kepala
  • Mengantuk
  • Pusing
  • Ataksia (pudarnya kemampuan koordinasi atas gerakan otot)
  • Amnesia (kondisi terganggunya daya ingat)
  • Kebingungan dan halusinasi
  • Insomnia (gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan untuk tidur)
  • Tremor (getaran atau menggigil yang terjadi secara tidak sadar)
  • Hipotensi (tekanan darah rendah)
  • Gangguan saluran cerna (termasuk mual, muntah, diare maupun sembelit)
  • Ruam kulit
  • Perubahan libido
  • Diskrasia darah (gangguan sel plasma darah)

Overdosis

Penggunaan Calmlet dalam dosis berlebih dapat menyebabkan gejala-gejala berikut:

  • Kebingungan 
  • Koordinasi yang buruk
  • Bicara cadel
  • Detak jantung cepat
  • Tremor

Pada kasus yang parah, overdosis Calmlet dapat mengakibatkan halusinasi, kejang, sulit napas, nyeri dada, hingga koma.

Kontraindikasi

  • Hindari penggunaan Calmlet pada pasien dengan gangguan hati berat
  • Insufisiensi pernapasan berat (paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik)
  • Penggunaan bersamaan dengan ketoconazole dan itraconazole

Interaksi Obat Calmlet dengan Obat Lain

  • Efeknya diperkuat oleh depresan susunan saraf pusat, alkohol, barbiturat
  • Simetidin dan fluvoksamin dapat memengaruhi metabolisme
  • Hindari pemberian golongan obat antijamur golongan azole

Peringatan dan Perhatian

  • Informasikan pada dokter mengenai riwayat alergi yang kamu miliki. Calmlet tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini atau obat golongan benzodiazepine lain, seperti lorazepam atau diazepam.
  • Informasikan pada dokter jika kamu pernah atau sedang menderita glaukoma, myasthenia gravis, gagal hati, gagal ginjal, atau sleep apnea. Calmlet tidak boleh diberikan kepada pasien dengan kondisi tersebut.
  • Konsultasikan pada dokter mengenai penggunaan Calmlet jika kamu pernah atau sedang mengalami kecanduan alkohol, penyalahgunaan NAPZA, atau gangguan mental, seperti depresi atau pikiran untuk bunuh diri.
  • Informasikan pada dokter jika kamu sedang atau pernah menderita penyakit hati, penyakit ginjal, kejang, atau gangguan pernapasan, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Calmlet, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Jangan berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Calmlet, karena obat ini bisa menyebabkan pusing dan kantuk.
  • Informasikan pada dokter jika kamu sedang hamil, menyusui, atau ingin merencanakan kehamilan. Gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama menjalani pengobatan dengan Calmlet.
  • Informasikan pada dokter jika kamu sedang menggunakan obat golongan opioid, obat antijamur, ritonavir, atau suplemen herbal St. John's wort. Beri tahu juga mengenai obat atau suplemen lain untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Informasikan pada dokter jika kamu sedang menggunakan Calmlet sebelum menjalani operasi atau prosedur medis apa pun, termasuk operasi gigi.
  • Segera kunjungi dokter jika kamu mengalami reaksi alergi obat, seperti overdosis, kecanduan, atau efek samping serius setelah menggunakan Calmlet.

Artikel Lainnya: Pilihan Meditasi untuk Mengatasi Serangan Panik

Kategori kehamilan

Kategori D

Ada bukti positif yang menimbulkan risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Peringatan Kehamilan 

Boleh digunakan jika obat memiliki manfaat lebih besar daripada potensi risikonya.

Peringatan Menyusui

Calmlet dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat.

Penyakit Terkait

Rekomendasi Obat Sejenis Calmlet

Segera atasi gangguan kecemasan yang dialami dengan penanganan yang tepat. Yuk #JagaSehatmu fisik maupun mental dengan download aplikasi KlikDokter dan rasakan kemudahan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online

[LUF]