HomeIbu Dan anakKehamilanBahaya Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil yang Wajib Diwaspadai
Kehamilan

Bahaya Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil yang Wajib Diwaspadai

dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid, 30 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kolesterol tinggi berhubungan erat dengan berbagai kondisi serius, seperti penyakit jantung dan stroke. Lantas, apa jadinya jika kolesterol ibu hamil tinggi?

Bahaya Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil yang Wajib Diwaspadai

Kolesterol tinggi adalah kondisi yang sangat identik dengan sejumlah komplikasi, seperti penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. Lantas, pernahkah Anda berpikir tentang hal yang akan terjadi jika kolesterol ibu hamil sangat tinggi?

Perlu diketahui bahwa dalam kehamilan normal, tubuh wanita akan mengalami perubahan metabolisme lemak. Seiring meningkatnya usia kehamilan, kadar kolesterol di dalam darah ibu hamil cenderung meningkat. 

Hal tersebut terjadi karena sel-sel lemak ibu hamil membesar ukurannya. Selain itu, lonjakan kadar hormon progesteron saat hamil juga menyebabkan kolesterol semakin meningkat. 

Kendati begitu, dalam kondisi kehamilan yang sehat, peningkatan kadar kolesterol tidak menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah. Kolesterol tersebut bahkan berguna untuk mendukung pertumbuhan janin dan hormon kehamilan pada tubuh ibu. 

Setelah 1 bulan usai proses persalinan, umumnya kadar kolesterol ibu akan kembali seperti sebelum hamil.

Secara garis besar, peningkatan kolesterol pada ibu hamil terjadi secara alamiah. Karenanya, pemeriksaan kolesterol tidak dianjurkan untuk dilakukan secara rutin pada kehamilan.

Kalau pun dilakukan pemeriksaan, pada umumnya tidak ada pengobatan yang diberikan pada ibu hamil yang kadar kolesterolnya meningkat. Pasalnya, sebagian besar obat penurun kolesterol tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan.

Adakah Bahaya Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil?

Jika sebelum hamil kadar kolesterol ibu cenderung normal dan baru meningkat semasa kehamilan, pada umumnya hal tersebut tidak memberikan dampak berbahaya sehingga tidak perlu diobati.

Akan tetapi, jika kolesterol tinggi telah terjadi sebelum adanya kehamilan, maka risiko terjadinya komplikasi selama hamil bisa saja meningkat. Beberapa komplikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut.

  • Preeklampsia

Dislipidemia atau kolesterol tinggi yang dialami sebelum kehamilan terjadi bisa meningkatkan risiko preeklampsia. 

Apa itu? Preeklampsia atau dikenal dengan istilah keracunan dalam kehamilan merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan adanya tekanan darah tinggi dan kebocoran protein pada air seni. 

Jika dibiarkan, preeklampsia dapat berlanjut menjadi eklampsia. Gejala eklampsia serupa dengan preeklampsia, namun diperparah dengan adanya kejang-kejang. Kondisi ini bisa mengancam keselamatan ibu maupun janin di dalam kandungan.

  • Persalinan Prematur

Studi yang dilakukan di Amerika Serikat menemukan bahwa ibu hamil yang mengalami kolesterol tinggi sebelum kehamilan memiliki risiko 1,5 kali lebih tinggi untuk melahirkan secara prematur. 

Hal tersebut bisa terjadi karena kolesterol tinggi dapat menimbulkan berbagai komplikasi dalam kehamilan, yang berujung pada persalinan sebelum waktunya (prematur).

Artikel Lainnya: Ibu Menyusui Minum Obat Penurun Kolesterol Tinggi, Bolehkah?

  • Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional adalah penyakit kencing manis yang terjadi akibat kehamilan. Peningkatan gula darah pada kasus diabetes gestasional dapat memicu persalinan prematur.

Selain itu, diabetes gestasional juga bisa membuat bayi berukuran besar (makrosomia). Hal ini dapat mempersulit proses persalinan nantinya.  

Kolesterol tinggi sebelum hamil meningkatkan risiko terjadinya diabetes gestasional. Demikian pula sebaliknya, diabetes gestasional dapat menyebabkan kolesterol ibu hamil melonjak tinggi.

Itu dia beragam bahaya kolesterol tinggi pada ibu hamil. Bahaya tersebut khususnya dirasakan jika kondisi kolesterol tinggi sudah ada sebelum kehamilan terjadi.

 

Tips Menjaga Kadar Kolesterol Selama Kehamilan

Cara terbaik untuk menjaga nilai kolesterol selama kehamilan agar tidak terlalu melonjak naik ialah dengan menjalani gaya hidup sehat yaitu dengan:

  • Makan makanan berserat seperti sayur dan buah.
  • Hindari konsumsu makanan mengandung lemak jenuh dan gula.
  • Hindari konsumsi gorengan
  • Konsumsi kacang-kacangan, alpukat dan minyak zaitun, sebagai kadar lemak baik
  • Mengonsumsi makanan yang kaya asam lemak omega 3.
  • Berolahraga secara rutin sesuai dengan anjuran dokter

Artikel Lainnya: 3 Gangguan Kesehatan Pemicu Kolesterol Tinggi

Jika sebelum hamil Anda telah memiliki riwayat kolesterol tinggi, sebaiknya beritahukan dan diskusikan kondisi Anda dengan dokter yang menangani. Terlebih lagi bila Anda mengonsumsi obat-obatan rutin untuk menurunkan kolesterol, kemungkinan besar obat tersebut harus dihentikan dan diganti dengan obat lain.

Apabila saat hamil Anda mengalami kolesterol tinggi, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Karena hal tersebut memang secara alami terjadi pada ibu hamil. Yang perlu dilakukan ialah tetap menjaga dan menjalani hidup sehat agar kadar kolesterol tidak terus-menerus naik. Ikuti berbagai tips di atas untuk menjaga kesehatan Anda selama masa kehamilan.

Guna menghindarinya, Anda disarankan untuk memantau kondisi kolesterol secara berkala sebelum kehamilan terjadi. Jika sedang hamil, lakukan pemeriksaan kolesterol hanya jika diminta oleh dokter. 

Hindari sembarang konsumsi obat kolesterol saat hamil, karena bisa memberikan efek samping yang merugikan.

Jika Anda ingin tahu lebih lanjut mengenai akibat kolesterol tinggi pada ibu hamil, jangan sungkan untuk bertanya langsung pada dokter melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(NB/AYU)

KehamilanPreeklampsiaKolesterol TinggiHamil

Konsultasi Dokter Terkait