Pengertian Tramofal
Tramofal diindikasikan untuk meredakan rasa nyeri sedang hingga berat. Tramofal bekerja dengan menghambat pengambilan kembali norepinefrin, serotonin dan meningkatkan pelepasan serotonin, sehingga merubah persepsi dan respons terhadap rasa sakit dengan mengikat reseptor opiat di susunan saraf pusat dan dapat meredakan rasa nyeri.
Artikel Lainnya: 14 Penyebab Badan Terasa Sakit Semua yang Sering Terjadi
Keterangan Tramofal
Berikut adalah beberapa hal mengenai Tramofal, dari golongan obat hingga estimasi harga:
- Golongan: Obat Keras.
- Kelas Terapi: Analgesik Opioid.
- Kandungan: Tramadol 50 mg.
- Bentuk: Kapsul.
- Satuan Penjualan: Strip.
- Kemasan: Box, 5 Strip @ 10 Kapsul
- Farmasi: Ifars
- Harga Tramofal: Rp 120.000 - Rp 150.000 / Strip.
Kegunaan Tramofal
Tramofal digunakan untuk meredakan rasa nyeri sedang hingga berat.
Dosis dan Aturan Pakai Tramofal
Tramofal merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras, harus digunakan berdasarkan resep dokter. Aturan penggunaannya secara umum adalah:
- Dewasa: Per oral nyeri sedang hingga berat, 50-100 mg setiap 4-6 jam.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius.
Artikel Lainnya: Nyeri Sendi dan Nyeri Otot, Apa Bedanya?
Efek Samping Tramofal
Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan tramofal, yaitu
- Kejang
- Pusing
- Sakit kepala
- Mengantuk dan lemah
- Gangguan pencernaan (konstipasi, mual, muntah, diare, sakit perut, perut kembung, kehilangan berat
- Stimulasi SSP (Kecemasan, euforia, halusinasi)
- Gejala menopause (berhentinya menstruasi secara permanen)
- Kebingungan
- Dermatitis (ruam, urtikaria atau biduran)
- Kesulitan berkemih
- Gangguan menstruasi
Overdosis
Penggunaan Tramadol yang melebihi dosis anjuran dapat menimbulkan:
- Gejala miosis
- Muntah
- Kulit dingin dan lembab
- Depresi pernapasan
- Lesu
- Otot rangka lembek
- Koma
- Kejang
- Bradikardia
- Hipotensi
- Henti jantung
- Kolaps jantung
Kontraindikasi
- Keracunan akut dengan hipnotik, analgesik aksi sentral, opioid, obat psikotropika, atau alkohol
- Gangguan ginjal dan hati berat.
- Epilepsi (kejang) yang tidak terkontrol
- Penggunaan bersamaan dengan Monoamine Oksidase Inhibitor (MAOI) atau dengan 2 minggu setelah penarikan MAOI.
- Hiperkapnia atau depresi pernafasan yang signifikan dalam pengaturan yang tidak dipantau atau tidak adanya peralatan resusitasi.
- Asma bronkial akut atau berat
Interaksi Tramofal dengan Obat Lainnya
- Peningkatan risiko kejang atau sindrom serotonin dengan SSRI, serotonin-norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI),dan obat penurun kejang lainnya (Bupropion, mirtazapine, tetrahydrocannabinol).
- Peningkatan ekimosis dengan turunan kumarin (Warfarin).
- Dapat mempotensiasi efek anti-depresan norepinefrin, agonis 5-HT atau litium.
- Konsentrasi serum menurun dengan carbamazepine.
Artikel Lainnya: Waspada, Ini Deretan Penyebab Nyeri Sendi yang Mesti Kamu Ketahui
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Tramofal ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
Perhatian Menyusui
Tramadol dapat masuk ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan.