Berita Kesehatan

Viral Pegawai Starbucks Intip Payudara, Apa Ada Masalah Kejiwaan?

Krisna Octavianus Dwiputra, 03 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Belum lama ini viral sebuah video di mana pegawai Starbucks ngintip payudara customer lewat CCTV. Apakah ini termasuk masalah kejiwaan?

Viral Pegawai Starbucks Intip Payudara, Apa Ada Masalah Kejiwaan?

Budaya minum kopi sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang Indonesia. Sayangnya, belum lama ini, salah satu gerai kopi terkenal Starbucks harus tercoreng nama baiknya.

Ini terjadi setelah sebuah video menunjukkan karyawan Starbucks sedang mengintip payudara pelanggan lewat rekaman kamera CCTV. Apakah hal ini termasuk ke dalam masalah kejiwaan?

Video Viral Pegawai Starbucks Intip Payudara Pelanggan dari CCTV

Di dalam video yang berbentuk Instagram Story tersebut, terlihat satu orang bertugas merekam dan satu orang lagi memperlihatkan payudara customer lewat CCTV yang ada di toko.

Keduanya juga sempat terdengar tertawa saat sedang menyoroti bagian payudara pelanggan lewat layar rekaman CCTV. Diduga, keduanya adalah pegawai yang bertugas memantau suasana gerai.

Setelah video ini di-upload ke media sosial, banyak warganet yang mengecam apa yang dilakukan dua orang karyawan tersebut.

Tidak sedikit pula netizen yang meminta dua orang karyawan ini segera ditindak tegas. Bahkan, banyak yang menyangka bahwa keduanya sering “mengintip pengunjung”. 

Belakangan pihak Starbucks mengaku sudah melakukan investigasi dan menindak tegas karyawan yang dimaksud.

Mengintip Payudara, Apa Ini Termasuk Pelecehan Seksual?

Banyak yang sepakat bahwa apa yang dilakukan karyawan Starbucks itu adalah bentuk dari pelecehan seksual. Sebab, apa yang dilakukan keduanya tidak beretika sama sekali dan itu sama saja merugikan orang lain.

Mengomentari soal ini, psikolog Ikhsan Bella Persada, M,Psi menyebutkan apa yang dilakukan kedua karyawan Starbucks itu adalah sebuah pelecehan seksual. Ini karena mengintip payudara customer lewat kamera CCTV jelas tidak dalam sepengetahuan korban.

"Kalau soal mengintip ini sudah pasti masuknya ke pelecehan seksual. Ini karena korbannya tidak mengetahui itu dan tentunya tidak bersedia jika diintip seperti itu," ungkap Ikhsan.

Maka, wajar sekali, kan, kalau banyak warganet yang geram sembati mengecam aksi mereka?

Artikel Lainnya: Ini Dia Terapi yang Tepat untuk Korban Pelecehan Seksual

Apa Orang yang Mengintip Berarti Punya Kelainan Seksual?

Selain masuk ke ranah pelecehan seksual, banyak  juga orang bertanya-tanya, apakah mereka yang suka mengintip ini berarti mengalami kelainan seksual?

Ikhsan menjelaskan mengintip (yang mengarah ke pelecehan seksual) itu belum tentu sebuah kelainan seksual. Mengintip bisa terjadi karena ada kesempatan.

Jadi, pelaku yang sering ngintip ini melakukan hal tersebut karena ada akses dan korbannya tidak tahu. Beda dengan gangguan seksual voyeurisme, yakni gangguan yang kalau mudah terangsang dengan hanya mengintip.

"Orang yang mengintip belum tentu punya kelainan seksual sebenarnya. Bisa jadi mengintipnya itu karena ada kesempatan saja. Namun, kalau yang sampai gangguan seksual (namanya voyeurism) itu kalau si orang tersebut baru akan terangsang atau hasrat seksnya muncul saat dia mengintip orang," jelas Ikhsan.

Bila Diteruskan Mengintip, Apa Bisa Muncul Masalah Kejiwaan Lain?

Kebiasaan mengintip ini memang perlu diwaspadai. Ditakutkan akan berkembang menjadi gangguan kejiwaan yang lain. Memang awalnya tidak ada masalah kejiwaan, lama kelamaan itu bisa menyebabkan masalah lain.

Ikhsan mengatakan jika terlalu sering mengintip dan lama-lama menjadi kebiasaan, tidak menutup kemungkinan orang tersebut akan mengalami voyeurisme. Hal inilah yang sangat perlu diwaspadai.

"Kalau memang terus mengintip, sudah jadi kebiasaan, dan dengan mengintip bisa memenuhi dorongan seksualnya, bisa jadi orang tersebut mengalami voyeurisme di kemudian hari," pungkas Ikhsan.

Kasus CCTV di Starbucks ini menjadi pelajaran bagi siapapun untuk tidak melakukan pelecehan seksual, meski lewat CCTV sekalipun. Menghargai sesama manusia adalah kuncinya.

Untuk tahu informasi lebih lanjut tentang masalah kejiwaan voyeurisme, Anda bisa konsultasi ke psikolog. Untuk lebih praktisnya, silakan konsultasi lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(OVI/AYU)

Pelecehan Seksual

Konsultasi Dokter Terkait