Masalah Tiroid

Hipotiroidisme

dr. Marsita Ayu Lestari, 05 Sep 2023

Ditinjau Oleh

Hipotiroidisme adalah kondisi yang ditandai dengan produksi hormon tiroid yang rendah di dalam tubuh. Ketahui penjelasan selengkapnya di sini.

Hipotiroidisme

Hipotiroidisme

Dokter Spesialis

Dokter di instalasi gawat darurat, Spesialis terkait: spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes (internist-endocrinologist)

Gejala 

Kelelahan, rambut rontok, bengkak di wajah, tangan, dan kaki, gangguan pendengaran, rasa ngantuk yang berlebihan, tidak tahan terhadap suhu dingin, gerakan lamban, kulit kering, dingin, pucat, dan kasar, sulit berkonsentrasi, mudah lupa, depresi, suara serak, sesak, bicara lambat, kesemutan, berat badan bertambah, konstipasi, gangguan haid, penurunan status mental, suhu tubuh < 35°C

Faktor Risiko

Lebih sering pada wanita, usia >65 tahun, penderita penyakit autoimun, sindrom Down, sindrom Turner

Diagnosis 

Wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang

Pengobatan 

Bergantung pada kondisi penderita

Obat

Levotiroksin

Komplikasi

Koma miksedema, infertilitas, keguguran, gagal jantung, depresi

Kapan harus ke dokter?

Terdapat gejala dan tanda hipotiroidisme

Pengertian Hipotiroidisme

Hormon tiroid bekerja hampir di setiap sel, memengaruhi metabolisme tubuh, membantu regulasi pertumbuhan tulang, dan lain-lain. Namun ada kalanya, hormon tiroid ini tidak diproduksi dalam jumlah yang cukup sehingga menyebabkan masalah kesehatan berupa hipotiroidisme.

Hipotiroidisme adalah kondisi yang ditandai dengan produksi hormon tiroid yang rendah di dalam tubuh. Sebaliknya, perbedaan hipertiroidisme dengan hipotiroidisme adalah pada hipertiroidisme terjadi produksi hormon tiroid yang berlebihan.

Penyakit hipotiroidisme dapat terjadi pada segala usia. Bila kondisi ini tidak diobati, maka dapat berkembang menjadi koma miksedema yang mengancam nyawa. Oleh karena itu, perlu untuk memahami mengenai apa itu hipotiroidisme, penyebab, gejala, dan cara mengatasi hipotiroidisme. Yuk ketahui penjelasan selengkapnya di sini.

Artikel Lainnya: Rekomendasi Makanan yang Baik untuk Penderita Hipotiroid

Jenis Hipotiroidisme

Terdapat tiga bentuk hipotiroidisme, yaitu:

  • Hipotiroidisme sentral: gangguan terjadi di hipotalamus/hipofisis, seperti tumor dan infeksi
  • Hipotiroidisme primer: gangguan terjadi di kelenjar tiroid itu sendiri, seperti tiroiditis dan pasca radiasi
  • Hipotiroidisme sebab lain: obat tertentu, kekurangan asupan yodium, dan lain-lain

Sedangkan, berdasarkan gejala, hipotiroidisme dibagi menjadi hipotiroidisme klinik dan subklinik.

Penyebab Hipotiroidisme

Berikut penyebab hipotiroidisme:

  • Defisiensi yodium
  • Penyakit tiroid autoimun: tiroiditis Hashimoto
  • Kongenital (bawaan sejak lahir)
  • Obat tertentu: amiodarone, thalidomide, rifampisin, terapi iodium radioaktif, dan lain-lain
  • Masalah di hipotalamus atau hipofisis: sindrom Sheehan dan tumor hipofisis
  • Tindakan tertentu: operasi tiroid, radioterapi pada area kepala atau leher

Gejala Hipotiroidisme

Gejala hipotiroidisme yang muncul bergantung pada kelainan yang mendasari dan berat ringannya hipotiroidisme. Berikut gejala dan tanda hipotiroidisme pria dan wanita:

  • Kelelahan
  • Rambut rontok
  • Bengkak di wajah, tangan, dan kaki
  • Gangguan pendengaran
  • Rasa ngantuk yang berlebihan
  • Tidak tahan terhadap suhu dingin
  • Gerakan lamban
  • Kulit kering, dingin, pucat, dan kasar
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mudah lupa
  • Depresi
  • Suara serak
  • Sesak
  • Bicara lambat
  • Kesemutan
  • Berat badan bertambah, namun nafsu makan berkurang
  • Konstipasi
  • Gangguan haid pada wanita

Sedangkan, pada kondisi hipotiroid yang berat, dapat berkembang menjadi koma miksedema yang ditandai dengan penurunan status mental dan hipotermia (suhu tubuh < 35°C). Kondisi ini merupakan keadaan darurat di bidang endokrin.

Artikel Lainnya: Mengenal Terapi Iodine Radioaktif untuk Kanker Tiroid

Faktor Risiko Hipotiroidisme

Beberapa faktor risiko hipotiroidisme, seperti:

  • Lebih sering pada wanita
  • Usia > 65 tahun
  • Penderita penyakit autoimun, seperti diabetes tipe 1 dan penyakit celiac
  • Sindrom Down
  • Sindrom Turner

Diagnosis Hipotiroidisme

Dokter biasanya menentukan diagnosis hipotiroidisme berdasarkan wawancara medis yang terperinci, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dokter akan menanyakan keluhan, riwayat kesehatan penderita dan keluarga, riwayat pengobatan, dan hal terkait lainnya.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dengan menilai kesadaran, tanda-tanda vital, berat badan, tinggi badan, bengkak wajah dan alat gerak, lidah tebal dan besar, refleks fisiologis yang menurun, otot lembek dan kurang kuat, serta gerakan yang lamban.

Pemeriksaan penunjang direkomendasikan sesuai hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan:

  • Pemeriksaan darah perifer lengkap untuk mengevaluasi sitopenia (kondisi ketika komponen sel darah berada di bawah nilai normal)
  • Pemeriksaan kadar hormon TSH (thyroid-stimulating hormone), fT4, dan T3. Kadar TSH yang tinggi dan fT4 yang rendah menandakan hipotiroidisme.
  • EKG (elektrokardiogram) untuk mencari komplikasi jantung

Pengobatan Hipotiroidisme

Perawatan hipotiroidisme bergantung pada kondisi penderita. Pengobatan hipotiroidisme dapat dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes. Levotiroksin merupakan terapi yang dianjurkan bagi penderita hipotiroidisme.

Perlu diketahui, bagi penderita hipotiroidisme berat dengan tanda koma miksedema, harus segera dibawa ke instalasi gawat darurat untuk dievaluasi dan diobati. Selanjutnya, kondisi ini biasanya dirawat di unit perawatan intensif.

Pencegahan Hipotiroidisme

Upaya pencegahan penyakit hipotiroidisme adalah dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah, yaitu:

  • Mengonsumsi makanan, seperti telur, rumput laut, ikan salmon, dan garam beryodium sesuai rekomendasi kebutuhan harian
  • Memeriksakan diri secara berkala ke dokter untuk dilakukan skrining hipotiroid, terutama untuk wanita usia > 60 tahun, ibu hamil, pernah menjalani radiasi kepala dan leher, penderita gangguan autoimun dan diabetes tipe 1, dan riwayat keluarga dengan hipotiroidisme

Komplikasi Hipotiroidisme

Berikut komplikasi hipotiroidisme:

Artikel Lainnya: Zat yang Bantu Menjaga Kesehatan Kelenjar Tiroid

Obat Terkait Hipotiroidisme

Kapan harus ke Dokter?

Segera ke dokter, bila kamu merasakan gejala dan tanda di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi hipotiroidisme, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

[LUF]