HomeGaya hidupPerawatan WanitaFakta Seputar Husband Stitch
Perawatan Wanita

Fakta Seputar Husband Stitch

Aditya Prasanda, 25 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kontroversi husband stitch yang diklaim dapat mengencangkan vagina setelah melahirkan mencuat di media sosial. Ini faktanya yang perlu Anda tahu.

Fakta Seputar Husband Stitch

Belum lama ini, istilah husband stitch ramai diperbincangkan di media sosial. Secara harfiah, husband stitch diartikan sebagai “jahitan untuk suami.”

Praktik kontroversial ini dilakukan dengan memberikan jahitan tambahan di bagian perineum yang robek dan vagina yang renggang usai menjalani persalinan prevaginam alias proses melahirkan normal melalui vagina.

Husband stitch diklaim dapat mengencangkan miss V kembali ke kondisi sebelum melahirkan. Kendati demikian, praktik ini sudah dilarang.

Pasalnya, dampak husband stitch terbukti dapat memengaruhi kondisi fisik dan mental wanita. Berikut fakta seputar husband stitch yang perlu Anda tahu.

1. Husband Stitch Melanggar Aturan Medis

Berdasarkan studi yang dimuat jurnal Seminars in Plastic Surgery, praktik husband stitch diperkirakan muncul pada pertengahan 1950-an.

Di tahun tersebut, prosedur episiotomi juga sedang marak-maraknya. Episiotomi merupakan prosedur bedah yang bertujuan memperluas bidang vagina dengan cara menyayat area perineum.

Perineum adalah area yang menghubungkan otot dasar panggul. Perineum terletak di antara otot vagina dan anus. Selain dapat mengalami robekan secara alami akibat persalinan normal, perineum juga bisa terluka karena prosedur episiotomi.

Artikel Lainnya: Mengenal Cervical Cerclage yang Dilakukan Pada Ibu Hamil

Episiotomi, pada masanya dianggap sebagai solusi yang efektif untuk membuka jalan lahir yang terlalu sempit, sehingga dapat dilewati oleh kepala bayi. Jalan lahir merupakan otot di dalam vagina yang dapat merenggang dan membuka jalan bayi ketika dilahirkan.

Dahulu, dokter menganggap episiotomi merupakan metode terbaik guna mencegah robekan miss V yang lebih serius saat persalinan normal.

Namun, mulai tahun 1980-an, sejumlah riset berkualitas dan terverifikasi menemukan bahwa episiotomi dapat menyebabkan area intim wanita mengalami trauma jaringan yang parah. Prosedur ini juga membuat hubungan seksual jadi lebih menyakitkan.

Bahkan, sebuah penelitian yang diterbitkan Journal of American Medical Association tahun 2005 menyatakan, prosedur episiotomi tidak memiliki manfaat apa pun untuk bayi maupun sang ibu.

Karena itu, American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan dokter menggunakan pijatan lembut dan kompres hangat guna melancarkan proses persalinan.

Kedua metode tersebut dinilai lebih aman dan bermanfaat, daripada episiotomi yang berisiko melukai perineum dan menimbulkan dampak buruk berkelanjutan.

Meski begitu, pada beberapa kasus tertentu, episiotomi masih dilakukan. Misalnya untuk persalinan yang menggunakan forsep maupun vakum. Prosedur ini juga mungkin dilakukan untuk mencegah komplikasi kehamilan.

Adapun luka dan robekan perineum yang terjadi alami maupun disebabkan episiotomi, terkadang meluas ke area rektum. Pada beberapa kasus, dokter bisa melakukan jahitan.

Namun, jahitan pascamelahirkan tidak boleh meluas ke lubang vagina. Mengutip Medical News Today, husband stitch dilarang karena jahitan ekstra ini melampaui batas medis tersebut.

Jahitan pada praktik husband stitch melebihi kebutuhan jahitan yang diperlukan guna memperbaiki robekan perineum. Area jahitannya bisa mencapai bagian lubang vagina.

Artikel Lainnya: Fakta Merapatkan Vagina dari Sudut Pandang Medis

2. Bikin Hubungan Seks Terasa Menyakitkan

Husband stitch diklaim dapat mengencangkan vagina kembali ke keadaan sebelum melahirkan. Praktik ini juga disebut-sebut dapat meningkatkan kenikmatan seksual bagi pria.

Faktanya, jahitan ekstra di area intim wanita tidak terbukti memberikan manfaat apa pun. Justru, praktik kontroversial ini meningkatkan risiko ketidaknyamanan saat berhubungan seksual.

Bahkan, kedua pasangan dapat mengalami rasa sakit ketika melakukan hubungan seksual, mengutip laporan Medical News Today. Hal ini karena lubang vagina terlalu sempit akibat jahitan tambahan.

Padahal, kenikmatan seksual bergantung pada kontraksi otot vagina. Otot ini meregang ketika persalinan, namun secara alami dapat kembali ke kondisi normal seperti sebelum melahirkan.

3. Komplikasi Lanjutan

Tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan saat berhubungan intim, dampak husband stitch menimbulkan komplikasi lanjutan terhadap wanita.

Komplikasi yang dimaksud berupa peningkatan perdarahan yang terjadi terus-menerus serta kebocoran urine ataupun feses.

Selain itu, jahitan ekstra pada miss V juga menyebabkan prolaps rahim, nyeri di area jahitan, serta infeksi berupa bengkak, nanah, dan bau tak sedap di bagian tersebut.

Infeksi menyebabkan area yang terdampak membentuk jaringan parut yang memperburuk kondisi. Pada gilirannya, sederet komplikasi ini menyebabkan wanita mengalami trauma emosional.

Artikel Lainnya: Tindakan Operasi Keperawanan Akan Dilarang, Apa Alasannya?

4. Dilakukan Tanpa Sepengetahuan Pasien

Menukil Healthline, beberapa wanita melaporkan menjalani husband stitch tanpa persetujuan mereka. Bahkan, ada yang mengaku jahitan ekstra tersebut dilakukan atas permintaan pasangannya.

Padahal, semua pasien berhak mengetahui dan menolak tindakan medis yang diberikan kepadanya.

Nahas, efek negatif husband stitch hanya bisa dirasakan ketika wanita mengalami komplikasi selama proses pemulihan pascapersalinan.

Karena itu, jika seorang wanita mencurigai menerima husband stitch tanpa sepengetahuannya, segeralah berkonsultasi dengan dokter ataupun tenaga medis terpercaya.

5. Bukan Prosedur Medis Resmi

Masih mengutip Medical News Today, husband stitch bukanlah prosedur medis resmi. Oleh karena itu, praktik ini secara tegas dilarang di dalam dunia medis.

Hingga saat ini, belum ada penelitian maupun dokumen medis yang memverifikasi seberapa sering husband stitch dilakukan dan berapa jumlah wanita yang menerima tindakan ilegal tersebut.

Sebagian besar informasi soal praktik ini juga didapatkan dari pengakuan korban.

Itu dia serba-serbi husband stitch. Prosedur usang ini terbukti tidak memberikan manfaat apa pun. Justru, jahitan ekstra bisa menimbulkan dampak buruk bagi wanita maupun pasangannya.

Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar info kesehatan lainnya, konsultasikan kepada dokter via Live Chat.

(OVI/JKT)

Referensi:

Healthline. Diakses 2022. The Husband Stitch Isn’t Just a Horrifying Childbirth Myth.

Medical News Today. Diakses 2022. Husband stitch: Myths and facts.

Seminars in Plastic Surgery. Diakses 2022. Aesthetic Surgery of the Female Genitalia.

Medicinenet. Diakses 2022. Is the Husband Stitch Legal?

PersalinanmelahirkanVagina Robekrobekan pada vagina

Konsultasi Dokter Terkait