HomeIbu Dan anakKehamilanSederet Perubahan yang Terjadi pada Rambut Ibu Hamil
Kehamilan

Sederet Perubahan yang Terjadi pada Rambut Ibu Hamil

Endah Murniaseh, 14 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kehamilan dapat menyebabkan banyak perubahan pada tubuh wanita, tak terkecuali untuk bagian rambut di kepala. Kenali perubahan rambut pada ibu hamil lewat ulasan berikut.

Sederet Perubahan yang Terjadi pada Rambut Ibu Hamil

Kehamilan dapat menimbulkan banyak perubahan pada tubuh wanita. Tak hanya pada bentuk dan bobot tubuh, keadaan tersebut pun dapat menyebabkan perubahan pada rambut di kepala.

Memang, perubahan rambut pada ibu hamil tidak bersifat permanen. Meski begitu, keadaan ini tetap bisa menurunkan rasa percaya diri, yang turut serta berpotensi memicu stres.

Nah, agar Anda tak lagi kaget dan merasa cemas, berikut ini sederet perubahan rambut ibu hamil yang penting diketahui:

1. Rambut Lebih Cepat Tumbuh

Rambut ibu hamil akan tumbuh lebih cepat, tampak tebal dan berkilau daripada sebelumnya. Keadaan ini biasanya terjadi setelah memasuki kehamilan berusia 20 minggu.

Kondisi tersebut umumnya terjadi akibat gejolak hormon selama kehamilan, juga dipengaruhi oleh peningkatan sirkulasi darah, metabolisme, serta asupan vitamin prenatal.

Merasa tidak nyaman dengan pertumbuhan rambut yang terlalu cepat? Anda bisa menguncirnya. Namun, pastikan tidak terlalu kencang agar kulit kepala tidak ikut tertarik.

Anda juga dapat menggunakan shower cap untuk mencegah rambut menutupi wajah.

2. Rambut Mudah Kusut

Kurangnya kelembapan dapat membuat rambut ibu hamil cenderung kering. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan sampo, kondisioner, dan serum rambut yang berkhasiat meningkatkan kelembapan.

Jangan sembarang menggunakan produk pelurus rambut. Sebab, beberapa di antaranya bisa saja berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin dalam kandungan.

Sebelum meluruskan rambut menggunakan produk tertentu, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

3. Rambut Mudah Lepek

Rambut bisa lebih mudah lepek saat masa kehamilan. Hal ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, apalagi jika Anda mesti beraktivitas di luar rumah.

Untuk mengatasinya, Anda bisa mengaplikasikan styling foam pada akar rambut. Pastikan untuk mengeringkannya dengan hair dryer bervolume rendah dan sisir bundar.

Artikel Lainnya: Ibu Hamil Mewarnai Rambut, Boleh atau Tidak?

4. Rambut Kering

Terlalu sering keramas bisa menghilangkan minyak alami pada rambut. Alhasil, rambut akan lebih kering dari biasanya.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, Anda bisa menggunakan kondisioner setelah keramas  agar kelembapan rambut terjaga.

Penggunaan kondisioner tanpa bilas yang mengandung seng oksida dan topi saat beraktivitas di luar rumah bisa melindungi rambut Anda dari dampak buruk sinar matahari.

5. Rambut Mudah Patah

Rambut yang kering akan lebih rapuh sehingga mudah patah. Anda dapat mengatasi kondisi ini dengan penggunaan kondisioner dan berkeramas secara perlahan.

Saat ingin mengeringkan rambut, hindari penggunaan hair dryer. Lebih baik keringkan rambut secara alami menggunakan embusan angin, atau membalutnya dengan handuk. 

Pemilihan sisir juga penting. Pastikan untuk memilih sisir yang renggang untuk mencegah rambut kusut.

Anda juga bisa merapikan rambut dengan mengikatnya menggunakan kuncir yang terbuat dari kain lembut.

6. Rambut Berminyak

Perubahan hormon saat hamil juga bisa membuat rambut lebih berminyak daripada sebelumnya.

Untuk mengatasi keadaan tersebut, Anda bisa keramas menggunakan sampo yang sesuai dengan rambut dan kulit kepala.

Anda pun bisa menggunakan sampo yang mengeksfoliasi kulit. Jangan lupa untuk mengaplikasikan sedikit kondisioner untuk menjaga kelembapan rambut.

Hindari produk perawatan rambut yang mengandung silikon, minyak, maupun lanolin, karena bisa membuat kesehatan rambut Anda semakin terganggu.

Artikel Lainnya: Mengatasi Rambut Rontok Ibu Hamil

7. Pertumbuhan Tumbuh di Area Tertentu

Selama kehamilan, rambut tak hanya tumbuh lebih lebat di kepala. Ibu hamil juga mungkin mengalami pertumbuhan rambut di area lain, seperti pipi, bibir atas, serta puting.

Tidak perlu cemas, pertumbuhan rambut di area tersebut biasanya akan berhenti setelah 6 bulan melahirkan.

Jika merasa tidak nyaman, Anda bisa menghilangkan rambut di area-area yang tidak diinginkan dengan cara berikut ini:

  • Tweezing dan threading
  • Cukur
  • Waxing dan sugaring
  • Krim penghilang bulu
  • Laser dan elektrolisis

Pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan sebelum melakukan tindakan di atas. Hal ini demi kesehatan Anda dan janin dalam kandungan.

8. Rambut Lebih Tipis

Selain karena penurunan kadar estrogen, dr. Devia Irine Putri mengatakan bahwa faktor hormonal lain pun bisa membuat ibu hamil mengalami rambut rontok.

“Saat hamil, kadar progesteron bisa meningkat. Hal ini membuat rambut menjadi lebih rapuh, kering, mudah rontok,” kata dr. Devia.

“Selain itu, akibat faktor hormonal tersebut, rambut juga akan masuk ke dalam fase istirahat. Kondisi ini menyebabkan rontok lebih banyak dan cepat terjadi,” sambungnya.

Umumnya, rambut akan kembali tumbuh normal setelah bayi berusia 12 bulan. Namun, jika pertumbuhan rambut tidak kembali normal setelah durasi tersebut, Anda sebaiknya segera berobat ke dokter.

Merasa cemas atau khawatir dengan perubahan rambut yang terjadi selama kehamilan? Daripada menduga-duga, lebih baik konsultasikan kondisi Anda kepada dokter melalui Tanya Dokter atau aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

KehamilanRambut

Konsultasi Dokter Terkait