Obat Kulit

Kalmicetine

apt. Yasmin Azhar, S.Farm, 05 Okt 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kalmicetine adalah obat yang mengandung chloramphenicol untuk mengatasi demam tifoid, meningitis riketsia, dan kolera. Obat ini tersedia dalam bentuk sediaan kapsul, suspensi dan salep.

Kalmicetine

Kalmicetine 

Golongan

obat keras

Kategori obat

antibiotik

Dikonsumsi oleh

dewasa dan anak-anak

Bentuk obat

kapsul, suspensi, dan salep

Kalmicetine untuk ibu hamil dan menyusui

kategori C: studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin. Namun, tidak ada studi yang terkontrol pada wanita hamil. 


peringatan menyusui: Kalmicetine dapat terekskresi melalui air susu ibu. Tidak disarankan menggunakan obat tanpa adanya rekomendasi dokter.


Pengertian Kalmicetine

Kalmicetine adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi penyakit tipes (demam tifoid) yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi

Kandungan utama dari Kalmicetine adalah chloramphenicol yang cara kerjanya menghambat sintesis protein bakteri sehingga ampuh mengobati infeksi. 

Selain penyakit tipes, dokter kadang meresepkan Kalmicetina untuk mengobati riketsia, kolera, psittacosis, dan meningitis. Di pasaran, kamu bisa menemukan kalmicetin dalam sediaan kapsul, salep, dan suspensi. Hingga kini, belum tersedia Kalmicetine dalam bentuk sirup.

Pada sediaan salep, Kalmicetine dapat diresepkan untuk mengobati infeksi kulit bernanah. Pada beberapa kasus, Kalmicetine juga digunakan untuk menyembuhkan luka bakar yang terinfeksi dan mencegah infeksi pada luka bedah. 

Namun, penggunaan Kalmicetine dengan indikasi tersebut harus di bawah pengawasan dokter. 

Artikel Lainnya: Benarkah Penyakit Tipes Bisa Menular?

Keterangan Obat Kalmicetine

1. Kalmicetine Kapsul

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antibiotik
  • Kandungan Kalmicetin: chloramphenicol 250 mg
  • Kemasan: dus, 10 blister @10 kapsul
  • Produksi: Kalbe Farma
  • Harga Kalmicetine kapsul: Rp 80.000-Rp 23.000/strip

2. Kalmicetine Suspensi 

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antibiotik
  • Kandungan: chloramphenicol 125 mg
  • Kemasan: dus, 1 botol plastik @60 ml.
  • Produksi: Kalbe Farma
  • Harga Kalmicetine suspensi: Rp 15.000 - Rp 35.000/botol

3. Kalmicetine Salep 

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antibiotik
  • Kandungan: chloramphenicol 20 mg
  • Kemasan: dus, 1 tube @15 gram.
  • Produksi: Kalbe Farma
  • Harga Kalmicetine salep: Rp 15.000-Rp 37.000/tube

Kegunaan Kalmicetine

Manfaat penggunaan Kalmicetine adalah untuk mengobati berbagai infeksi berikut:

  • Demam tifoid
  • Meningitis (peradangan pada lapisan pelindung otak)
  • Infeksi kolera (diare parah akibat infeksi Vibrio cholerae)
  • Infeksi riketsia (infeksi bakteri Rickettsia typhi pada kutu)
  • Psittacosis (infeksi bakteri yang berasal dari burung)
  • Luka bakar yang terinfeksi
  • Infeksi kulit bernanah

Kalmicetine juga digunakan untuk pencegahan infeksi pada luka bedah. 

Dosis dan Aturan Pakai Kalmicetine

Kalmicetine tergolong obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan obat secara umum:

Tujuan: Tipes, paratifus, infeksi H.pylori, infeksi Salmonella Sp, psittacosis, rickettsia, meningitis, dan kolera

Bentuk: Kalmicetine kaplet dan suspensi

Dosis yang direkomendasikan:

  • Dewasa, anak-anak,dan bayi usia di atas 2 minggu: 50 mg/kg bobot badan, dibagi 3-4 dosis dalam sehari.
  • Bayi usia di bawah 2 minggu: 25 mg/kg bobot badan, dibagi 2 dosis dalam sehari.

Penggunaan obat pada bayi harus berdasarkan persetujuan dari dokter.

Tujuan: Infeksi kulit

Bentuk: Kalmicetine salep

Dosis yang direkomendasikan:

  • Dewasa: Oleskan 2-4 kali sehari

Cara Menggunakan

Gunakan Kalmicetine sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.

Berikut adalah aturan pakai obat Kalmicetine yang perlu kamu patuhi:

1. Kalmicetine Kaplet

  • Kalmicetine kaplet dapat diminum utuh dengan segelas air putih pada saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan).
  • Jangan mengunyah, membelah, menghancurkan obat.
  • Konsumsi obat pada waktu yang sama.

2. Kalmicetine Suspensi

  • Sebelum menggunakan obat dapat dikocok terlebih dahulu.
  • Obat dapat diminum menggunakan sendok takar sesuai dengan dosis yang telah ditentukan. 

3. Kalmicetine Salep

  • Sebelum dan sesudah menggunakan obat cuci tangan dengan sabun dan air bersih.
  • Oleskan salep pada area yang terinfeksi secara tipis-tipis.

Apabila kamu lupa menggunakan obat, segera pakai obat jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jeda jedanya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan.

Kalmicetin merupakan antibiotik yang penggunaannya harus dihabiskan. Tujuannya, untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik.

Cara Penyimpanan

Simpan obat Kalmicetine pada suhu di bawah 25o Celsius, di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari cahaya matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Obat Kalmicetine yang belum dibuka dari kemasan primernya dapat digunakan hingga batas waktu kadaluarsa berakhir. Kalmicetine kaplet yang sudah dibuka dapat digunakan hingga 6 bulan ke depan, dengan waktu kadaluarsa yang tertinggal lebih dari satu tahun.

Sementara Kalmicetine suspensi dapat digunakan hingga 6 bulan kedepan menurut peraturan Kementerian Kesehatan. Penggunaan Kalmicetine salep dapat digunakan hingga 6 bulan ke depan berdasarkan peraturan Kementerian Kesehatan, namun sebaiknya penggunaan obat tidak lebih dari satu bulan setelah kemasannya dibuka.

Artikel Lainnya: Mengenal Vaksin Tifoid untuk Cegah Penyakit Tipes

Efek Samping Kalmicetine

Beberapa efek samping yang sering terjadi setelah penggunaan obat Kalmicetine secara oral, di antaranya:

Sementara untuk Kalmicetine salep, efek samping yang mungkin terjadi, di antaranya:

  • Gangguan penglihatan sementara atau penglihatan tampak kabur.
  • Sensasi Terbakar pada kulit diikuti dengan perih dan kemerahan.
  • Ruam kulit.
  • Gatal.
  • Bengkak terutama pada wajah, lidah dan tenggorokan.

Obat Kalmicetine dapat bekerja secara sistemik dan dapat menyebabkan efek samping yang fatal, seperti:

Overdosis

Apabila digunakan berlebihan, overdosis Kalmicetine bisa memicu gejala seperti:

  • Mual dan muntah.
  • Perut kembung.
  • Hipotensi (tekanan darah rendah).
  • Henti jantung.
  • Koma.

Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas atau segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Interaksi Obat Kalmicetine dengan Obat Lain

Obat Kalmicetine dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti: 

  • Kalmicetine tidak dianjurkan diminum bersama dengan citalopram tacrolimus, dan voriconazole.
  • Dapat meningkatkan risiko efek samping apabila digunakan bersamaan dengan obat Ceftazidime, klorpropamid, dan cyanocobalamin.
  • Penggunaan obat Kalmicetine dengan asam asetat salisilat dapat meningkatkan terjadinya perdarahan.
  • Kombinasi obat antara Kalmicetin dengan Acenocoumarol akan meningkatkan konsentrasi serum dari Acenocoumarol 
  • Penurunan ekskresi atau pengeluaran obat asiklovir dalam darah apabila digunakan bersamaan dengan kalmicetin.
  • Penggunaan obat Kalmicetine dengan vaksin BCG dapat menurunkan potensi terapeutik dari vaksin.
  • Tidak dianjurkan untuk menggunakan obat kalmicetine bersamaan dengan cimetidine karena dapat meningkatkan risiko anemia aplastik.

Peringatan dan Perhatian

Penggunaan obat dalam jangka panjang akan beresiko menyebabkan anemia aplastik, trombositopenia dan granulositopenia. Jadi, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah lengkap secara berkala.

Setelah 4-6 minggu penggunaan kalmicetine dosis tinggi , dilaporkan dapat menyebabkan gangguan keratoderma (kulit yang menguning). Sebaiknya berhati-hati dalam menggunakan obat apabila ditemukan gejala tersebut dan segera konsultasikan kepada dokter.

Disarankan untuk berhenti merokok selama menggunakan obat karena dapat meningkatkan penyakit jantung koroner.

Kontraindikasi

Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan kalmicetine:

  • Pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap salah satu kandungan obat dan mengalami gejala seperti angioedema, bronkospasme, dan urtikaria (biduran).
  • Bayi usia kurang dari satu minggu.
  • Bayi yang lahir prematur.

Artikel Lainnya:  8 Obat Alami untuk Redakan Sakit Tipes, Coba di Rumah!

Kategori Kehamilan dan Menyusui

Obat Kalmicetine masuk kategori C untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya, studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik, embriosidal atau lainnya). Namun, tidak ada studi terkontrol pada wanita.

Obat dapat digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari resikonya. Namun konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter kamu sebelum mengonsumsi kalmicetin saat hamil atau dalam masa program kehamilan.

Informasikan dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan. Terapi akan dipertimbangkan tergantung kondisi kehamilan kamu. 

Selain itu, Kalmicetine juga dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Penyakit Terkait 

Rekomendasi Obat Sejenis Kalmicetine

Ingin tahu lebih banyak informasi seputar #JagaSehatmu? Yuk, download aplikasi KlikDokter! Jangan lupa, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter lebih mudah dan cepat!

(APR)