Covid-19

Update Terbaru, Satu Pasien di Jakarta Jadi Suspect Terinfeksi Virus Corona!

Ayu Maharani, 24 Jan 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Setelah Jepang, Korea, Thailand, dan Arab Saudi, giliran Indonesia yang ketar-ketir. Satu pasien di Jakarta jadi suspect kena virus corona. Ini info lengkapnya.

Update Terbaru, Satu Pasien di Jakarta Jadi Suspect Terinfeksi Virus Corona!

Setelah kemarin masyarakat dihebohkan oleh dugaan pegawai PT Huawei Tech Investment terkena virus corona (coronavirus) di gedung BRI II, Jakarta, sekarang dikabarkan ada satu pasien yang diduga terjangkit virus tersebut sejak 22 Januari lalu.

Meski statusnya masih “dugaan”, tetapi kondisi ini seharusnya bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus corona, khususnya di Ibu Kota.

Tentang Suspect Virus Corona di Jakarta

Dilansir dari Liputan6.com, Pokja Penyakit Infeksi Emerging RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Pompini Agustina menyampaikan, pasien adalah warga negara Indonesia berusia 35 tahun, yang baru saja melakukan perjalanan ke Tiongkok.

Gejala yang dirasakan oleh pasien berupa demam di atas 38 derajat Celcius, radang tenggorokan, batuk, dan pilek.

Karena gejala tersebut mirip dengan gejala coronavirus, pasien tersebut langsung dibawa ke rumah sakit.

Sampel dahak dan cairan hidung si pasien telah diambil. Untuk mengetahui apakah dia benar terkena virus corona atau tidak, laboratorium butuh waktu 2-3 hari, sementara pasien diisolasi di kamar khusus.

Direktur Medik dan Perawatan RSPI Sulianti Saroso, Diany Kusumawardhani mengungkapkan, rumah sakit telah menyiapkan 11 kamar khusus dalam satu ruangan isolasi.

Ruangan itu dianggap aman karena tidak ada udara yang keluar dan dipastikan steril. Diharapkan, masyarakat yang baru pulang dari Tiongkok memeriksakan kondisinya untuk mencegah penyebaran.

Artikel Lainnya: Update Terbaru, Virus Corona Bisa Menular Antar-Manusia

Bagaimana Cara Mengetahui Bahwa Seseorang Terinfeksi Virus Corona?

Dengan adanya satu orang pasien yang diduga terinfeksi virus yang masih satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS tersebut, Anda tentu ingin tahu cara spesifik untuk memastikan apakah seseorang terkena virus corona atau tidak.

Masalahnya, bila hanya berpatokan pada gejala, bisa disalahartikan sebagai flu biasa. Langkah pertama untuk menduga apakah seseorang terkena virus corona atau tidak adalah dengan melihat riwayat perjalanannya.

Dilansir dari laman ama-assn.org, gejala yang dialami harus dicocokkan dengan riwayat perjalanan ke Wuhan, kota pertama di Tiongkok tempat virus corona teridentifikasi, yakni 14 hari sebelumnya. Harus diketahui juga apakah saat berada di Wuhan, pasien berkontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sedang sakit.

Dikutip dari Kompas.com, mengonfirmasi riwayat perjalanan serta interaksi kepada pasien yang terjangkit harus dilakukan secara terperinci guna memastikan apakah pasien itu benar-benar terjangkit coronavirus atau tidak.

Langkah ini penting agar nantinya tidak menimbulkan kesalahan diagnosis yang berujung pada kesalahan penyebaran informasi kepada masyarakat. Pasalnya, dampak yang timbul dari penyakit ini tak semata-mata pada aspek kesehatan, tetapi juga berdampak pada aspek perekonomian negara.

Di Amerika Serikat, pengujian virus corona yang paling valid hanya bisa dilakukan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Tiga sampel yang diperlukan adalah: spesimen pernapasan bawah (dahak), spesimen pernapasan atas (ingus), dan spesimen serum. Bila perlu, urine dan feses juga akan diteliti.

Untuk kasus terduga virus corona di Jakarta, Indonesia, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes Siswani mengatakan, pemeriksaan laboratorium pada kultur dahak pasien akan dicocokkan dengan genom virus corona baru (2019-nCov) di portal Global Initiative on Sharing All Influenza Data.

Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya

Kementerian Kesehatan Menyatakan Siaga 1 untuk Virus Corona

Selain memberikan pelayanan yang baik dan sesuai standar pada pasien terduga, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah memperketat pintu masuk negara guna mengantisipasi penyebaran virus corona yang masuk dari luar negeri.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan, selain menyiagakan thermo scanner (alat pengukur suhu tubuh) di 135 pintu masuk negara (darat, laut, maupun udara), dilakukan pula pemberian health alert card, edukasi dan informasi kepada masyarakat, hingga menyiapkan 100 rumah sakit rujukan untuk penyakit yang baru muncul (emerging disease).

“Aku akan cek semua termasuk pintu-pintu masuk negara. Kita sudah siaga satu ini. Nggak ada tidurnya. Jadi tenang, saya bekerja membantu masyarakat untuk tidak usah khawatir, “ ujar Menteri Kesehatan RI dikutip dari laman Kemkes.go.id.

Selain itu, baik Menteri Kesehatan dan pihak RSPI Sulianti Saroso mengimbau masyarakat untuk melakukan etika batuk dengan benar demi mencegah penularan.

Selain pakai masker, tutup hidung dan mulut dengan tisu. Kalau tidak ada tisu, dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter menyarankan Anda untuk menutupi hidung dan mulut dengan lengan atau bagian dalam siku.

Setelahnya, buang tisu ke tempat sampah dan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Siap sedia hand sanitizer dengan kandungan alkohol tinggi bila tidak ada tempat untuk cuci tangan.

Kebiasaan tersebut dapat mencegah kuman bertebaran di udara dan menempel di benda-benda agar orang di sekitar tidak ikut tertular.

Semoga hasil laboratorium pasien yang terduga terinfeksi virus corona hasilnya negatif dan pemerintah tetap berupaya sekuat tenaga untuk mencegah virus tersebut masuk ke Tanah Air. Sementara itu, tak ada salahnya untuk membekali diri dengan pengetahuan pertolongan pertama bila terjangkit virus corona ini.

Jika Anda ingin bertanya seputar virus corona kepada dokter, bisa segera langsung di fitur LiveChat dalam aplikasi KlikDokter. Jaga kesehatan dan kebersihan selalu!

(RN/AYU)

virus coronawabahinfeksi virus

Konsultasi Dokter Terkait