Kesehatan Mental

6 Penyakit Penyebab Bad Mood

dr. Nadia Octavia, 17 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tak melulu disebabkan oleh hal sepele, bad mood juga bisa terjadi akibat adanya penyakit tertentu.

6 Penyakit Penyebab Bad Mood

Bad mood merupakan perkara yang rasanya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Ada saja hal-hal yang memicu terjadinya kondisi itu, misalnya tuntutan pekerjaan, kemacetan atau perkara rumah tangga. Namun di balik itu, tahukah Anda bahwa bad mood juga bisa terjadi akibat adanya penyakit tertentu?

Ya, bad mood dapat dicetuskan oleh beberapa penyakit. Berikut 6 penyakit yang dimaksud:

1. Gangguan tiroid

Tiroid merupakan kelenjar yang memproduksi hormon untuk mengatur suhu tubuh, berat badan, kesehatan kulit dan rambut, energi hingga mood. Oleh karena itu, jika mengidap gangguan ini – misalnya kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroid) – Anda akan cenderung mengalami bad mood, lesu dan tidak bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari.

2. Stroke

Gejala stroke yang timbul berpengaruh dari letak lesi di otak. Contohnya, ketika lesi terjadi di otak sebelah kiri, maka tubuh sebelah kanan akan mengalami kelumpuhan, lidah menjadi pelo, dan bicara kurang jelas.

Sedangkan, jika lesi stroke terbentuk di bagian lobus frontal kiri, penderita akan kerap mengalami kondisi bad mood, mudah sedih atau cemas.

3. Penyakit Parkinson

Seseorang yang mengidap penyakit Parkinson dapat mengalami tanda dan gejala fisik berupa tangan tremor, bergerak lebih lambat, anggota tubuh kaku dan gangguan keseimbangan.

Tak hanya itu, pengidap penyakit Parkinson juga dapat mengalami gangguan mood, bahkan 40-50% di antaranya juga dapat mengalami depresi.

4. Premenstrual dysphoric disorder (PMDD)

Keadaan ini merupakan bentuk premenstrual syndrome (PMS) berat, yang menyerang 5% wanita usia subur. Premenstrual dysphoric disorder ditandai dengan perubahan mood menjelang menstruasi.

Gejala premenstrual dysphoric disorder dapat berupa gelisah, mudah tersinggung, depresi, insomnia, mudah cemas, serta gejala fisik lain seperti pada PMS. Gejala ini timbul 1-2 minggu menjelang menstruasi, dan hilang seiring dengan mulainya menstruasi.

5. Kekurangan vitamin

Ketika tubuh kekurangan vitamin D dan vitamin B12, Anda akan lebih berisiko untuk mengalami bad mood. Karena pada dasarnya, kekurangan asupan vitamin tak hanya berpengaruh pada kerja tubuh semata, tapi kerja otak juga.

6. Obstructive sleep apnea syndrome (OSAS)

OSAS adalah gangguan kolapsnya saluran pernapasan ketika tidur, dan menyebabkan Anda berhenti bernapas selama beberapa detik. Pada kondisi ini, dinding saluran napas akan saling menggesek dan bergetar ketika Anda bernapas.

Penderita OSAS akan menghasilkan suara dengkur saat tidur, sehingga kerap terbangun dengan kondisi mulut kering dan nyeri tenggorokan. Pada akhirnya, sederet peristiwa yang terjadi akibat OSAS dapat mencetuskan terjadinya bad mood di kemudian hari.

Jadi, jika saat ini Anda sedang bad mood, jangan buru-buru menyalahkan perkerjaan atau kemacetan. Bisa jadi penyebab dari kondisi yang sedang Anda alami adalah salah satu penyakit di atas. Karena itu, bila Anda kerap mengalami bad mood, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter, ya!

[NB/ RVS]

Bad MoodmoodPenyakitgangguan tiroidStroke

Konsultasi Dokter Terkait