Seks

Bahaya Penggunaan Cock Ring untuk Berhubungan Seks

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 28 Agt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Cincin penis memang mampu memperlama ereksi. Tapi hati-hati! Penggunaanya juga bisa menimbulkan efek samping yang justru bikin kamu menyesal.

Bahaya Penggunaan Cock Ring untuk Berhubungan Seks

Sebagian besar pria ingin lebih tahan lama di ranjang demi memuaskan pasangannya. Beragam cara pun rela dilakukan, termasuk menggunakan cock ring atau cincin penis. 

Cock ring alias ring penis adalah alat bantu seks menyerupai cincin yang dipakaikan dengan mengelilingi penis dan skrotum atau buah zakar. Menurut jurnal Urology Annals, fungsi cock ring memerangkap darah di penis agar tidak mengalir ke area lain. Tujuannya, agar ereksi (kondisi penis mengeras dan menegang) pria dapat bertahan lebih lama. 

Karena penis menegang lebih lama, kesempatan untuk memuaskan pasangan pun menjadi lebih besar. Bukan tidak mungkin, ejakulasi (keluarnya sperma dari penis) juga tidak cepat datang.

Bahaya Penggunaan Cock Ring

Ada beberapa jenis cock ring. Ring untuk penis yang pertama memiliki tekstur lembut, elastis, terbuat dari silikon, harganya murah, dan paling umum digunakan. 

Jenis ring penis kedua dilengkapi dengan vibrator kecil. Ring penis dengan vibrator tidak hanya memberikan kenikmatan ekstra untuk pria, tetapi juga bisa merangsang klitoris wanita.

Sedangkan jenis yang ketiga, yaitu solid cock ring yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang sudah berpengalaman. Risiko penis tersangkut dan tercekik lebih tinggi ketika kamu menggunakan jenis ring penis satu ini.

Cock ring sebenarnya aman jika digunakan dengan benar. Namun, bila tidak hati-hati dan keliru dalam menggunakan aksesori penis ini, organ kejantanan kamu bisa mengalami nyeri, kesemutan, mati rasa, memar dan pembengkakan. 

Terlebih, penggunaan yang tidak sesuai anjuran bisa menyebabkan nekrosis atau kematian jaringan, yaitu keadaan ketika darah yang membawa asupan oksigen tidak dapat mengalir sepenuhnya ke penis.

Dalam kasus yang parah, nekrosis dapat menyebabkan gangren sehingga penis  berisiko diamputasi. Selain itu, cara menggunakan cock ring yang keliru berpotensi menyebabkan ejakulasi atau kencing berdarah. Misalnya, karena pemakaian ring penis terlalu kencang. 

Terlebih, cock ring mungkin tidak cocok untuk semua orang, termasuk orang dengan kelainan pembekuan darah, kelainan darah, ataupun pengguna obat pengencer darah. 

Selain itu, berdasarkan Guidance for Industry and FDA Staff, terdapat tiga kondisi yang membuat pria tidak boleh menggunakan ring penis, antara lain:

  1. Peyronie’s Disease

Penyakit Peyronie menyebabkan penis menekuk ke atas atau ke samping ketika ereksi. Penyebab penyakit Peyronie adalah cedera pembuluh darah berulang, baik saat berolahraga ataupun ketika berhubungan seks.

Pria pengidap penyakit Peyronie tidak disarankan memakai cock ring.

  1. Priapismus

Bagi kamu yang sering mengalami ereksi berkepanjangan meski tidak menginginkannya, sebaiknya jangan gunakan ring penis. Sebab, gejala yang dirasakan bisa bertambah parah. 

Penggunaan cock ring justru bisa membuat jaringan penis semakin rusak, bahkan mati.

  1. Striktur Uretra

Cock ring juga tidak boleh digunakan pria dengan striktur uretra alias penyempitan uretra. Striktur uretra adalah kondisi menyempitnya saluran yang mengalirkan air kencing dari kandung kemih dan ginjal. 

Sebelum mengalami masalah ini, biasanya penderita striktur uretra sudah mengalami infeksi saluran kencing berulang dan tidak tertangani dengan baik.

Artikel lainnya: Manfaat Obat Kuat bagi Kesehatan, Adakah?

Adakah Cara Menggunakan Ring Penis yang Aman?

Fungsi ring penis sebenarnya dapat membantu performa seksual orang dengan disfungsi ereksi, yaitu kondisi tidak dapat mempertahankan ereksi untuk berhubungan seks. Namun, cara penggunaannya yang tepat penting untuk diketahui.

Berikut ini adalah beberapa cara menggunakan ring penis yang aman :

  • Gunakan cincin dengan ukuran yang pas dengan penis kamu
  • Kenakan ring penis selama 5 menit  terlebih dahulu untuk beradaptasi. Jika kamu merasa tidak nyaman, segera lepaskan
  • Jangan gunakan aksesori penis ini lebih dari 30 menit 
  • Jangan pernah tertidur dengan posisi cincin terpasang pada penis
  • Hindari menggunakan cincin penis saat menggunakan obat-obatan tertentu atau alkohol
  • Lepaskan cincin segera jika rasa sakit, mati rasa, atau sensasi yang tidak biasa terjadi
  • Jika penis membengkak dan cincin tidak mau lepas, segera cari perawatan darurat
  • Hindari menggunakan cincin penis berbahan dasar logam
  • Aksesori seks dapat menularkan infeksi menular seksual. Karena itu, cucilah cock ring sebelum dan sesudah menggunakannya dengan air dan sabun antibakteri
  • Jika tipe cock ring kamu bervibrator, bersihkan pakai tisu basah antibakteri dan simpan di tempat yang bersih
  • Bila kamu menggunakan cock ring sebagai alat bantu untuk disfungsi ereksi, pastikan berkonsultasi dengan dokter mengenai masalah kesehatan kamu terlebih dahulu.

Ada banyak kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan dan memperburuk disfungsi ereksi, termasuk penyakit jantung, diabetes, masalah alkohol, serta masalah kesehatan mental.

Penting untuk memeriksakan kondisi penyakit tersebut dan jangan menggunakan ring penis untuk menutupi gejalanya. 

Selain itu, kamu harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan cock ring ketika sedang mengonsumsi obat pengencer darah atau mengalami gangguan perdarahan.

Penggunaan ring penis yang tepat memang dapat membantu disfungsi ereksi, memperkeras penis, menambah kenikmatan seks, serta menunda ejakulasi. Hal ini dapat membuat permainan di ranjang menjadi lebih intens dan tahan lama.

Namun, jangan lupakan risiko di balik penggunaan aksesori penis ini, ya! Untuk menghindari efek samping tersebut, #JagaSehatmu dengan berkonsultasi bersama dokter sebelum menggunakan ring penis, ya!

Apabila kamu punya pertanyaan lain seputar kondisi kesehatan penis, tanyakan langsung melalui fitur konsultasi dokter spesialis kulit dan kelamin di KlikDokter. Ikuti terus informasi seputar kesehatan terkini dengan mengunduh aplikasi KlikDokter!

(ADT/JKT)

Referensi:

Urology Annals. Diakses 2022. Penile ring entrapment – A true urologic emergency: Grading, approach, and management

National Institute of Diabetes and Digestive and Kindney Diseases. Diakses 2022. Erectile Dysfunction (ED)

Seks

Konsultasi Dokter Terkait