Kehamilan

Mengenal Cervical Cerclage yang Dilakukan Pada Ibu Hamil

Endah Murniaseh, 18 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Saat ibu hamil memiliki rahim lemah maupun inkompetensi serviks, cervical cerclage perlu dilakukan. Ketahui selengkapnya tentang prosedur tersebut di sini.

Mengenal Cervical Cerclage yang Dilakukan Pada Ibu Hamil

Cervical cerclage atau penjahitan serviks merupakan sebuah tindakan medis untuk menjahit serviks agar tertutup.

Prosedur tersebut dilakukan untuk mencegah keguguran pada trimester kedua serta kelahiran prematur. Dua kondisi tersebut umumnya disebabkan oleh inkompetensi serviks atau serviks yang terbuka terlalu cepat saat masa kehamilan.

Prosedur cervical cerclage biasanya dilakukan hanya dalam waktu satu jam tanpa memerlukan rawat inap. Selengkapnya mengenai cervical cerclage atau jahit serviks, simak penjelasannya berikut ini.

 

Siapa Penerima Cervical Cerclage?

Melansir Cleveland Clinic, cervical cerclage dapat dilakukan pada minggu ke-12 hingga ke-14 kehamilan apabila ibu hamil memiliki risiko tinggi mengalami inkompetensi serviks. Jahitan kemudian akan dilepas saat usia kehamilan sudah mencapai 24 minggu atau menjelang tanggal melahirkan.

Disampaikan dr. Reza Fahlevi, SpA., prosedur ini juga dapat diberikan kepada Ibu hamil yang memiliki rahim lemah. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa ibu hamil terkait memiliki riwayat keguguran berulang.

Artikel Lainnya: Aturan Penggunaan Obat Pelunak Leher Rahim dalam Persalinan

Selain riwayat keguguran berulang, rahim lemah juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini:

  • Pernah mendapatkan prosedur cone biopsy atau Loop Electrical Excision Procedure (LEEP) yang merupakan bagian dari diagnosis dan pengobatan pada kondisi abnormal maupun kanker di serviks atau vagina.
  • Pernah melahirkan sebelum minggu ke 34.
  • Pemendekan serviks yang terjadi sebelum kehamilan ke 24 minggu.
  • Kerusakan serviks akibat aborsi.
  • Memiliki bentuk rahim atau serviks yang tidak normal.
  • Memiliki riwayat operasi serviks.
  • Mendapatkan paparan dietilstilbestrol (DES) atau hormon buatan untuk membantu program kehamilan.

Prosedur Cervical Cerclage

Cervical cerclage atau penjahitan serviks dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu melalui vagina (transvaginal cervical cerclage) dan melalui perut (transabdominal cervical cerclage).

1. Transvaginal Cervical Cerclage

Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan spekulum (alat medis khusus pemeriksaan vagina) ke dalam vagina. Kemudian jahitan untuk menutup serviks dibuat melalui vagina.

Prosedur ini dapat dilakukan menggunakan dua teknik, yaitu McDonald Cerclage dan Shirodkar Cerclage yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil.

Artikel Lainnya: Harus Siap, Inilah Tanda Ibu Hamil Mau Melahirkan Bayi

2. Transabdominal Cervical Cerclage

Ini dilakukan ketika prosedur di atas gagal menutup serviks. Prosedurnya melibatkan pembuatan sayatan di perut bagian bawah untuk menjahit serviks.

Pertimbangan Sebelum Melakukan Cervical Cerclage

Meskipun umumnya ibu hamil bisa langsung pulang setelah tindakan, prosedur cervical cerclage tetap akan menyebabkan efek samping. Di antaranya adalah kram ringan, pendarahan ringan, dan keputihan.

Pada beberapa kasus, cervical cerclage dapat menyebabkan ketuban pecah dini. Ibu hamil yang mendapat prosedur transabdominal cervical cerclage pun biasanya harus memilih proses melahirkan secara caesar.

Ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter seputar prosedur cervical cerclage. Hal ini bertujuan untuk mengetahui teknik yang paling tepat dengan manfaat maksimal sesuai kondisi dan kebutuhan ibu hamil.

Itulah informasi mengenai cervical cerclage yang ditujukan untuk ibu hamil. Pastikan Ibu melakukan kontrol rutin ke dokter kandungan untuk mengetahui kondisi terkini kehamilan.

Anda juga bisa berkonsultasi langsung kepada dokter mengenai informasi kehamilan atau masalah kesehatan lainnya lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter.

(PUT/JKT)

VaginaServiks

Konsultasi Dokter Terkait