Obat Antiinflamasi

Diclofenac

apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm, 20 Jun 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Diclofenac digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan (inflamasi). Simak penjelasan selengkapnya mengenai cara penggunaan dan manfaatnya di sini.

Diclofenac

Diclofenac

Golongan

obat keras

Kategori obat

obat antinyeri

Dikonsumsi oleh

dewasa 

Bentuk obat

tablet, kaplet, gel, injeksi, suppositoria

Diclofenac untuk ibu hamil dan menyusui

kategori D:  Studi ibu hamil terbukti berisiko pada janin pada kehamilan trimester ketigas.

peringatan menyusui: Diclofenac diketahui dapat terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan sebelum berkonsultasi dengan dokter.

  • Gel Voltaren, Flamar, Aclonac, Voltadex
  • Injeksi : Fenaren
  • Suppositoria Voltaren

Pengertian Diclofenac

Diclofenac adalah obat yang digunakan untuk membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan (inflamasi) ringan sampai sedang. Ada dua bentuk Diclofenac, yaitu Diclofenac Sodium dan Diclofenac Potassium. Perbedaan antara keduanya adalah Diclofenac Potassium lebih cepat terserap dibandingkan Diclofenac Sodium. Bentuk yang lebih cepat terserap digunakan untuk meredakan nyeri lebih cepat, sedangkan bentuk yang lebih lambat terserap digunakan untuk mengurangi peradangan.

Diclofenac digunakan untuk membantu mengobati nyeri otot, sakit punggung, sakit gigi, kram saat menstruasi, dan cedera olahraga. Tak hanya itu, Diclofenac juga membantu mengurangi rasa sakit, bengkak, dan kekakuan sendi yang disebabkan oleh arthritis agar kamu bisa menjalani aktivitas sehari-hari tanpa rasa nyeri.

Diclofenac termasuk dalam golongan obat keras yang hanya diperoleh dengan resep dokter. Diclofenac tersedia dalam bentuk tablet, kaplet, gel, injeksi, dan suppositoria. Kamu ingin tahu penjelasan obat ini lebih lanjut? Yuk, cek di sini.

Artikel lainnya: Habis Terpeleset? Ini Bahaya dan Cara Mengatasinya 

Keterangan

1. Diclofenac Tablet

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: obat antinyeri
  • Kandungan: Diclofenac Sodium 25 mg dan 50mg; Diclofenac Potassium 25 mg dan 50 mg
  • Kemasan: Dus, 5 strip @ 10 tablet
  • Produksi: Erela; Phapros; Hexpharm Jaya; Novell Pharmaceutical Lab; Pharos Indonesia; Etercon Pharma; Supra Ferbindo Farma; Kimia Farma; Dexa Medica; Bernofarm; Indofarma; Guardian Pharmatama; Mulia Farma Suci; Medikon Prima Laboratories; First Medifarma
  • Harga Diclofenac tabletDiclofenac sodium 25 mg: Rp 3.810 - 8.660/strip, Diclofenac sodium 50 mg: Rp 4.500 - 9.000/strip, Diclofenac potassium 25 mg: Rp 7.830/strip, Diclofenac potassium 50 mg: Rp 9.840/strip
  • Merek dagang: Cataflam, Kamaflam, Flamar, Klotaren, Voltaren, Renadinac, Voltadex, Samcofenac

2. Diclofenac Kaplet

  • Golongan : Obat keras
  • Kelas terapi : Obat antinyeri
  • Kandungan Diclofenac Potassium 50 mg
  • Kemasan : Dus, 10 strip @ 10 kaplet
  • Produksi : Pyridam Farma
  • Harga Diclofenac kaplet : Rp 7.600/strip

3. Diclofenac Gel

  • Golongan: Obat bebas terbatas
  • Kelas terapi: Obat antinyeri
  • KandunganDiclofenac Diethylamine 10 mg/gram
  • Kemasan: Dus, tube @ 20 gram dan 50 gram
  • Produksi: Etercon Pharma
  • Harga Diclofenac gel: Rp 12.541/tube

4. Diclofenac Injeksi

  • Golongan : Obat keras
  • Kelas terapi : Obat antinyeri
  • Kandungan Diclofenac sodium 75 mg/3 mL
  • Kemasan : Dus, 10 ampul @ 3 mL
  • Produksi : Bernofarm
  • Harga Diclofenac injeksi : Rp 67.500/ampul (Fenaren Injeksi)

5. Diclofenac Tetes Mata

  • Golongan : Obat keras
  • Kelas terapi : Obat antinyeri
  • Kandungan Diclofenac Sodium 1 mg
  • Kemasan : Dus, Drop@5 mL, Catch cover, 5 botol plastik @ 0.6 mL
  • Produksi : Bernofarm
  • Harga Diclofenac tetes mata : Rp 60.100 (Cendo Noncort), Rp 59.000 (Flamar Eye Drop)

7.Diclofenac Suppositoria

  • Golongan : Obat keras
  • Kelas terapi : Obat antinyeri
  • Kandungan Diclofenac sodium 100 mg
  • Kemasan : Dus, 2 strip @ 5 suppositoria
  • Produksi : Novartis Indonesia
  • Harga Diclofenac suppositoria: Rp 25.106/suppos

Kegunaan Diclofenac

Diclofenac digunakan untuk membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan (inflamasi).

Dosis dan Aturan Pakai Diclofenac

Diclofenac termasuk dalam golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

Tujuan: Nyeri akut

Bentuk: Kaplet dan tablet

  • Dewasa: Untuk kasus ringan hingga sedang: 50 mg diminum 2 - 3 kali sehari. Tablet salut enterik 75 - 150 mg setiap hari dalam 2 - 3 dosis terbagi.
  • Anak usia > 14 tahun: 25 mg diminum 3 kali sehari atau 50 mg diminum 2 kali sehari.

Tujuan: Dismenorea primer (nyeri saat menstruasi)

Bentuk: Kaplet dan tablet

  • Dewasa: 50 mg diminum 3 kali sehari.

Tujuan: Migrain

Bentuk: Kaplet dan tablet

  • Dewasa: Dosis awal: 

Diberikan dosis 50 mg pada tanda-tanda pertama serangan. Jika gejalanya menetap setelah 2 jam, mungkin perlu dosis tambahan 50 mg. Jika masih diperlukan, minum 50 mg setiap 4 - 6 jam. Maksimal 200 mg setiap hari.

Tujuan: Demam yang berhubungan dengan infeksi telinga, hidung atau tenggorokan (THT), nyeri pasca operasi

Bentuk: Kaplet dan tablet

  • Anak usia > 9 tahun dengan berat badan ≥35 kg: Tablet salut enterik: 2 mg/kg berat badan setiap hari dalam 3 dosis terbagi.

Tujuan: Gangguan persendian

Bentuk: Kaplet dan tablet

  • Dewasa: 50 mg diminum 2 - 3 kali sehari. Tablet salut enterik 75 - 150 mg setiap hari dalam 2 - 3 dosis terbagi.
  • Anak usia > 14 tahun: 25 mg diminum 3 kali sehari atau 50 mg diminum 2 kali sehari.

Tujuan: Meredakan nyeri dan peradangan, nyeri otot, keseleo, osteoarthritis

Bentuk: Gel

  • Dewasa: Oleskan tipis-tipis Diclofenac gel pada daerah tubuh yang nyeri sebanyak 2 kali sehari.

Tujuan: Meredakan nyeri setelah operasi katarak

Bentuk: Tetes mata

  • Dewasa: Berikan 1 tetes pada mata yang nyeri sebanyak 4 kali sehari selama 2 minggu. Pengobatan dimulai 24 jam setelah operasi.

Tujuan: Meredakan nyeri kolik ginjal

Bentuk: Injeksi muskular

  • Dewasa: 75 mg jika perlu, dapat diulangi setelah 30 menit. Dosis maksimal 150 per hari. Durasi maksimal penggunaan 2 hari.

Tujuan: Meredakan nyeri dan peradangan

Bentuk: Injeksi muskular

  • Dewasa: 75 mg sekali sehari. Dosis maksimal 150 mg per hari. Durasi maksimal pengobatan 2 hari.

Tujuan: Meredakan nyeri pasca operasi

Bentuk: Injeksi intravena

  • Dewasa: 75 mg diberikan melalui infus intravena selama 30 - 120 menit. Dosis dapat diberikan kembali setelah 4 - 6 jam (jika diperlukan). Dosis maksimal 150 mg per hari. Durasi maksimal penggunaan 2 hari.

Tujuan: Meredakan nyeri dan peradangan

Bentuk: Suppositoria

Dewasa: 75 - 150 mg per hari terbagi menjadi beberapa dosis.

Cara Menggunakan Diclofenac

1. Tablet dan Kaplet

  • Bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan atau ikuti anjuran dokter.
  • Diclofenac kaplet dan tablet sebaiknya diminum sesudah makan. Diclofenac kaplet dan tablet dapat ditelan secara utuh, jangan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan. Telan dengan meminum segelas air putih .
  • Dianjurkan mengonsumsi Diclofenac secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa meminum obat, segera minum jika jeda jadwal minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jiika sudah dekat, maka abaikan jangan menggandakan dosis.

2. Gel

  • Bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan atau ikuti anjuran dokter.
  • Cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan Diclofenac gel.
  • Hindari obat mengenai mata, hidung, atau mulut. Jika terkena area tersebut segera bilas dengan air.
  • Oleskan gel tipis-tipis pada bagian kulit yang sakit.
  • Jangan menutup permukaan kulit yang dirawat dengan perban atau penutup lain. kecuali dokter kamu menyarankannya.
  • Dianjurkan menggunakan Diclofenac gel secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa menggunakannya, segera gunakan jika jeda jadwal penggunaan obat berikutnya belum terlalu dekat Jika sudah dekat, maka abaikan jangan menggandakan dosis.

3. Tetes Mata

  • Bacalah instruksi aturan penggunaan yang tertera pada kemasan atau ikuti anjuran dokter.
  • Sebelum dan sesudah menggunakan tetes mata, harus cuci tangan terlebih dahulu.
  • Kocok tetes mata lalu buka tutup dan periksa bagian ujung penetes. Pastikan tidak retak atau rusak.
  • Buka tetes mata. Hindari menyentuh bagian ujung penetes untuk mencegah kontaminasi.
  • Condongkan kepala ke belakang, tarik bagian kelopak bagian bawah mata menggunakan jari telunjuk sehingga kelopak mata membentuk kantung.
  • Teteskan tetes mata, tutup mata, dan biarkan selama 1–2 menit.
  • Bersihkan sisa cairan di wajah kamu dengan tisu bersih.
  • Setelah obat digunakan, tutup rapat kembali tetes mata kemudian cuci tangan kembali.
  • Jangan gunakan tetes mata untuk lebih dari 1 orang.
  • Jika kamu menggunakan lensa kontak, kamu harus melepasnya sebelum menggunakan obat tetes mata. Tunggu setidaknya 15 menit sebelum memasang lensa kontak mata.
  • Jika kamu menggunakan lebih dari satu tetes mata, berikan jeda selama 5 menit.
  • Dianjurkan menggunakan tetes mata secara teratur pada jam yang sama setiap harinya. Bila lupa menggunakan obat, segera gunakan jika jeda jadwal penggunaan obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

4. Injeksi

  • Diclofenac injeksi hanya dapat diberikan oleh tenaga medis di bawah pengawasan dokter.
  • Selama menggunakan Diclofenac injeksi ikuti saran yang dokter kamu anjurkan.

5. Suppositoria

  • Sebelum menggunakan suppositoria, cucilah tanganmu menggunakan air mengalir menggunakan sabun.
  • Ambil suppositoria dari lemari pendingin, buka bungkusnya dan lunakan suppositoria dengan sedikit air bersih.
  • Berbaring, lalu miringkan tubuh kamu dan tarik kaki kanan setinggi perut dan bagian kiri pada posisi lurus.
  • Angkat pantat dengan tangan kanan agar area lubang anus terbuka untuk menjangkau bagian anus.
  • Masukkan suppositoria ke dalam anus dengan mendahulukan bagian yang runcing, lalu dorong dengan jari telunjuk sampai benar-benar masuk sedalam sekitar 2 cm dari lubang anus, sampai obat tidak terdorong keluar lagi.
  • Luruskan kakimu, tetap berbaring miring selama 15 menit, agar suppositoria tidak keluar lagi.
  • Cuci tangan kamu setelah menggunakan suppositoria.

Artikel lainnya: Nyeri Sendi dan Nyeri Otot, Apa Bedanya?

Cara Penyimpanan

  • Simpan Diclofenac tablet, kaplet, dan injeksi pada suhu 20 - 25 ° C, di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung serta jauhkan dari jangkauan anak-anak .
  • Simpan Diclofenac suppositoria pada suhu 2 - 8° C atau dalam lemari pendingin (bukan di freezer) untuk menjaga suppositoria tetap dalam keadaan utuh.
  • Simpan Diclofenac tetes mata pada suhu 20-25 ° C, di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung serta jauhkan dari jangkauan anak-anak. Setelah dibuka hanya dapat digunakan 30 hari untuk eye drop dan 3 hari untuk minidose.

Efek Samping Diclofenac

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Diclofenac, antara lain:

Overdosis

  • Jangan menggunakan obat melebihi dosis yang telah ditentukan.
  • Gejala overdosis, seperti lesu, tinnitus, sakit kepala, mengantuk, mual, muntah, diare, pusing, disorientasi, eksitasi, nyeri epigastrium, pendarahan saluran cerna, kejang, hipertensi, depresi pernapasan, gagal ginjal akut, dan koma.
  • Jika hal tersebut terjadi, segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Kontraindikasi

  • Hipersensitif
  • Sebaiknya tidak diberikan kepada pasien yang mengalami asma, urtikaria atau reaksi alergi setelah terapi aspirin atau NSAID
  • Penyakit jantung iskemik
  • Gagal ginjal dan hati
  • Wanita hamil dan ibu menyusui

Interaksi Obat Diclofenac dengan Obat Lain

  • Diclofenac dapat berinteraksi dengan lithium, digoxin, diuretik dan antihipertensi lainnya, kortikosteroid, antibakteri kuinolon, inhibitor CYP2C9, antikoagulan, antiplatelet, metotreksat, siklosporin, warfarin, antidiabetik, fenitoin.
  • Informasikan pada dokter atau apoteker jika kamu sedang mengonsumsi suplemen, obat lain atau produk herbal lainnya.

Artikel lainnya: Otot dan Sendi Jangan Asal Pilih Salep Nyeri dan Pegal, Perhatikan Ini!

Peringatan dan Perhatian

  • Informasikan pada dokter jika kamu alergi terhadap Diclofenac atau jangan meminum Diclofenac bila alergi terhadap kandungan di dalamnya.
  • Informasikan pada dokter jika kamu sedang hamil atau menyusui.
  • Informasikan pada dokter jika kamu memiliki riwayat stroke, gangguan jantung, asma, gangguan hati, gangguan ginjal, dan hipertensi.
  • Jangan gunakan obat ini sebelum atau sesudah operasi bypass jantung.
  • Hati-hati penggunaan pada penderita tukak lambung.
  • Jangan konsumsi Diclofenac dalam jangka panjang.
  • Jangan gunakan obat AINS lain selama menggunakan Diclofenac.
  • Segera temui dokter jika mengalami alergi, overdosis, atau efek samping yang serius setelah mengkonsumsi Diclofenac.

Kategori Kehamilan

Kategori C

Studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya risiko pada janin, tapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Kategori D untuk trimester ketiga 

Studi pada ibu hamil terbukti berisiko pada janin.

Peringatan Kehamilan

Informasikan pada dokter jika kamu akan menggunakan Diclofenac saat hamil atau sedang menjalankan program kehamilan.

Peringatan Menyusui

Diclofenac diketahui dapat terserap ke dalam ASI. Jangan gunakan Diclofenac sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Penyakit Terkait

Rekomendasi Obat Sejenis Diclofenac

Segera atasi rasa nyeri dan #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter. Rasakan kemudahan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online

[LUF]