Obat Kemoterapi

Thalidomide

apt. Sinthiya Nur Azizah., S. Farm, 02 Mar 2023

Ditinjau Oleh apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm

Thalidomide adalah obat kemoterapi yang digunakan sebagai terapi kanker pada sumsum tulang. Apa efek samping Thalidomide? Cari tahu informasinya di sini.

Thalidomide

Thalidomide

Golongan

Obat sitostatika

Kategori obat 

Obat kemoterapi/immunoterapi kanker

Dikonsumsi oleh

Dewasa 

Bentuk obat

Kapsul

Thalidomide untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori X: Studi terhadap hewan percobaan atau manusia memperlihatkan adanya abnormalitas dan risiko terhadap janin berdasarkan pengalaman pada manusia.

Peringatan Menyusui: Tidak ada informasi Thalidomide terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter jika ibu menyusui akan mengonsumsinya.

Pengertian 

Thalidomide adalah obat yang digunakan pada pasien dewasa sebagai terapi multiple myeloma,  kanker yang timbul pada sel plasma (salah satu jenis sel darah putih).

Obat ini bekerja dengan memperkuat sistem imun untuk mematikan sel-sel kanker

Selain untuk multiple myeloma, Thalidomide juga digunakan pada pengobatan erythema nodosum leprosum (ENL), yakni sejenis komplikasi yang menyebabkan peradangan.

Tersedia dalam bentuk kapsul, berikut penjelasan lengkap seputar obat Thalidomide.

Keterangan 

  • Golongan: Obat sitostatika
  • Kelas terapi: Obat kemoterapi/immunoterapi kanker
  • Kandungan: Thalidomide 50 mg; thalidomide 100 mg
  • Kemasan: Boks, strip @10 kapsul
  • Farmasi: -
  • Harga Thalidomide: -

Artikel lainnya: Gejala Multiple Myeloma yang Perlu Anda Tahu 

Kegunaan 

Manfaat Thalidomide adalah sebagai terapi multiple myeloma serta pengobatan erythema nodosum leprosum (ENL).

Dosis dan Aturan Pakai 

Thalidomide termasuk obat sitostatika, yakni obat yang dikhususkan untuk terapi kanker. Obat ini hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

Selain itu, dosis Thalidomide berbeda pada setiap pasien, tergantung jenis kanker dan kondisi pasien. 

Tujuan: Multiple myeloma

Bentuk: Kapsul

  • Dewasa: Dosis Thalidomide 200 mg sekali sehari sebelum tidur, dikombinasikan dengan dexamethasone 40 mg selama siklus terapi 28 hari. Pemberian dexamethasone pada hari 1 – 4, 9 – 12, dan 17 – 20.

Tujuan: Erythema nodosum leprosum (ENL)

Bentuk: kapsul

  • Dewasa: Dosis awal Thalidomide 100 - 300 mg sekali sehari sebelum tidur, pada gejala berat dosis dapat diberikan hingga 400 mg per hari 
  • Dosis dapat diturunkan 50 mg setiap 2 – 4 minggu apabila pasien menunjukkan perbaikan gejala

Cara Menggunakan 

  • Gunakan Thalidomide sesuai dengan anjuran dan resep dokter. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat
  • Cuci tangan terlebih dahulu dengan air bersih sebelum minum obat
  • Thalidomide kapsul harus diminum saat perut kosong. Disarankan untuk mengonsumsi obat 1 jam setelah makan, minumlah obat ini utuh dengan segelas air
  • Disarankan mengonsumsi obat di waktu yang sama. Apabila kamu lupa, segera minum jika jeda dengan waktu minum selanjutnya masih lama. Namun, jika jeda singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis di waktu bersamaan
  • Thalidomide harus ditelan utuh. Tidak disarankan untuk mengunyah, menggerus, atau membuka cangkang kapsul
  • Basuh dengan air bersih apabila terdapat serbuk obat mengenai kulit
  • Jangan melebihkan/mengurangi dosis dari yang dianjurkan. Hal ini untuk mencegah efektivitas yang tidak tercapai atau menghindari efek samping yang tidak diinginkan
  • Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi ke dokter terlebih dahulu

Cara Penyimpanan 

  • Simpan Thalidomide pada suhu ruang antar 15 - 30 derajat Celsius, di tempat yang sejuk, serta kering. Jauhkan obat dari cahaya matahari langsung
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan
  • Jangan simpan Thalidomide di tempat lembap seperti kamar mandi atau di dalam freezer

Artikel lainnya: Jenis-Jenis Kanker Darah yang Diturunkan Secara Genetis 

Efek Samping 

Beberapa efek samping Thalidomide yang dapat terjadi antara lain:

  • Gangguan menstruasi
  • Gangguan pembekuan darah
  • Gangguan hati
  • Nyeri otot, punggung, tulang, atau sendi
  • Reaksi hipersensitif
  • Infeksi virus
  • Gangguan pencernaan, seperti konstipasi, mulut kering dan mual muntah
  • Gangguan pendengaran
  • Tremor
  • Cemas
  • Gangguan tidur
  • Rasa kantuk

Overdosis

Gejala yang bisa timbul, misalnya: 

  • Rasa kantuk yang sangat berat
  • Sakit kepala
  • Cemas
  • Depresi 

Segera pergi ke pelayanan medis terdekat apabila timbul keluhan di atas atau gejala overdosis lain, seperti: 

  • Kesulitan bernapas
  • Kejang
  • Lemah otot
  • Mual, muntah
  • Keringat dingin atau sampai tidak sadarkan diri

Ingat, penanganan kegawatdaruratan hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi

Hindari penggunaan Thalidomide apabila kamu memiliki kondisi:

  • Hipersensitif pada kandungan Thalidomide
  • Hamil dan menyusui

Interaksi Obat 

Beritahukan dokter mengenai semua obat yang sedang kamu konsumsi. 

Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Thalidomide dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:

  • Penggunaan bersama kontrasepsi oral dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah
  • Meningkatkan efek sedasi apabila diberikan bersama obat antihistamin, antipsikotik, opioid, atau barbiturat
  • Menyebabkan risiko efek kardiak apabila diberikan bersama obat hipertensi golongan beta bloker, digoksin, ccb, serta lithium
  • Meningkatkan risiko neuropati periferal bila digunakan bersama vincristine, amiodarone, cisplatin, phenytoin, dan metronidazole

Peringatan dan Perhatian 

  • Sebelum mengonsumsi obat Thalidomide, sebaiknya informasikan kepada dokter jika kamu memiliki riwayat alergi. Obat mungkin memiliki zat tambahan yang dapat memicu reaksi alergi. Tanyakanlah kepada apoteker untuk penjelasan lebih detailnya
  • Beritahu dokter apabila kamu termasuk dalam pasien yang berisiko tromboemboli, seperti:
  1. Riwayat penggumpalan darah
  2. Merokok
  3. Hipertensi
  4. Kadar kolesterol tinggi
  • Informasikan dokter riwayat kesehatan kamu terutama:
  1. Memiliki tumor yang besar
  2. Gangguan hati
  3. Riwayat hepatitis B
  4. HIV
  5. Gagal ginjal
  • Selama terapi mungkin kamu perlu melakukan beberapa tes medis. Ikutilah instruksi yang diarahkan untuk memantau perkembangan pengobatan
  • Informasikan ke dokter jika kamu dalam keadaan hamil dan menyusui
  • Gunakan kontrasepsi yang efektif untuk menghindari kehamilan selama terapi, dan gunakan kontrasepsi setidaknya 1 bulan setelah terapi berakhir
  • Disarankan untuk tidak melakukan donor darah atau sperma pada pria setidaknya 4 minggu setelah terapi selesai dilakukan
  • Hindari mengonsumsi alkohol selama terapi karena dapat meningkatkan efek kantuk obat
  • Disarankan untuk tidak melakukan vaksinasi selama pengobatan dengan Thalidomide
  • Obat ini dapat menyebabkan kantuk hindari melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi seperti menyetir, atau menjalankan mesin
  • Informasikan dokter jika kamu akan menggunakan obat ini bersama dengan obat lain, baik kimia maupun herbal

Artikel lainnya: Kiat Hidup Sehat untuk pengidap Kanker Darah 

Kategori Kehamilan

Thalidomide masuk dalam kategori kehamilan X. Studi terhadap hewan percobaan atau manusia memperlihatkan adanya abnormalitas dan risiko terhadap janin berdasarkan pengalaman pada manusia. 

Risiko penggunaan obat pada wanita hamil jelas-jelas melebihi manfaat yang mungkin diperoleh.

Peringatan Kehamilan

Thalidomide tidak direkomendasikan untuk ibu hamil. Bila diresepkan, beritahu dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan. 

Gunakan kontrasepsi yang efektif untuk menghindari kehamilan selama terapi. Gunakan kontrasepsi setidaknya 1 bulan setelah terapi berakhir.

Peringatan Menyusui

Tidak ada informasi apakah Thalidomide terdistribusi ke dalam ASI. 

Beritahu dokter apabila kamu sedang menyusui agar dokter dapat mengganti obat lain yang memiliki indikasi sama yang aman untuk kondisi kamu. 

Penyakit Terkait  

  • Kanker
  • Kanker sumsum tulang
  • Kanker darah
  • Multiple myeloma
  • Erythema nodosum

Rekomendasi Obat Sejenis 

Punya pertanyaan seputar kesehatan? Yuk, manfaatkan fitur Tanya Dokter dari KlikDokter untuk konsultasi langsung dengan dokter. Jangan tunggu sakit.

[HNS]