Berita Kesehatan

Terapi Stem Cell, Harapan Baru untuk Pengobatan Penyakit Degeneratif

Terapi stem cell kini menjadi harapan baru dalam menangani penyakit degeneratif akibat proses penuaan alami. Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Terapi Stem Cell, Harapan Baru untuk Pengobatan Penyakit Degeneratif

Semakin bertambah usia, penuaan akan terjadi secara alami. Tidak hanya kulit, organ penting di dalam tubuh seperti jantung, tulang, atau otak juga akan mengalami penurunan fungsi dan perbaikan. Dari waktu ke waktu, kondisi tersebut dapat menyebabkan penyakit degeneratif. Dalam penelitian disebutkan bahwa terapi stem cell berpotensi sebagai pengobatan penyakit degeneratif. Penasaran? Yuk, simak ulasan berikut ini!

Mengenal Terapi Stem Cell

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, pelayanan sel punca dan atau sel dimanfaatkan dalam upaya pelayanan kesehatan. Kementerian Kesehatan telah menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Sel Punca dan/atau sel dengan tujuan sebagai berikut:

  • memberikan pedoman bagi fasilitas pelayanan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan sel punca dan atau sel;

  • memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada pasien, pendonor, dan fasilitas pelayanan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan sel punca dan atau sel.

  • Terapi stem cell atau sel punca berpotensi menjadi terapi masa depan untuk pengobatan penyakit degeneratif dengan meningkatkan kualitas hidup pada pasien. 


    Artikel Lainnya: Ketahui Penyebab Penuaan Beserta Gangguannya

    Stem cell adalah sel induk yang mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dan berubah menjadi berbagai jenis sel. Dengan kemampuan ini, sel punca dapat digunakan untuk meregenerasi jaringan yang rusak dan memulihkan fungsi organ yang terkena penyakit degeneratif seperti penyakit Parkinson, Alzheimer, dan penyakit jantung.Berdasarkan sumber asal sel, terapi stem cell dikategorikan menjadi beberapa jenis, di antaranya:

    1. Stem Cell Embrionik 

    Sel punca ini berasal dari embrio yang berusia 3–5 hari. Sel embrionik bersifat pluripoten yang artinya mampu memperbanyak diri atau berkembang menjadi jenis sel apa pun di dalam tubuh. 

    Namun stem cell embrionik ini masih menjadi kontroversi karena  proses pengambilannya melibatkan penghancuran embrio manusia. Terapi ini bisa dilakukan bila embrio merupakan donasi dari pendonor. 

    2. Stem cell Dewasa 

    Stem cell dewasa ditemukan di dalam jaringan tubuh orang dewasa, paling sering di sekitar sumsum tulang. SIfat sel puncanya multipoten, yakni hanya bisa berkembang menjadi jenis sel tertentu, misalnya stem cell darah hanya bisa jadi sel darah.

    Dibandingkan dengan stem cell embrionik, stem cell dewasa lebih terbatas untuk bisa berkembang menjadi berbagai jenis sel di dalam tubuh. 

    3. Stem Cell Perinatal 

    Stem cell ini ada di dalam cairan ketuban dan tali pusat. Mengandung sel-sel yang memiliki kemampuan mirip dengan stem cell embrionik, tapi dengan lebih sedikit kontroversi karena tidak merusak embrio.

    Sel punca bisa berkembang menjadi berbagai jenis sel yang sifatnya bersifat pluripoten atau multipoten, tergantung asalnya.


    Artikel Lainnya: Stem Cell Tumbuhan dan Manusia Itu Berbeda, Ini Penjelasannya!

    Manfaat Terapi Stem Cell untuk Pengobatan Penyakit Degeneratif

    Terapi sel punca saat ini menunjukkan potensi besar untuk pengobatan berbagai penyakit degeneratif, di antaranya:

    • Penyakit neurodegeneratif: terapi sel punca dapat mengobati penyakit Parkinson, Alzheimer, Huntington, ALS (Amyotropic Lateral Sclerosis), atau multiple sclerosis dengan menggantikan neuron yang rusak dan memulihkan fungsi neurologis yang terganggu.​ 

    • Penyakit degeneratif tulang belakang (degenerative disc disease): terapi stem cell yang dapat membantu meregenerasi diskus intervertebralis (bantalan antara tulang belakang) yang rusak sekaligus meredakan gejala nyeri. 

    • Osteoartritis: sel punca dapat mengurangi nyeri peradangan dan mencegah kerusakan tulang rawan, sampai saat ini penelitiannya masih terus dilakukan. 

    • Penyakit jantung: sel punca dapat meregenerasi jaringan jantung yang rusak akibat serangan jantung atau kondisi kardiovaskular lainnya .​ 

    • Diabetes mellitus: sel punca berpotensi menggantikan sel beta pankreas yang rusak, sehingga dapat membantu mengatur kadar gula darah secara lebih efektif .​

    • Penyakit autoimun: sel punca dapat membantu mengatur sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh sendiri seperti penyakit lupus dan multiple sclerosis. 

    • Gangguan tulang dan sendi: sel punca dapat membantu memperbaiki jaringan tulang dan sendi yang rusak. 


    Artikel Lainnya: Perbedaan dan Contoh Penerapan Exosome, Secretome, dan Stem Cell

    Berbagai Hal yang Perlu Menjadi Perhatian Pada Terapi Stem Cell

    Meskipun banyak keuntungan yang diperoleh, penggunaan sel punca sebagai pengobatan penyakit degeneratif juga masih menghadapi berbagai tantangan, yakni  :

    • Etika. Penggunaan sel punca embrionik masih menimbulkan isu etis karena melibatkan penggunaan embrio manusia dan dapat merusak embrio tersebut.

    • Risiko efek samping. Masih ada risiko terkait dengan terapi sel punca, termasuk kemungkinan pertumbuhan tumor atau memicu respon imun dengan menyerang tubuh sendiri akibat penolakan terhadap sel punca dianggap benda asing. 

    • Biaya. Terapi sel punca saat ini masih sangat mahal dan belum dapat diakses oleh semua kalangan.

    Pemanfaatan stem cell untuk pengobatan penyakit degeneratif membawa harapan besar bagi dunia medis. Terutama dalam menangani penyakit kronis yang selama ini belum memiliki solusi permanen.

    Yuk, download aplikasi media kesehatan KlikDokter sekarang juga! Jika Kamu membutuhkan informasi seputar obat maupun informasi seputar penyakit, tersedia kolom pencarian yang memudahkan Kamu untuk mengakses informasi lebih dalam.

    Meski masih menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi etika maupun teknologi, stem cell tetap menjadi salah satu inovasi paling menjanjikan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien di masa depan.

    Referensi : 

    1. Kemenkes. Daftar Regulasi Sel Punca. Diakses April 2025. https://keslan.kemkes.go.id/Selpuncaregulasi 

    2. National Library of Medicine. Current state of stem cell-based therapies: an overview. Diakses April 2025. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7367472/ 

    3. National Library of Medicine. Regenerative Stem Cell Threpy for Neurodegenerative Disease. Diakses April 2025. Stem Cell Investigation. Diakses 2022. Current state of stem cell-based therapies: an overview. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7926761/#:~:text=This%20is%20due%20to%20stem,glial%20cells%20from%20further%20damage

    4. Biomolecules & Biomedicine. Stem Cell Therapy for Degenerative disc Disease. Diakses April 2025. https://www.bjbms.org/ojs/index.php/bjbms/article/view/9518