HomeInfo SehatPencernaanPenanganan Hepatitis B
Pencernaan

Penanganan Hepatitis B

dr. Atika, 30 Agt 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Jumlah penderita hepatitis B di Indonesia termasuk tinggi. Meski demikian, masih banyak orang yang belum mengenali penyakit ini.

Penanganan Hepatitis B

Mungkin Anda satu dari banyak orang yang belum sepenuhnya mengenal penyakit hepatitis B. Padahal, di seluruh dunia diperkirakan sekitar 2 miliar orang menderita penyakit ini. Bahkan 600 ribu orang meninggal setiap tahunnya karena infeksi hepatitis B. Angka yang cukup tinggi, bukan?

Mengenal Hepatitis B

Hepatitis B merupakan jenis penyakit infeksi virus yang menyerang organ hati. Virus penyebab hepatitis B memiliki nama yang sama, yaitu virus hepatitis B (VHB). Indonesia termasuk daerah endemis sedang hingga tinggi hepatitis B. Memang hepatitis B tidak sepopuler infeksi hati lain (misalnya hepatitis A), namun infeksi hepatitis B yang terjadi kronis dapat berujung pada kondisi kerusakan hati yang sangat berat hingga kanker hati.

Cara Penularan Hepatitis B

Bagaimana seseorang dapat tertular VHB? Virus ini bisa masuk ke dalam tubuh seseorang melalui tiga jalur:

  1. Secara perinatal/vertikal: penularan dari ibu kepada bayi yang dikandungnya.
  2. Secara seksual: hepatitis B termasuk sebagai salah satu Infeksi Menular Seksual (IMS).
  3. Lewat kulit/darah/horizontal: terjadi penularan VHB lewat jarum suntik, transfusi darah, cuci darah, akupunktur, tato, dan lain-lain.

Gejala-Gejala Hepatitis B

Gejala-gejala yang timbul saat seseorang telah mengalami infeksi hepatitis B adalah sebagai berikut:

  • Mata dan kulit kuning (namun tidak berat seperti hepatitis A).
  • Tidak nafsu makan.
  • Mual dan muntah.
  • Demam tidak terlalu tinggi.
  • Nyeri otot.
  • Mudah lelah.
  • Nyeri perut kanan atas maupun ulu hati.

Penanganan Hepatitis B

Penyakit infeksi hepatitis B merupakan infeksi organ hati yang sangat serius. Hal ini disebabkan karena infeksi dapat berlangsung secara kronis (dalam jangka waktu lama). Saat Anda telah menderita hepatitis B kronis, maka risiko Anda  untuk mengalami gagal hati, sirosis, hingga kanker hati sangat meningkat.

Untuk itu, penanganan yang tepat harus segera dilakukan. Penanganan yang dilakukan meliputi penggunaan kombinasi obat-obatan antivirus. Selain itu, perubahan pola makan bila memang dibutuhkan penanganan hepatitis B juga meliputi perubahan, misalnya diet rendah garam, diet protein tinggi, dan membatasi cairan. Bila pengobatan hepatitis B tidak kunjung berhasil, transplantasi adalah jalan penanganan yang tersisa.

Langkah Pencegahan Hepatitis B

Mencegah lebih baik dari mengobati. Cara pencegahan hepaititis B yang paling utama adalah dengan vaksin hepatitis B. Vaksin ini merupakan cara paling efektif dalam memutuskan transmisi VHB. Selain itu, cara pencegahan yang harus dilakukan adalah menghindari penggunaan jarum/jarum suntik bekas, menjalani modifikasi perilaku seksual menjadi lebih sehat, penyaringan penderita hepatitis B pada ibu hamil, dan lain-lain.

Demikianlah penjelasan seputar hepatitis B. Penyakit yang dapat berlangsung kronis hingga mampu berkembang menjadi kanker hati ini sudah seharusnya memperoleh perhatian lebih. Waspadalah terhadap cara-cara transmisi virus hepatitis B yang telah disebutkan di atas. Terakhir, bila Anda memang berisiko tinggi mengalami infeksi hepatitis B, segeralah memperoleh vaksin hepatitis B.

(RS/RH)

HepatitisKesehatan Hati

Konsultasi Dokter Terkait