Covid-19

Seekor Kucing di Belgia Tertular COVID-19 dari Pemiliknya, kok Bisa?

Krisna Octavianus Dwiputra, 01 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Dikabarkan seekor kucing di Belgia tertular COVID-19. Pihak berwenang mengungkapkan kucing itu tertular dari pemiliknya. Kok bisa?

Seekor Kucing di Belgia Tertular COVID-19 dari Pemiliknya, kok Bisa?

Penularan virus corona antar manusia terdengar sudah biasa. Memang begitulah cara penyebaran utamanya. Tapi, belum lama ini ada kabar seekor kucing di Belgia yang tertular COVID-19 dari pemiliknya. Lho, kok, bisa?

Hubungan hewan dan virus corona memang sempat dibahas beberapa waktu lalu. Mungkin Anda masih ingat, kelelawar dan ular jadi ‘tersangka’ utama penyebaran COVID-19 karena kebiasaan warga Wuhan yang menjadikan binatang itu sebagai makanan.

Di sisi lain, pada awal Februari lalu bahkan ditemukan ada anjing yang terpapar virus corona. Ini terjadi di Hong Kong.

Pihak berwenang Hong Kong pernah mengungkapkan, anjing itu diketahui milik seorang wanita berusia 60 tahun pasien COVID-19. Kasus itu terjadi karena penularan dari manusia ke hewan.

Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi Hong Kong menyebut telah ada tes berulang kali terhadap anjing itu. Anjing ras Pomeranian itu dinyatakan memiliki ‘tingkat infeksi rendah’.

Kronologi Kucing di Belgia Kena Virus Corona

Nah, ini beda lagi kasusnya. Kini, seekor kucing di Belgia ketahuan terinfeksi virus corona. Hal ini diungkapkan oleh Public Health, Food Chain Safety and Environment, Belgia.

Ini merupakan penularan virus pertama dari orang ke kucing. Hal itu terjadi sekitar seminggu setelah pemiliknya dinyatakan terinfeksi COVID-19. Sang majikan terkena setelah kembali dari Italia Utara.

"Kucing itu menunjukkan gejala coronavirus, seperti diare, muntah, dan masalah pernapasan," ujar Steven Van Gucht, ahli virologi dan juru bicara federal untuk epidemi coronavirus di Belgia.

Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

Mengapa Kucing Bisa Tertular Corona dari Manusia?

Akhirnya, pemilik mengirim sampel muntah dan kotoran ke laboratorium Dr. Daniel Desmecht di Fakultas Kedokteran Hewan Liege. Tes genetik menunjukkan tingginya tingkat COVID-19 dalam sampel tersebut. Van Gucht mengungkapkan, kucing itu pulih setelah sembilan hari.

Menurut Van Gucht, kucing dan manusia tampaknya memiliki persamaan pada permukaan sel pernapasan yang memungkinkan virus COVID-19 masuk.

Pada manusia, para ilmuwan telah menemukan bahwa virus COVID-19 menempel pada protein reseptor yang disebut ACE2 yang ada di luar sel pernapasan. Begitu berada di dalam sel-sel ini, virus bisa mereplikasi.

"Protein ACE2 kucing mirip dengan homolog ACE2 manusia, yang kemungkinan besar adalah reseptor seluler yang digunakan oleh COVID-19 untuk masuk," kata Van Gucht.

Perlu diketahui, selama wabah SARS pada 2003, kucing juga terinfeksi virus tersebut.

Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona

Apakah Virus Corona dari Kucing Bisa Menular Lagi?

Selama wabah SARS, anjing dan kucing diketahui bisa terpapar virus itu, tapi tingkatnya rendah. Hal ini diungkapkan oleh pakar kesehatan hewan, Vanessa Barrs dari City University.

Sampai saat ini, belum ada laporan tentang hewan peliharaan yang menularkan virus ke pemiliknya. Van Gucht pun menekankan, bahkan penularan manusia ke hewan peliharaan bukanlah jalur penyebaran virus yang signifikan.

"Kami rasa kucing adalah korban sampingan dari epidemi yang terjadi pada manusia, dan tidak memainkan peran penting dalam penyebaran virus," katanya.

Untuk membuktikan secara pasti bahwa kucing itu terinfeksi COVID-19, para ilmuwan akan memerlukan tes darah untuk mencari antibodi khusus untuk virus ini, Van Gucht menjelaskan. Tes-tes itu akan terjadi setelah kucing tidak lagi berada di dalam karantina.

Perlukah Karantina Hewan Peliharaan?

Pertanyaan berikutnya yang muncul, apakah hewan yang terkena virus corona harus menjalani karantina juga seperti manusia?

Shelley Rankin, seorang mikrobiologis di University of Pennsylvania School of Veterinary Medicine, mengatakan hal itu sangat diperlukan. Anda bisa mengarantina peliharaan di rumah sakit khusus hewan. Akan tetapi, kalau hewan peliharaan terjangkit virus dan gejalanya ringan, cukup di rumah saja.

"Ya, sama seperti manusia, beberapa mungkin dikarantina di rumah sakit atau tempat berlindung. Bahkan bisa di penitipan hewan," ujar Rankin.

"Jika hewan memiliki virus tetapi tidak sakit, maka Anda dapat mengarantina di rumah. Tapi ingat, Anda juga perlu membatasi kontak dengan mereka," lanjutnya.

Selain itu, Rankin juga menyarankan Anda untuk menaruh hewan peliharaan di kamar yang jauh dari orang lain dan binatang. Jangan lupa untuk sering mencuci tangan, dan mungkin mengenakan masker saat memasuki ruang karantina hewan.

Jangan jadi paranoid karena corona, ya! KlikDokter bekerja sama dengan Kemenkes dan BNPB untuk menekan persebaran virus corona.

Pakai fitur Tanya Dokter untuk tanya seputar virus corona dengan dokter, dan gunakan Cek Corona Online bila ingin tahu kondisi pribadi. Ketahui info terbaru seputar COVID-19 dan tips kesehatan menarik di KlikDokter!

(FR/ RH)

Hewan Peliharaanvirus corona

Konsultasi Dokter Terkait