Kesehatan Anak

Punya Anak Cantik, Hati-hati Dampak Negatifnya

Ayu Maharani, 22 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jangan kelewat senang bila anak Anda dinobatkan sebagai anak tercantik. Ada banyak risiko yang patut diwaspadai dan orang tua perlu tahu cara mengatasinya.

Punya Anak Cantik, Hati-hati Dampak Negatifnya

Predikat “the most beautiful woman” sedang ramai dibicarakan warganet. Hal ini bermula dari kabar penyanyi dangdut muda Indonesia Lesti Kejora yang menduduki peringkat ke-5 wanita tercantik di dunia.

Sebagai orang tua, tentunya akan sangat bangga bila anak dianggap paling cantik. Ditambah dengan kesuksesannya, rasa bahagia yang dimiliki keluarga akan semakin lengkap.

Kendati begitu, predikat “anak tercantik” kadang seperti pisau bermata dua. Meski membawa kebanggaan tersendiri, hal-hal negatif juga bisa menghampiri akibat predikat tersebut.

Hal ini wajib dipahami orang tua agar anak perempuan tidak mengalami dampak buruknya. Simak penjelasan psikolog berikut ini.

Kenapa Predikat “Tercantik” Bisa Timbulkan Efek Negatif?

Tak melulu dampak positif, Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog berpendapat memenangkan predikat atau kontes yang berkaitan dengan kecantikan dan penampilan memang bisa menimbulkan efek negatif.

Efek-efek negatif yang dimaksud bisa berupa:

  • Mudah sekali insecure dengan penampilan sendiri.
  • Kelewat percaya diri dan sombong dengan penampilan sendiri.
  • Pelecehan, baik secara tidak langsung (online) maupun langsung.
  • Diremehkan karena hanya mengandalkan penampilan.
  • Di-bully karena menurut sebagian orang ia tidak secantik itu.
  • Dituntut untuk selalu menghasilkan sesuatu yang istimewa.
  • Gangguan makan.

Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai efek negatif di atas yaitu:

  • Miskonsepsi

“Karena sempat dianggap sebagai perempuan atau anak tercantik, anak mungkin saja membangun pandangan yang kurang tepat dan muncul miskonsepsi (salah konsep) tentang penampilan,” jelas Gracia.

“Bila tidak diarahkan dengan tepat, remaja mungkin salah menganggap bahwa hanya penampilanlah satu-satunya hal yang melambangkan kecantikan dan keberhargaan diri,” lanjutnya.

Artikel Lainnya: Hasil Tes IQ Rendah Belum Tentu Anak Tidak Cerdas

  • Standar

Pada dasarnya, semua yang berhubungan dengan kecantikan dan ketampanan bersifat relatif.

Dengan adanya peringkat-peringkat seperti itu, akhirnya seakan dapat memunculkan standar baku terhadap sebuah keindahan. Padahal semestinya tidak begitu.

Hal ini tentunya tak hanya dapat memberikan tekanan pada anak yang mendapatkan predikat, tapi juga pada masyarakat secara umum.

Mereka akhirnya jadi berlomba-lomba untuk menjadi cantik atau tampan dengan acuan tersebut.

Singkatnya, jika tidak sesuai acuan tersebut, maka seseorang tidak bisa dikatakan cantik atau tampan. Anggapan ini tentu salah.

  • Penilaian Lingkungan

Remaja umumnya punya konsep diri yang belum matang. Alhasil, mereka jadi lebih mudah insecure dengan penilaian lingkungan.

Dari penilaian lingkungan itu juga akhirnya konsep diri remaja terbentuk. Padahal, penilaian tersebut tak melulu baik.

Artikel Lainnya: Anak Cerdas vs Anak Pintar, Mana Lebih Baik?

Anak Tercantik Rentan Kena Bullying

Dilansir dari Psychology Today, ada satu alasan kuat kenapa anak tercantik rentan mengalami perundungan.

Frank McAndrew, Ph.D, seorang profesor psikologi di Knox College, Illinois, Amerika Serikat, mengatakan penyebab utamanya adalah persaingan.

Para wanita lainnya tidak mau para pria hanya memusatkan perhatiannya pada satu wanita. Ibaratnya, mereka jadi tidak mendapatkan bagiannya.

Tak hanya itu, seorang psikolog sosial bernama Tania Reynold juga mengatakan kepada Psychology Today, “Perempuan lebih mungkin menyebarkan gosip jahat tentang perempuan lain yang lebih menarik. Perempuan yang lebih menarik ini adalah orang yang berpotensi mengalihkan perhatian calon pasangannya.”

Kurang tepat bila Anda berpikir bahwa sasaran bullying hanyalah mereka yang lemah dan tidak menarik.

Anak yang dianggap terlalu rupawan, terlalu pintar, dan terlalu baik pun akan membuat orang lain merasa rendah diri dan ingin meluapkan kekesalannya lewat bullying.

Artikel Lainnya: Bunda, Ini Penyebab Anak Perempuan Jadi Tomboi!

Punya Anak Cantik, Ini Tips agar Efek Negatif Tak Terjadi

Cara mengasuh anak perempuan memang susah-susah gampang. Ketika ia memiliki fisik yang rupawan, ada beberapa hal yang mesti dilakukan agar ia tak hanya mengandalkan penampilan fisiknya atau justru “terjatuh” karena hal itu.

Beberapa saran yang direkomendasikan oleh Psikolog Gracia yaitu:

  • Tidak Terlalu Bangga dengan Predikat “Tercantik”

“Jika terus dibanggakan, maka miskonsepsi anak mungkin terbentuk. Anak dapat terobsesi dan mengarah kepada berbagai masalah psikologis yang lebih serius, misalnya gangguan makan, kecemasan, dan depresi,” tuturnya.

  • Jadikan Keluarga dan Sahabat sebagai Sumber Cinta Utama

Gracia menambahkan, “Kita tidak bisa mengontrol bagaimana orang lain bersikap terhadap anak kita. Orang tua, keluarga, dan sahabatnya harus selalu menjadi sumber cinta utama untuk anak.”

“Tunjukkan kepedulian yang tulus dengan tak terlalu memedulikan hal-hal terkait fisik semata.”

  • Kembangkan Bakat

Cara mendidik anak perempuan yang satu ini tidak boleh dilupakan. Kembangkan bakat dan kemampuannya di bidang lain lewat berbagai organisasi atau kursus. Selain kemampuannya terasah, relasi sosialnya juga akan luas dan positif.

Artikel Lainnya: 6 Tips Menciptakan Ruang Bermain Anak di Rumah

Nah, agar anak perempuan Anda tidak mudah merasa insecure saat terjadi perundungan, beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua yaitu:

  • Filtering Feedback (Saring Kritik)

“Arahkan anak untuk melakukan filtering feedback. Feedback orang lain perlu disaring dulu dan dicek kebenarannya,” saran Gracia.

“Tidak semua feedback perlu ditanggapi. Cukup ketahui dan belum tentu semua bisa disetujui. Arahkan anak melihat sisi positif dari masukan yang negatif.”

  • Fokus pada Apa yang Bisa Dikontrol Sendiri

Dibandingkan berfokus pada sikap orang lain, fokuslah pada bagaimana anak bersikap dan membawa diri dengan baik, termasuk dalam menanggapi orang-orang dan komentar negatif.

Akan selalu ada yang membenci kita, sebaik apa pun kita kepada orang lain. Oleh karena itu, Anda bisa mengajarkan anak untuk lebih bisa menilai hal tersebut dengan tepat dan objektif.

Artikel Lainnya: 5 Manfaat Membacakan Dongeng untuk Anak

  • Bekerja Sama dengan Pihak Sekolah

Untuk mencegah anak mendapat perilaku buruk di sekolahnya, orang tua juga bisa bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mengawasi, mengomunikasikan, dan memberi sanksi kepada pelaku.

Bisa juga meminta bantuan sahabat atau saudaranya untuk menjaga. Jika dampak psikologisnya sampai mengganggu diri dan keseharian anak, maka disarankan untuk memperoleh bantuan profesional.

Punya anak dengan predikat “tercantik” memang ada nilai positif dan negatifnya. Sebagai orang tua, Anda tidak boleh terlena dan luput dari hal negatif yang dapat membahayakan kondisi mental serta fisik anak.

Ingin tahu lebih banyak seputar cara mendidik anak perempuan? Langsung saja konsultasi dengan psikolog lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter. 

(FR/AYU)

pola asuh

Konsultasi Dokter Terkait