Covid-19

Bahaya Penyakit Penyerta pada Pasien Covid-19

Ayu Maharani, 14 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Infeksi COVID-19 bisa semakin sulit diatasi apabila pasien memiliki penyakit penyerta. Untuk mencegah penyakit penyerta, mengonsumsi air kelapa rutin bisa jadi pilihan.

Bahaya Penyakit Penyerta pada Pasien Covid-19

Sebagai masyarakat Indonesia, kita tentu sudah tak asing lagi dengan istilah PSBB. Ya, pembatasan sosial berskala besar tersebut dilakukan untuk menghambat penyebaran COVID-19.

Sayangnya, beberapa minggu belakangan ini, kasus COVID-19 terus meningkat karena PSBB telah dilonggarkan dan kita sedang menuju masa new normal.

Nah, bicara soal kasus positif dan kematian akibat virus corona di Indonesia, perlu diketahui juga, bahwa kini kita menduduki peringkat pertama di Asia Tenggara.

Hubungan antara Penyakit Penyerta dan Risiko Fatal Infeksi COVID-19

Meski bukan jadi negara yang pertama kali terinfeksi, jumlah kasus positif di Indonesia justru jauh lebih tinggi dari negara tetangga seperti Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Vietnam!

Usut punya usut, ternyata ada faktor pemicu mengapa kasus positif dan kematian COVID-19 di Indonesia tinggi. Faktor tersebut antara lain karena adanya penyakit komorbid atau penyakit penyerta pada pasien virus corona.

Apa itu penyakit penyerta atau komorbid? Ini adalah penyakit yang sejak awal memang sudah ada di dalam tubuh atau diderita oleh pasien. Hal ini dapat terjadi karena pola hidup tidak sehat atau adanya riwayat penyakit keturunan.

Adapun beberapa contoh penyakit penyerta yang kerap dimiliki, antara lain darah tinggi alias hipertensi, penyakit jantung, penyakit diabetes, dan kegemukan (obesitas).

Lantas, kenapa semua penyakit tersebut bisa memengaruhi risiko terinfeksi virus corona atau SARS-CoV-2 di masyarakat, ya?

Menurut DR. med. Dr. Maya Surjadjaja, M. Gizi, SpGK, FAAMFM, ada beberapa alasan mengapa orang dengan penyakit penyerta lebih berisiko terinfeksi virus corona dan merasakan dampak yang lebih fatal.

Pertama, penderita penyakit komorbid, misalnya cardiometabolic, sudah memiliki chronic inflammation atau peradangan kronis di dalam tubuhnya sejak lama.

Jika sudah ada peradangan kronis yang berlangsung lama, otomatis sistem imunitas tubuh juga menurun.

“Lalu yang kedua, adanya reseptor ACE2, yaitu enzim yang menempel pada permukaan luar sel (membran sel) di hampir semua organ. Misalnya, di paru-paru, arteri, jantung, ginjal, dan usus. Reseptor ini mempunyai afinitas yang kuat dengan virus SARS-CoV-2” kata dr. Maya.

Ikatan dengan reseptor ACE2 inilah yang akhirnya “membantu” virus corona masuk ke dalam sel inang.

“Itulah mengapa, gejala COVID-19 ada di organ-organ tersebut dan sangat bervariasi, seperti gangguan pernapasan, batuk, radang tenggorokan, peradangan hati, kejang, nyeri sendi, ruam di kulit, penurunan fungsi indra pengecap dan pembau, hingga diare,” jelasnya.

Dokter Maya juga menambahkan, “Jika organ tersebut sedari awal sudah bermasalah dan ada chronic inflammation, akibatnya akan lebih buruk.”

Selain itu, dr. Maya juga menjelaskan, dibandingkan MERS ataupun SARS (jenis virus corona yang sebelumnya pernah mewabah), SARS-CoV-2 mempunyai afinitas yang lebih tinggi dalam mengenali reseptor ACE2.

Maka dari itu, infeksi virus corona ini sangat mudah dan cepat sekali menular dari satu orang ke orang lainnya.

Manfaat Air Kelapa

air kelapa untuk sakit gigi

Apabila penyakit komorbid merupakan faktor yang dapat memperparah dan meningkatkan risiko terkena COVID-19, pasti Anda bertanya-tanya, apa kita bisa melakukan “cara khusus” untuk menghambat penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes agar terhindar dari infeksi virus corona?

Jawabannya, ada! Sebagai seorang dokter spesialis yang berpraktik secara integrated anti aging medicine, dr. Maya menganjurkan Anda untuk melakukan penanganan kesehatan secara menyeluruh dan optimal.

Ya, Anda memerlukan asupan nutrisi serta suplemen yang tepat. Tak cuma itu, Anda disarankan untuk menjaga pola tidur, mengelola stres dengan baik, berolahraga secara rutin, dan menjaga keseimbangan hormon.

Dari sekian banyak cara, dan mengingat Indonesia merupakan negara tropis yang sepanjang pesisir pantainya banyak ditumbuhi pohon kelapa, maka, mengonsumsi air kelapa sebenarnya bisa memberikan beragam keuntungan buat Anda!

“Air kelapa muda dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan, khususnya pada kaum senior (lansia) yang sering kurang minum hingga mengalami dehidrasi dan daya tahan tubuhnya menurun,” tutur dr. Maya.

Sementara itu, dari sekian banyak unsur yang ada di dalam air kelapa, ada yang namanya mineral potasium atau kalium.

Pengidap hipertensi, orang yang ingin mencegah darah tinggi agar tidak terkena stroke, atau menghindari penyakit jantung koroner, umumnya memerlukan asupan kalium yang cukup.

Tak hanya itu, kandungan lain dalam air kelapa, yaitu L-arginine, juga bermanfaat untuk penderita penyakit jantung atau untuk orang yang ingin mencegah penyakit kardiovaskular.

Dokter Maya mengatakan, L-arginine adalah asam amino yang menghasilkan nitric oxide. Nitric oxide dapat melebarkan pembuluh darah, sehingga bisa memperbaiki aliran darah arteri ke jantung dan mencegah trombosis (penggumpalan darah).

Selain itu, L-arginine dapat mengurangi radikal bebas. Dengan demikian, stres oksidatif di sel jantung bisa berkurang.

Untuk penderita diabetes atau buat Anda yang ingin mencegah penyakit kencing manis, air kelapa juga bisa memberikan manfaat tersendiri.

Magnesium yang terkandung dalam air kelapa dapat membuat insulin lebih sensitif, sehingga mencegah terjadinya resistensi insulin.

Kandungan kalori yang rendah dan adanya serat pada air kelapa muda juga dapat menjadikannya asupan menu untuk penderita diabetes.

Bagi orang yang memiliki lingkar perut besar (perut buncit) atau berat badan berlebih, pankreas tetap rajin memproduksi insulin sehingga kadar insulin lambat laun meningkat.

Hal inilah yang disebut dengan resistensi insulin. Dengan memperbaiki pola hidup, sebenarnya resistensi insulin pada prediabetes dapat diperbaiki, sehingga Anda dapat menghambat terjadinya diabetes.

Sebaliknya, jika Anda tidak mengubah pola hidup, inilah yang terjadi. Meski kadar insulin meningkat, gula (glukosa) tidak dapat masuk ke dalam sel sebagaimana mestinya.

Alhasil, glukosa akan menumpuk di dalam darah dan lambat laun membuat kadarnya menjadi lebih tinggi dari batasan normal.

Perlu diketahui juga, meski terkesan hanya berupa cairan, ternyata air kelapa mengandung serat serta minim karbohidrat!

Di mana kandungan serat dan karbohidrat yang sedikit ini cocok untuk mereka yang ingin mengatasi atau mencegah obesitas.

Artikel Lainnya: Ini yang Perlu Anda Tahu tentang Air Kelapa

Masih ada lagi manfaat dari air kelapa. Air kelapa dapat memengaruhi kadar leptin, yaitu hormon yang berperan dalam mengatur berat badan tubuh, metabolisme, hingga reproduksi.

“Jika metabolisme tubuh berlangsung dengan baik, sel lemak, khususnya di daerah perut tidak akan menumpuk, sehingga risiko untuk mengalami obesitas sentral juga berkurang. Metabolisme yang seimbang juga dapat mencegah terjadinya peradangan kronis,” tutur dr. Maya.

Pada dasarnya, air kelapa merupakan minuman yang mengandung zat-zat antiinflamasi atau antiperadangan.

Terlebih, penelitian pada hewan membuktikan bahwa kadar antioksidan yang tinggi dalam air kelapa mampu mengurangi lemak jahat, menurunkan kolesterol, sekaligus melindungi organ hati dari kerusakan.

Air Kelapa sebagai Minuman Selepas Olahraga

5 Cara Mengatur Napas yang Baik Saat Olahraga

Sementara itu, banyak orang jadi beraktivitas #DiRumahAja sejak pandemi COVID-19 terjadi.

Positifnya, hal itu memang bisa memutus rantai penyebaran virus. Negatifnya, jarum timbangan jadi bergerak ke kanan terus!

Untuk menurunkan berat badan, kini orang-orang berusaha untuk beraktivitas fisik, baik di luar rumah dengan bersepeda atau jogging, maupun berolahraga di rumah dengan melakukan senam atau yoga.

Dengan berolahraga, itu memang mampu meningkatkan daya tahan tubuh plus mencegah penyakit penyerta di kemudian hari.

Mengingat bahwa air kelapa sangat bermanfaat untuk kesehatan, bisakah dijadikan minuman pasca berolahraga?

Menurut dr. Maya, daripada mengonsumsi minuman manis atau tinggi kalori yang dapat meningkatkan inflamasi kronis dan berat badan, minum air kelapa dapat menjadi alternatif untuk mengembalikan kesegaran tubuh.

“Jika dibandingkan dengan mengonsumsi minuman olahraga, air kelapa pada dasarnya lebih mudah ditoleransi tubuh meski kandungan natriumnya relatif rendah. Selain itu, air kelapa juga jarang menyebabkan perut kembung dan mual. Jadi, tak masalah bila diminum setelah berolahraga dengan dosis wajar,” pungkasnya.

Artikel Lainnya: 4 Kandungan Air Kelapa yang Anda Perlu Tahu

Konsumsi Air Kelapa Dapat Meringankan Penyakit Tekanan Darah Tinggi

Kini, Anda sudah mengetahui bahwa air kelapa ini mudah didapatkan, tidak mahal, dan mempunyai berbagai manfaat kesehatan, khususnya di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang.

Dokter Maya menjelaskan, “Untuk membantu menurunkan tekanan darah, air kelapa dapat dikonsumsi sebanyak 300 ml, dua kali sehari. Namun, pada beberapa penelitian, hal ini hanya membantu menurunkan tekanan darah sistolik (tekanan darah bagian atas).”

“Kita dianjurkan untuk memenuhi asupan cairan sebanyak 2 liter. Sebanyak 1.500 ml-nya bisa didapatkan dari air putih, sedangkan sisanya, 500 ml lagi, bisa didapatkan dari air kelapa. Tapi, ini tentunya hanya berlaku untuk orang dewasa yang sehat,” tambah dr. Maya.

Air kelapa aman dikonsumsi oleh beragam usia, termasuk anak-anak apabila diberikan secara tidak berlebihan.

Untuk Anda yang memiliki masalah aritmia, insufisiensi ginjal, atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter jika ingin mengonsumsi air kelapa secara rutin. Ini demi menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Sementara, untuk yang sudah memiliki penyakit hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes, air kelapa dapat membantu meringankan penyakit tersebut.

Selain hal-hal yang disebutkan di atas, dr. Maya juga mengingatkan kita semua untuk terus melakukan pencegahan COVID-19 agar kasus di Indonesia tak kian melonjak.

Misalnya saja, menerapkan protokol kesehatan (masker, cuci tangan, dan physical distancing), serta menggunakan desinfektan.

“Untuk tips nutrisi, cobalah perbanyak makan sayur dan buah, lemak sehat, kurangi makan makanan yang mengandung banyak gula atau yang digoreng dalam minyak terlalu panas,” pesan dr. Maya.

Tidak hanya itu, dr. Maya pun mengingatkan, perlunya suplementasi vitamin C, vitamin D3, dan glutathione.

Seimbangkan pula hormon Anda dengan tidur cukup dan berolahraga serta berjemur di bawah sinar matahari. Terakhir, jangan tunda cek kesehatan rutin ke dokter bila sudah ada penyakit penyerta.

Itu dia penjelasan mengenai manfaat air kelapa di masa pandemi COVID-19. Dengan melakukan protokol kesehatan yang dikombinasikan dengan pola hidup sehat dan bersih, ini akan membawa dampak positif terhadap penurunan kasus COVID-19 di Indonesia.

KlikDokter juga telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menekan angka persebaran virus corona.

Apabila mau tahu lebih lanjut seputar COVID-19 gunakan fitur Live Chat untuk konsultasi langsung dengan dokter. Sedangkan untuk membantu menentukan gejala, Anda bisa mencoba tes coronavirus online di sini.

(OVI/AYU)

virus coronaAir Kelapa

Konsultasi Dokter Terkait