Masalah Reproduksi Pria

Penyakit Peyronie

Tim Medis Klikdokter, 17 Jan 2022

Ditinjau Oleh

Penyakit Peyronie merupakan suatu kondisi di mana timbul jaringan parut fibrotik pada penis.

Pengertian

Penyakit Peyronie merupakan suatu kondisi di mana timbul jaringan parut fibrotik pada penis. Hal ini menyebabkan bentuk penis menjadi bengkok dan terasa nyeri pada saat ereksi.

Ukuran dan bentuk dari penis dapat bervariasi, dan memiliki penis yang bengkok bukan menandakan adanya suatu masalah. Namun, penyakit Peyronie dapat menyebabkan bengkok atau nyeri yang signifikan bagi sebagian pria.

Hal ini dapat mempersulit pria untuk melakukan aktivitas seksual atau meningkatkan kesulitan ereksi serta mempertahankan ereksi. Bagi sebagian besar pria, penyakit Peyronie juga dapat menyebabkan stres dan ansietas.

Penyakit Peyronie dapat hilang dengan sendirinya. Namun, pada sebagian besar kasus, kondisi ini dapat menetap atau semakin memburuk. Penanganan dapat dibutuhkan bila kelengkungan penis cukup berat hingga menghambat hubungan seksual.

Penyakit Peyronie

Penyebab

Penyebab dari penyakit Peyronie tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, beberapa faktor memiliki kaitan dengan terjadinya penyakit ini.

Diduga bahwa penyakit Peyronie terjadi akibat cedera berulang pada penis. Misalnya, penis dapat mengalami cedera saat hubungan seksual, aktivitas atletik, atau akibat kecelakaan tertentu. Namun, sering kali individu yang mengalami penyakit Peyronie menyangkal adanya riwayat cedera tertentu pada penis.

Pada proses penyembuhan, jaringan parut dapat terbentuk dengan pola yang tidak teratur, yang dapat menyebabkan timbulnya nodul yang teraba atau kelengkungan penis. Pada penyakit Peyronie, saat terjadi ereksi, bagian kulit yang terdapat jaringan parut tidak ikut meregang, dan penis akan tampak bengkok atau berbentuk melengkung, yang disertai dengan rasa nyeri.

Pada sebagian pria, penyakit Peyronie timbul secara perlahan dan tampak tidak berhubungan dengan adanya cedera tertentu. Para pakar sedang menginvestigasi adanya kaitan antara penyakit Peyronie dengan genetik atau kondisi kesehatan tertentu.

Beberapa faktor diduga berhubungan dengan penyakit Peyronie, termasuk:

  • Keturunan. Bila ayah atau saudara laki-laki dari seorang pria memiliki penyakit Peyronie, pria tersebut memiliki peningkatan risiko untuk juga mengalami penyakit tersebut.
  • Kelainan jaringan ikat. Pria dengan kelainan jaringan ikat memiliki peningkatan risiko untuk mengalami penyakit Peyronie. Contohnya, sejumlah pria dengan penyakit Peyronie juga memiliki penebalan pada telapak tangan yang menyebabkan jari-jari berbentuk seperti tertarik ke dalam (kontraktur Dupuytren).
  • Faktor lainnya, termasuk kondisi kesehatan tertentu, merokok, dan beberapa tipe operasi prostat, juga dapat berhubungan dengan penyakit Peyronie.

Gejala

Tanda dan gejala dari penyakit Peyronie dapat timbul secara tiba-tiba atau meningkat secara perlahan. Tanda dan gejala yang paling sering diamati adalah:

  • Timbulnya jaringan parut. Jaringan parut yang dikaitkan dengan penyakit Peyronie dapat dirasakan di bawah kulit penis sebagai benjolan atau adanya jaringan keras.
  • Kelengkungan penis yang signifikan. Penis dapat melengkung ke atas, bawah, atau salah satu sisi. Pada sebagian kasus, saat ereksi dapat tampak perubahan bentuk pada penis dengan adanya penyempitan pada bagian tengah penis, yang disertai dengan indentasi atau bentuk menyerupai jam pasir.
  • Gangguan ereksi. Penyakit Peyronie dapat menyebabkan masalah untuk mengalami atau mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi).
  • Perubahan ukuran penis. Penis dapat tampak lebih pendek sebagai akibat dari penyakit Peyronie.
  • Nyeri. Penis dapat mengalami nyeri, dengan atau tanpa ereksi.

Kelengkungan penis yang terkait dengan penyakit Peyronie dapat meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Namun, setelah mencapai titik tertentu, kelengkungan ini dapat menetap.

Nyeri pada saat ereksi dapat membaik dalam waktu satu hingga dua tahun, tetapi jaringan parut dan kelengkungan dapat menetap. Pada sebagian kasus, baik kelengkungan maupun nyeri yang terkait dengan penyakit Peyronie dapat membaik tanpa penanganan.

Diagnosis

Diagnosis dari penyakit Peyronie umumnya ditetapkan berdasarkan wawancara medis dan pemeriksaan fisik secara langsung. Pemeriksaan fisis dilakukan untuk mengamati adanya jaringan parut pada penis.

Beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis penyakit Peyronie dan memahami apa yang menyebabkan timbulnya tanda dan gejala yang dialami adalah:

  • Pemeriksaan fisis. Dokter dapat mengamati kondisi penis saat tidak ereksi, untuk mengidentifikasi lokasi dan jumlah jaringan parut. Lalu, dokter juga dapat mengukur panjang dari penis.

Bila kondisi semakin memburuk, pengukuran awal ini dapat membantu menentukan apabila terjadi perubahan ukuran pada penis atau tidak. Pada kondisi ereksi, dapat diamati derajat kelengkungan, lokasi jaringan parut, serta hal lain yang dapat membantu menentukan pendekatan penanganan yang paling sesuai.

  • Pemeriksaan penunjang. Dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang seperti ultrasonografi atau pemeriksaan lainnya untuk memeriksa kondisi penis saat ereksi.

Ultrasonografi sering digunakan sebagai pemeriksaan penunjang pada kelainan penis. Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk menciptakan pencitraan jaringan lunak. Hasil dari pemeriksaan ini dapat memperlihatkan adanya jaringan parut, aliran darah ke penis, dan adanya abnormalitas lainnya.

Penanganan

Bila kelengkungan penis yang dialami penderita Peyronie tidak berat dan tidak semakin meningkat, tidak terdapat gangguan ereksi, serta tidak terdapat nyeri pada saat melakukan hubungan seksual, dokter dapat menyarankan untuk diakukan pemantauan keluhan secara berkala.

Namun, bila terdapat perburukan gejala seiring dengan berjalannya waktu, beberapa pilihan penanganan yang dapat dilakukan adalah:

  • Pengobatan. Beberapa jenis pengobatan oral dapat diberikan untuk menangani penyakit Peyronie, yang ditujukan untuk mengurangi jumlah jaringan parut, mengurangi kelengkungan, serta mengurangi rasa nyeri pada penis.
  • Pembedahan. Dokter dapat menyarankan untuk dilakukan pembedahan bila deformitas yang terjadi pada penis dikategorikan sebagai berat, atau mencegah hubungan seksual yang baik.

Beberapa jenis teknik pembedahan dapat dilakukan, yang bertujuan untuk memperbaiki kelengkungan dari penis. Jenis pembedahan yang dilakukan bergantung dari lokasi jaringan parut, derajat keparahan gejala, dan faktor-faktor lainnya.

Pencegahan

Karena penyebab dari penyakit Peyronie tidak diketahui secara pasti, tidak ada cara yang diketahui dapat mencegah penyakit ini. Namun, beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kondisi ini secara dini adalah dengan mengamati adanya kelainan pada kelengkungan penis atau rasa nyeri pada saat ereksi, dan berobat segera bila mengalami hal tersebut.