Kesehatan Umum

Penyakit Ini Sering Terjadi setelah Lebaran, Kok Bisa?

dr. Nadia Octavia, 23 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Setelah lebaran, ada beberapa penyakit yang sering terjadi. Apa saja? Yuk, ketahui penyakit setelah lebaran yang harus dihindari berikut ini!

Penyakit Ini Sering Terjadi setelah Lebaran, Kok Bisa?

Hari raya Idulfitri atau Lebaran merupakan momen tahunan yang selalu dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Perayaan Lebaran umumnya dilakukan dengan mudik, bersilaturahmi, saling meminta maaf, serta berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara. 

Momen yang dirayakan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan ini biasanya dilengkapi berbagai sajian khas Lebaran.  Berbagai menu wajib yang hampir selalu ada di setiap rumah saat lebaran seperti ketupat, opor ayam, gulai, rendang, serta kue-kue kering. 

Membayangkannya saja membuat Anda sudah meneteskan air liur. Sebagian besar dari Anda pasti berpikir, tidak ada salahnya sesekali makan besar saat Lebaran. Namun ternyata, rata-rata orang mengonsumsi setidaknya 4.000 kalori saat musim liburan berlangsung. 

Artinya, Anda mengonsumsi makanan dan kalori harian dua kali lipat lebih banyak dari batas normal. Hati-hati penyakit setelah lebaran berikut ini bisa diam-diam mengintai Anda. 

1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas

Batuk dan pilek adalah keluhan yang sering dialami usai Lebaran. Umumnya, batuk dan pilek adalah gejala dari penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). 

Selain batuk dan pilek, gejala ISPA meliputi demam ringan, bersin-bersin, hidung tersumbat, tenggorokan gatal, dan nyeri.

Biasanya, ISPA disebabkan oleh infeksi virus yang terutama menyerang apabila daya tahan tubuh seseorang sedang melemah, kelelahan, ataupun kurang tidur. 

Hal-hal tersebut bisa terjadi ketika Anda melakukan serangkaian kegiatan saat Lebaran seperti mudik dan berkunjung ke tempat kerabat untuk bersilaturahmi.

Terlebih, bila mudik menggunakan kendaraan darat, seperti dengan sepeda motor, mobil, angkutan umum. Anda jadi rentan terpapar udara kotor yang meningkatkan risiko ISPA. 

Penggunaan masker dapat meminimalkan risiko tersebut. Virus yang menyebabkan ISPA dapat cepat menular antarmanusia, apalagi bila dalam keramaian. 

Berkontak dengan orang seperti berjabat tangan atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus juga dapat menjadi media penularan ISPA. Rajinlah mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah penularan penyakit ini.

Artikel Lainnya: Makan Banyak saat Lebaran, Coba Minuman Penurun Kolesterol Ini, Yuk!

2. Diare

Diare adalah buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari dengan konsistensi feses yang lunak atau cair. Adapun gejala lain dari diare adalah demam, mual, muntah, nyeri perut, mulas, dan perut kembung.

Diare dapat disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari konsumsi makanan yang kurang bersih atau makanan yang mengandung kuman.

Selain itu, diare juga bisa disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengiritasi lambung, seperti makanan pedas, asam, berminyak, dan juga minum minuman bersoda. Kemudian, reaksi alergi terhadap makanan tertentu juga dapat menyebabkan diare.

Konsumsi berbagai jenis makanan di atas selama Lebaran berpotensi menimbulkan diare. Jika diare sudah terjadi, pastikan Anda mengganti cairan dan elektrolit yang keluar dengan segera. 

Anda bisa meminum cairan oralit atau sekadar air putih. Hindari makanan dan minuman yang dapat memicu diare, serta minum obat diare yang dijual bebas bila perlu. Apabila diare tak kunjung reda, segera periksakan diri ke dokter.

3. Mag

Mag merupakan gangguan di lambung yang ditandai dengan gejala nyeri ulu hati, sensasi sesak napas, mual, muntah, hingga perut kembung. Mag umumnya terjadi akibat proses infeksi lambung oleh bakteri Helicobacter pylori atau produksi asam lambung berlebihan.

Penyakit pasca-Lebaran ini bisa terjadi karena beberapa faktor, termasuk makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Makanan pedas, asam, dan mengandung gas dapat mencetuskan mag. 

Konsumsi jenis makanan di atas saat Lebaran tentu saja dapat meningkatkan risiko kambuhnya mag. Sibuk beraktivitas selama Lebaran hingga waktu makan jadi tidak teratur juga dapat mencetuskan mag. 

Siapkan obat bila Anda diketahui memiliki mag. Hindari faktor penyebab kambuhnya mag sebaik mungkin.

Artikel Lainnya: Setelah Lebaran, Kenapa Jadi Sulit untuk Kembali ke Pola Makan Sehat?

4. Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit setelah lebaran yang sering terjadi, yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah di atas batas normal.

Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Hipertensi disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah karena konsumsi garam secara berlebih.

Selama Lebaran, umumnya makanan yang disajikan tinggi kandungan garam sehingga dapat memicu tekanan darah naik. 

Oleh karena itu, bijaklah dalam memilih makanan dan perhatikan kadar garam dari makanan yang Anda konsumsi supaya tekanan darah dapat terkontrol.

5. Hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia adalah kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar kolesterol darah di atas normal. Hidangan yang kerap disajikan saat Lebaran adalah makanan bersantan, berminyak, dan diolah dengan cara digoreng. 

Hati-hati, mengonsumsi makanan tersebut secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit setelah Lebaran ini. Kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung, serangan jantung serta stroke. 

Ketika kadar kolesterol dalam darah tinggi, maka kelebihan kolesterol ini dapat mengakibatkan penumpukan di dinding pembuluh darah (menjadi plak), membuat dinding pembuluh darah menyempit dan tersumbat. Akibatnya, aliran darah menjadi tidak lancar. 

6. Hiperglikemia

Hiperglikemia adalah kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah di atas normal. Kue-kue kering dan berbagai hidangan penutup khas Lebaran bisa menyumbang kalori sekaligus meningkatkan kadar gula darah. 

Atur porsi makan Anda, terutama bagi penderita diabetes. Hindari mengonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan jika tak ingin gula darah meningkat. 

Waspadai tanda-tanda hiperglikemia, seperti adanya gejala mual, muntah, sesak napas, kelemahan anggota gerak, hingga penurunan kesadaran. Pantau secara rutin kadar gula darah Anda. 

Artikel Lainnya: Konsumsi Serat Usai Lebaran Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

7. Asam Urat

Kadar asam urat tinggi disebabkan terlalu banyak mengonsumsi makan yang mengandung purin tinggi, seperti daging jeroan, sayuran hijau (salah satunya asparagus), bayam, serta kacang-kacangan.

Asam urat merupakan penyakit setelah Lebaran yang sering terjadi. Saat mencerna makanan mengandung purin, tubuh akan menghasilkan asam urat sebagai hasil metabolisme akhir.

Penyakit asam urat atau gout arthritis ditandai dengan nyeri, bengkak, dan peradangan pada sendi. Ketika kadar asam urat di dalam darah tinggi, kristal asam urat dapat menumpuk di sendi dan menyebabkan keluhan tersebut. 

Penyakit-penyakit setelah lebaran di atas perlu Anda waspadai. Menikmati hidangan khas Lebaran boleh-boleh saja. Akan tetapi, batasi konsumsinya agar tidak berlebihan. 

Jangan lupa juga, meski sedang libur lebaran, usahakan untuk tetap berolahraga teratur minimal 30 menit setiap harinya agar terhindar dari berbagai penyakit setelah Lebaran. 

Cari tahu informasi kesehatan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter. Bila ada pertanyaan seputar masalah kesehatan, gunakan layanan konsultasi LiveChat dengan dokter yang berkompeten.

(OVI/JKT)

makanan lebaranKolesterolLebaran

Konsultasi Dokter Terkait