HomeInfo SehatCovid-19Penyintas COVID-19 Berisiko Alami Komplikasi Kardiovaskular
Covid-19

Penyintas COVID-19 Berisiko Alami Komplikasi Kardiovaskular

Aditya Prasanda, 25 Feb 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa penyintas COVID-19 dapat mengalami masalah kardiovaskular satu tahun pascainfeksi. Simak temuannya di sini.

Penyintas COVID-19 Berisiko Alami Komplikasi Kardiovaskular

Studi terbaru menemukan bahwa komplikasi COVID menimbulkan sejumlah penyakit kardiovaskular dalam jangka panjang. Penyakit kardiovaskular merupakan sederet gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

Berdasarkan riset yang digagas Veteran Affairs (VA) St. Louis Health Care System, di Amerika Serikat, infeksi virus corona meningkatkan risiko komplikasi penyakit kardiovaskular pada penyintas COVID-19. Hal ini terjadi selang satu tahun penyintas dinyatakan sembuh dari infeksi SARS-CoV-2.

Lantas, bagaimana coronavirus memicu masalah pada jantung dan pembuluh darah? Gangguan kardiovaskular apa saja yang mungkin dialami penyintas COVID-19? Yuk, simak temuannya lewat ulasan berikut.

Komplikasi Penyakit Kardiovaskular pada Pengidap COVID-19

Penelitian yang dimuat jurnal Nature Medicine pada 7 Februari 2022 lalu menganalisis riwayat kesehatan 153.760 penyintas COVID-19 yang tergabung dalam US Department of Veterans Affairs.

Para peserta merupakan pensiunan tentara. Ketika pertama kali terinfeksi virus corona, data mereka dihimpun US Department of Veterans Affairs. Para peneliti kemudian memantau kondisi kesehatan peserta selama satu tahun penuh.

Hasil studi mengungkapkan bahwa 30 hari pertama setelah terinfeksi coronavirus, risiko komplikasi penyakit kardiovaskular pasien turut meningkat.  

Artikel Lainnya: Ini Antibodi Penyebab Penggumpalan Darah pada Pasien COVID

Risiko gangguan kardiovaskular yang muncul, antara lain penyakit cerebrovascular (gangguan pembuluh darah di otak), masalah pembuluh darah secara umum, serangan jantung, peradangan jantung, gagal jantung, aritmia (gangguan irama jantung), serta pembekuan darah jangka panjang.

Semakin parah infeksi coronavirus, maka semakin besar pula risiko komplikasi penyakit kardiovaskular pasien.

Meski begitu, disampaikan dr. Ziyad Al-Aly, selaku pemimpin penelitian, peningkatan risiko masalah kardiovaskular tidak hanya dialami pasien COVID-19 gejala parah dan menjalani rawat inap. Pasien gejala ringan yang tidak dirawat di rumah sakit juga berpotensi mengalaminya.

Misalnya, pasien COVID-19 dengan gejala ringan dua kali lebih berisiko mengembangkan emboli paru (penyumbatan pembuluh darah di paru), daripada individu yang tidak terinfeksi SARS-CoV-2.

Sementara itu, pasien terinfeksi coronavirus dengan gejala parah dan dirawat di ICU (unit perawatan intensif), 21 kali lebih berisiko mengembangkan emboli paru.

Peneliti juga menemukan penyintas COVID-19 berisiko mengembangkan miokarditis, yaitu peradangan otot jantung. Gangguan jantung tersebut muncul satu tahun pascainfeksi coronavirus pertama.

Kendati riset soal komplikasi COVID-19 jangka panjang berupa penyakit kardiovaskular ini memiliki sampel dan bukti kuat, belum diketahui apakah efek serupa dapat dialami individu yang pernah divaksinasi sebelum terinfeksi virus corona.

Pasalnya, nyaris seluruh relawan penelitian belum divaksinasi sebelum terinfeksi coronavirus. Para partisipan telah terinfeksi COVID sebelum program vaksinasi berjalan.

Artikel Lainnya: Mengenal Gejala COVID-19, Mild Cold-Like Symptoms

Penyebab Masalah Kardiovaskular Pada Penyintas COVID-19

Masalah kardiovaskular merupakan salah satu komplikasi COVID-19 yang paling umum.

Berdasarkan JAMA Cardiology, gangguan jantung dan pembuluh darah terjadi karena infeksi SARS-CoV-2 menyebabkan peradangan sistemik yang merusak jaringan tubuh, termasuk sistem kardiovaskular.

Disampaikan dr. Sara Elise Wijono, M.Res., peradangan merupakan mekanisme sistem kekebalan tubuh ketika berusaha melawan infeksi virus.

Nah, peradangan ini bisa bikin darah menggumpal, sehingga menyumbat pembuluh darah. Akhirnya mencetuskan gangguan kardiovaskular,” terangnya.

Oleh karena itu, jika Anda pernah terinfeksi virus corona, kurangi risiko masalah kardiovaskular dengan selalu menjaga pola hidup sehat.

Caranya yaitu dengan mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, menjaga berat badan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari faktor risiko penyakit kardiovaskular seperti rokok dan alkohol.

Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar COVID-19, konsultasikan kepada dokter via Live Chat.

(OVI/JKT)

Referensi:

Nature Medicine. Diakses 2022. Long-term cardiovascular outcomes of COVID-19.

CNN Health. Diakses 2022. People with Covid-19 may face long-term cardiovascular complications, study says.

JAMA Cardiology. Diakses 2022. Potential Effects of Coronaviruses on the Cardiovascular System.

 

Ditinjau oleh dr. Sara Elise Wijono

KardiovaskularcovidPenyakit Jantung

Konsultasi Dokter Terkait